Baru Dibangun, Kampus UB di Kediri Dituding Ilegal  

Reporter

Jumat, 16 September 2016 04:01 WIB

Universitas Brawijaya akan membuka tiga program studi (prodi) baru di tiga fakultas berbeda. dok. KOMUNIKA ONLINE

TEMPO.CO, Kediri - Pembangunan kampus Universitas Brawijaya (UB) di Kediri dituding sebagai proyek siluman oleh lembaga legislatif. Tanpa melalui persetujuan dewan, pemerintah mengucurkan dana miliaran rupiah untuk membangun kampus itu.

Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Kediri Woro Reni Permana menyebut langkah Pemerintah Kota Kediri membangun kampus UB di Kelurahan Mrican, Kecamatan Mojoroto menyalahi prosedur. Bahkan adik politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Pramono Anung ini mengatakan komitmen kerja sama yang dilakukan pemerintah daerah dengan Universitas Brawijaya dilakukan di bawah tangan. “Semua prosesnya tidak melalui pansus dan di luar pengetahuan kami,” kata Woro Reni kepada Tempo, Kamis, 15 September 2016

Reni menjelaskan, ada dua pendapat berbeda terkait pelaksanaan pembangunan proyek kampus tersebut. Pertama, Pemerintah Kota Kediri menganggap MOU dengan Universitas Brawijaya yang baru saja dibuat telah cukup menjadi landasan yuridis melakukan pembangunan itu. Padahal MOU tersebut tak dilakukan bersama lembaga legislatif.

Kedua, DPRD menganggap MOU kerja sama lama yang diteken Wali Kota Samsul Ashar, yang kini sudah lengser, dengan Universitas Brawijaya terkait pendirian kampus III di Kediri belum dicabut. Karena itu, segala sesuatu terkait kerja sama pemerintah Kediri dengan UB harus mengacu pada MOU tersebut. Namun MOU baru yang diteken Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar bersifat mundur alias antidatir.

Reni menambahkan, selain dilakukan sembunyi-sembunyi, penganggaran pembangunan kampus tersebut tanpa persetujuan Dewan. Padahal anggaran yang dikucurkan APBD Kota Kediri untuk membiayai kampus itu tak bisa dibilang kecil, mencapai Rp 18 miliar, dari APBD tahun 2016. “Kami tidak tahu bagaimana penyusunan anggarannya, tahu-tahu sudah dibangun,” katanya.

Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar dalam peresmian pembangunan kampus itu mengatakan telah menyelesaikan semua prosedur pembangunan kampus, termasuk dengan Dirjen Pendidikan Tinggi. Dia juga mengaku telah mengantongi izin Dikti untuk penyelenggaraan perkuliahan mahasiswa Universitas Brawijaya di Kediri. “Sudah tidak ada masalah lagi,” ujarnya.

Pembangunan kampus tersebut dipercayakan kepada PT Duta Karya Perkasa sebagai pelaksana proyek. Rencananya, kampus itu dibangun tiga lantai dan akan selesai pada akhir Desember 2016. Pendirian kampus ini akan menambah jumlah perguruan tinggi di Kota Kediri yang saat ini berjumlah 17 lembaga. Abdullah berharap kampus ini cepat beroperasi dan bisa meningkatkan taraf ekonomi masyarakat sekitar.

UB kampus III Kediri membuka delapan fakultas, termasuk ekonomi, hukum, politik, pertanian, dan komputer.

HARI TRI WASONO

Berita terkait

UTBK SNBT 2024 di UB, Pengamanan Diperketat di Sejumlah Titik

6 jam lalu

UTBK SNBT 2024 di UB, Pengamanan Diperketat di Sejumlah Titik

Sebanyak 97 personil diterjunkan untuk mengamankan pelaksanaan UTBK di Universitas Brawijaya.

Baca Selengkapnya

4 Anggota Polda Metro Jaya Kedapatan Nyabu, Berikut Kajian Kenapa Polisi Terjerat Pidana Narkoba

7 hari lalu

4 Anggota Polda Metro Jaya Kedapatan Nyabu, Berikut Kajian Kenapa Polisi Terjerat Pidana Narkoba

Polda Metro Jaya meringkus anggotanya yang menggunakan narkoba jenis sabu. Lantas, apa alasan umum ada polisi terlibat narkoba?

Baca Selengkapnya

Universitas Brawijaya Sediakan Kuota 50 Persen untuk Seleksi Mandiri: Intip Jadwal, Ketentuan, Cara Pendaftaran

7 hari lalu

Universitas Brawijaya Sediakan Kuota 50 Persen untuk Seleksi Mandiri: Intip Jadwal, Ketentuan, Cara Pendaftaran

Universitas Brawijaya selalu diminati oleh calon mahasiswa baru, pun juga menyediakan jalur Seleksi Mandiri yang menggunakan seleksi nilai UTBK

Baca Selengkapnya

Wacana MRT di Tangsel, Benyamin Angkat Tangan Jika Gunakan Anggaran Pemda

10 hari lalu

Wacana MRT di Tangsel, Benyamin Angkat Tangan Jika Gunakan Anggaran Pemda

Wacana pembangunan MRT kembali mencuat setelah sebelumnya proyek tersebut merupakan usulan dari Pemkot Tangsel pada beberapa tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Dua Anggota DPRD Maluku Tengah Mengamuk karena Dana Pokir Belum Cair, Dana Apakah Itu?

26 hari lalu

Dua Anggota DPRD Maluku Tengah Mengamuk karena Dana Pokir Belum Cair, Dana Apakah Itu?

Dua anggota DPRD Maluku Tengah berinisial MDM dan FT mengamuk dengan memecahkan kaca kantor dewan, karena dana pokir belum cair. Apakah itu?

Baca Selengkapnya

Universitas Brawijaya Terima 3.662 Mahasiswa Baru, Ini Progam Studi Paling Diminati

36 hari lalu

Universitas Brawijaya Terima 3.662 Mahasiswa Baru, Ini Progam Studi Paling Diminati

Universitas Brawijaya menerima 3.662 mahasiswa baru dari total 31.368 pendaftar lewat jalur SNBP.

Baca Selengkapnya

Jelang Pilkada 2024, Kemendagri Minta Daerah Persiapkan Sejumlah Hal Ini

57 hari lalu

Jelang Pilkada 2024, Kemendagri Minta Daerah Persiapkan Sejumlah Hal Ini

Kemendagri meminta daerah memastikan persiapan, mulai dari ketersediaan biaya hingga penanganan pelanggaran dan sengketa hasil Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Guru Besar 21 PTN Berbadan Hukum Ungkapkan 10 Maklumat Kepemimpinan Membumi

58 hari lalu

Guru Besar 21 PTN Berbadan Hukum Ungkapkan 10 Maklumat Kepemimpinan Membumi

Pertemuan ini menegaskan komitmen untuk meningkatkan kepemimpinan para guru besar dengan membumikan kepemimpinan akademik. Pimpinan Majelis Dewan Guru Besar PTNBH, Andi Pangerang Moenta mengatakan, dalam pertemuan tersebut disampaikan poin-poin penting untuk melaksanakan Tri Dharma Perguruan tinggi (Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian Masyarakat).

Baca Selengkapnya

APBD Tabalong Meningkat menjadi Rp3 Triliun

18 Februari 2024

APBD Tabalong Meningkat menjadi Rp3 Triliun

Bupati Tabalong, Kalimantan Selatan, Anang Syakhfiani, mengumumkan bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2024 kabupaten setempat mendapatkan tambahan dana dari bagi hasil, meningkatkan total APBD menjadi Rp3 triliun.

Baca Selengkapnya

Guru Besar dan Sivitas Akademika Puluhan Kampus Bergerak Kritik Jokowi, Berikut Daftarnya

8 Februari 2024

Guru Besar dan Sivitas Akademika Puluhan Kampus Bergerak Kritik Jokowi, Berikut Daftarnya

Guru besar dan sivitas akademika kampus bergerak kritik Jokowi kian meluas, berikut di antaranya puluhan daftar kampus.

Baca Selengkapnya