TEMPO.CO, Jakarta -Dua tahun sudah Yusuf, 21 tahun, menderita penyakit yang tak lazim. Bengkak di bagian mulut dan hidung pemuda asal Dusun Rasabou, Desa Tembalae, Kecamatan Pajo, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat itu, tak juga sembuh, bahkan membesar.
Di daerahnya, keluarga Yusuf tergolong tak mampu. Kondisi keungan keluarga membuat Yusuf tak bisa berobat ke Rumah Sakit Umum terdekat.
Tiga hari belakangan, Yusuf mendapat pendampingan dari Yayasan We Save melalui Panti Asuhan Lembo Ade. Yayasan mau membantu mengupayakan pengobatannya.
Pada suatu waktu seorang mahasiswa KKN-PPL kelompok IV, STKIP Dompu menceritakan kondisi Yusuf kepada Anshor Zen, Humas Yayasan We Save sekaligus Sekretaris Panti Asuhan Lembo Ade. Anshor mencoba memperjuangkan hak Yusuf sebagai rakyat untuk mendapat jaminan kesehatan dari pemerintah.
"Hingga kini, Yusuf masih menjerit kesakitan di rumahnya,” kata Anshor, Rabu, 14 September 2016, malam. “Selama ini hanya mengandalkan obat tradisional karena keterbatasan secara ekonomi."
Yusuf pernah disarankan dirujuk ke dokter Rumah Sakit Umum Daerah Dompu. Namun saran itu ditolak karena alasan biaya. Anshor mendapatkan informasi itu segera pergi ke rumah Yusuf. “Kami langsung berkunjung ke rumah Yusuf, dan memutuskan membawanya ke Bali,” kata Anshor. "Kami mengetuk hati para dermawan karena Yusuf harus sembuh dan penyakitnya harus diangkat.”
Kamis, 15 September 2016, hari ini, Yusuf diberangkatkan ke Rumah Sakit Internasional Sanglah, Denpasar, Bali. Ia akan menjalani operasi dan pengobatan di sana. "Masalah biaya, saat ini kami masih membutuhkan uluran tangan para dermawan, namun untuk kelancaran proses operasi dan pengobatan Yusuf sudah ada titik terang berkat koordinasi dan perjuangan kami kepada para pihak," kata Anshor.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu Gatot Gunawan PP, yang dihubungi Rabu, 14 September 2016, menyatakan baru mengetahui Yusuf mengidap penyakit tersebut berdasarkan informasi Yayasan We Save. “Baik dari pihak keluarga maupun informasi dari jajaran kami, tidak ada informasi terkait penyakit yang diderita Yusuf.”
Gatot menduga Yusuf mengidap penyakit tumor atau kanker. "Penyakit ini baru kami temui, ini penyakit langka. Tapi kami menduga dia mengidap penyakit tumor," kata Gatot.
Keluarga Yusuf menceritakan bagaimana awal mula penyakit yang dideritanya. Yusuf dua tahun silam berangkat ke Malaysia sebagai tenaga kerja Indonesia. Ia menderita penyakit mirip pilek. Yusuf, kata keluarga Yusuf, mulai merasakan sakit pada hidungnya.
Ibunya menceritakan bagaimana suaminya dan Yusuf bekerja di Malaysia sebagai buruh Kelapa Sawit. Pada Oktober 2015, kata dia, Yusuf memutuskan kembali ke kampung halaman untuk berobat, mengingat benjolan di hidung Yusuf semakin membesar.
Yusuf dan Ibunya terpaksa pulang ke kampung halaman untuk menutup kekurangan biaya pengobatan. Sementara ayahnya terpaksa mengais rejeki untuk pengobatan Yusuf. “Kami terpaksa pulang karena kekurangan uang untuk pengobatan di Malaysia, suami saya bertahan di sana untuk mencari uang," kata ibu Yusuf sembari mengenang.
AKHYAR M. NUR
Berita terkait
Serba-serbi Khofifah Jelang Pilkada Jawa Timur terkait Peluang dan Calon Lawan
5 hari lalu
Khofifah dinilai menjadi calon gubernur terkuat pada Pilkada Jatim 2024. PKB dan PPP tengah menyiapkan lawan.
Baca SelengkapnyaPKB dan PPP Siapkan Lawan Khofifah di Pilkada Jawa Timur
5 hari lalu
PKB dan PPP siap untuk berkoalisi di Pilkada Jawa Timur. Kedua partai siap menghadirkan figur untuk melawan Khofifah Indar Parawansa.
Baca SelengkapnyaBantu Desain Ulang Kemasan, Upaya Kemensos Keluarkan Pelaku UMKM dari Kemiskinan
8 hari lalu
Sebanyak 11 ribu orang telah keluar dari kemiskinan. Di bulan ini, ada sekitar 4.000 orang keluar dari kemiskinan
Baca SelengkapnyaSelain Gibran dan Bobby Nasution, Khofifah Disebut Juga Bakal Terima Penghargaan Satyalancana
11 hari lalu
Jokowi dikabarkan akan memberikan penghargaan kepada kepala daerah berprestasi, mulai dari Gibran, Bobby Nasution, hingga Khofifah.
Baca SelengkapnyaButuh Banyak Sumber Daya di Bidang Teknis, Kemensos Buka 40.839 Formasi ASN
14 hari lalu
Usulan Kemensos itu disetujui oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN RB), Abdullah Azwar Anas.
Baca SelengkapnyaGolkar Sebut Kemenangan di Pilkada 2024 Jadi Modal untuk Pileg dan Pilpres 2029
21 hari lalu
Erwin Aksa menekankan soal target suara dan mengembalikan kejayaan Golkar lima tahun ke depan pada Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaKhofifah Mau Maju Pilkada Jawa Timur, Rayuan PDIP hingga Peluang Risma dalam Persaingan
32 hari lalu
Khofifah Indar Parawansa ingin maju lagi untuk duduk di pucuk pemerintahan Jawa Timur
Baca SelengkapnyaInilah 6 Tokoh yang Masuk Bursa Calon Gubernur Jawa Timur 2024
33 hari lalu
Lembaga survei Accurate Research and Consulting Indonesia (ARCI) mencatat ada enam tokoh yang masuk dalam daftar bursa calon Gubernur Jawa Timur 2024.
Baca SelengkapnyaRespons Hasto Soal Upaya PDIP Berkomunikasi dengan Khofifah Perihal Pilkada 2024
33 hari lalu
Sekjen PDIP mengatakan komunikasi politik dilakukan untuk menghasilkan calon-calon pemimpin yang terbaik di Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaNama Khofifah, Risma, dan Cak Imin Muncul di Bursa Pilkada Jatim 2024, Siapa Unggul?
34 hari lalu
Survei Acurrate Research and Consulting Indonesia ini menyebutkan peluang Khofifah, Risma, Cak Imin di bursa Pilkada Jatim 2024.
Baca Selengkapnya