Kebakaran Lahan APSL, Polisi Klaim dari Kebun Masyarakat

Reporter

Jumat, 9 September 2016 21:32 WIB

Petugas kepolisian dibantu tim forest fire Sinar Mas Forestry berusaha memadamkan kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di Desa Bonai Darusalam, Rokan Hulu, Riau, 28 Agustus 2016. ANTARA/Rony Muharrman

TEMPO.CO, Pekanbaru - Kepolisian Daerah Riau sedang menyelidiki kasus kebakaran hutan dan lahan milik PT Andika Peramata Sawit Lestari (APSL) di Desa Bonai, Kecamatan Bonai Darussalam, Rokan Hulu, Riau. "Kami sudah turunkan satu tim melakukan penyelidikan di lahan APSL," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Riau Ajun Komisaris Besar Guntur Aryo Tejo, Jumat, 9 September 2016.

Guntur mengatakan temuan sementara dari penyelidikan, yakni api telah membakar 200 hektare kebun kelapa sawit produktif berumur lima tahun. Menurut dia, kebakaran lahan sejak pertengahan Agustus 2016 itu akibat rembesan api dari kebun masyarakat inisial TB.

Meski demikian, kata Guntur, polisi belum menetapkan TB sebagai tersangka karena masih mendalami keterlibatannya sebagai pemilik lahan. "Nanti kami akan menggunakan beberapa ahli untuk mendukung penyelidikan ini," ujarnya.

Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Mabes Polri Inspektur Jenderal Mochammad Iriawan didampingi Kepala Polda Riau Brigadir Jenderal Supriyanto kini turun ke Rokan Hulu untuk memantau lahan terbakar di perusahaan PT APSL. Mereka sekaligus mengumpulkan bahan dan keterangan (pulbaket) ihwal dugaan penyanderaan yang dilakukan masyarakat terhadap tujuh penyidik Kementerian Lingkungan Hidup pada Jumat, 2 September 2016, pekan lalu.

Sebelumnya, kebakaran hebat melanda konsesi perusahaan PT APSL di daerah perbatasan antara Desa Bonai, Rokan Hulu; dan Desa Siarang-arang, Rokan Hilir. Sebanyak 300 keluarga terpaksa mengungsi akibat paparan asap yang cukup pekat.

Legal PT APSL Novalina Sirait membantah telah terjadi kebakaran lahan di konsesi perusahaan. Menurut dia, lahan yang terbakar merupakan kebun sawit milik kelompok tani yang bermitra dengan perusahaan. "Lahan perusahaan tidak ada yang terbakar, itu kebun sawit kelompok tani dan masyarakat," ujarnya.

RIYAN NOFITRA

Berita terkait

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

1 hari lalu

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

Bos Polus Tech mengakui kesulitan untuk mengawasi penggunaan alat sadap oleh pembeli.

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

1 hari lalu

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

Menurut Sebby Sambom, penambahan pasukan itu tak memengaruhi sikap TPNPB-OPM.

Baca Selengkapnya

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

1 hari lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

2 hari lalu

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

Berikut ini syarat penerimaan SIPSS, Taruna Akpol, Bintara, dan Tamtama Polri 2024 serta tata cara pendaftarannya yang perlu diketahui.

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

2 hari lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

2 hari lalu

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

Investigasi Amnesty International dan Tempo menemukan produk spyware dan pengawasan Israel yang sangat invasif diimpor dan disebarkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

3 hari lalu

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

Kompolnas menilai masih ada sejumlah kejanggalan dalam kasus kematian Brigadir RAT.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

3 hari lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

4 hari lalu

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

Korlantas Polri memastikan pelat nomor khusus kendaraan dinas berkode 'ZZ' harus tetap mematuhi aturan ganjil genap.

Baca Selengkapnya

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

4 hari lalu

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

Korlantas Polri mengungkap, terdapat banyak lembaga negara yang membuat pelat kendaraan dinas dan STNK khusus sendiri.

Baca Selengkapnya