RAPP Sepakat Merestorasi Gambut di Luar Wilayah Konsesinya

Jumat, 9 September 2016 14:34 WIB

Presiden Direktur PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) Tony Wenas. dok. TEMPO

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Direktur PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) Tony Wenas mengatakan terdapat beberapa hal yang disepakati dalam pertemuannya dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta Badan Restorasi Gambut hari ini. Salah satu kesepakatannya, menurut Tony, adalah RAPP akan ikut merestorasi gambut di luar wilayah konsesinya.

RAPP, kata Tony, akan bekerja sama dengan Badan Restorasi Gambut untuk melakukan restorasi di luar wilayah konsesinya, tapi dalam satu kesatuan lanskap di Pulau Padang. “Kami akan kooperatif dengan pemerintah dan siap melaksanakan komitmen itu," ujarnya di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Jakarta Pusat, Jumat, 9 September 2016.

Baca: Menhan Minta Petugas Berseragam Kopassus di RAPP Diperiksa

Senada dengan Tony, Kepala Badan Restorasi Gambut Nazir Foead membenarkan bahwa RAPP telah bersedia merestorasi gambut tidak hanya di wilayah konsesinya. "Tapi juga kawasan-kawasan yang bertetangga dengan wilayah konsesinya agar restorasi tidak parsial, tapi secara menyeluruh di semua ekosistem," ujarnya.

Sekretaris Jenderal Kementerian Lingkungan Hidup Bambang Hendroyono menambahkan, hubungan antara pemerintah dan swasta dalam hal tata kelola gambut mesti diperbaiki. "Termasuk pemetaan kesatuan ideologis gambut yang sedang dikerjakan BRG bersama KLHK, khususnya Kepulauan Meranti, yang harus segera diselesaikan manajemen, operasional, dan kelola sosialnya," katanya.

Selasa lalu, Nazir Foead mengadakan inspeksi mendadak di area konsesi PT RAPP, Pulau Padang, Kepulauan Meranti, Riau. Dalam inspeksi itu, RAPP diduga membuka lahan baru di area gambut. Dalam inspeksi mendadak tersebut, ditemukan pula kanal atau drainase baru di wilayah konsesi RAPP.

Nazir mengatakan, agar nantinya hal serupa tidak lagi terjadi, RAPP perlu merevisi rencana kerja umum (RKU) yang dimilikinya. "Daerah gambut yang dalam harus dikelola seperti apa, daerah gambut yang terbuka akan dikelola seperti apa, dan agar tidak menyalahi administrasi, RKU mesti direvisi dalam waktu dekat," ujarnya.

Baca: Diusir Saat Sidak di Lahan RAPP, Ketua BRG Minta Pengusutan

Bambang menambahkan, revisi RKU yang menjadi dasar Rencana Kerja Tahunan (RKT) RAPP tersebut harus dilakukan melalui pendekatan yang sesuai dengan pola-pola BRG dalam memetakan kesatuan hidrologis gambut. "Pada prinsipnya, pengelolaan di wilayah konsesi RAPP dan hutan produksi yang belum ada konsesinya harus berbasis masyarakat."

Nantinya, Bambang menegaskan, tidak boleh ada lagi pembukaan lahan baru di lahan gambut. Dia juga mengatakan tidak boleh ada lagi pembuatan saluran drainase yang dapat menyebabkan kekeringan di sekitar area tersebut. "Tidak boleh ada lagi pembukaan atau pembakaran hutan atau lahan di wilayah konsesi perusahaan," katanya.

ANGELINA ANJAR SAWITRI

Berita terkait

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

10 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya

Pertama di Dunia, Yunani Berikan Liburan Gratis sebagai Kompensasi Kebakaran Hutan 2023

18 hari lalu

Pertama di Dunia, Yunani Berikan Liburan Gratis sebagai Kompensasi Kebakaran Hutan 2023

Sebanyak 25.000 turis dievakuasi saat kebakaran hutan di Pulau Rhodes, Yunani, pada 2023, mereka akan mendapat liburan gratis.

Baca Selengkapnya

Taman Nasional Karimunjawa Rusak karena Limbah Tambak Udang, KLHK Tetapkan Empat Tersangka

42 hari lalu

Taman Nasional Karimunjawa Rusak karena Limbah Tambak Udang, KLHK Tetapkan Empat Tersangka

KLHK menetapkan empat orang tersangka perusakan lingkungan Taman Nasional Karimunjawa pada Rabu, 20 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

BNPB Ingatkan Banyaknya Kasus Kebakaran Hutan dan Lahan di Sumatera

43 hari lalu

BNPB Ingatkan Banyaknya Kasus Kebakaran Hutan dan Lahan di Sumatera

Dari data BNPB, kasus kebakaran hutan dan lahan mulai mendominasi di Pulau Sumatera sejak sepekan terakhir.

Baca Selengkapnya

Risiko Karhutla Meningkat Menjelang Pilkada 2024, Hotspot Bermunculan di Provinsi Rawan Api

46 hari lalu

Risiko Karhutla Meningkat Menjelang Pilkada 2024, Hotspot Bermunculan di Provinsi Rawan Api

Jumlah titik panas terus meningkat di sejumlah daerah. Karhutla tahun ini dinilai lebih berisiko tinggi seiring penyelenggaraan pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Penugasan Jokowi, BMKG Bentuk Kedeputian Baru Bernama Modifikasi Cuaca

48 hari lalu

Penugasan Jokowi, BMKG Bentuk Kedeputian Baru Bernama Modifikasi Cuaca

Pelaksana tugas Deputi Modifikasi Cuaca BMKG pernah memimpin Balai Besar TMC di BPPT. Terjadi pergeseran SDM dari BRIN.

Baca Selengkapnya

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

48 hari lalu

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

Menurut BMKG, El Nino akan segera menuju netral pada periode Mei-Juni-Juli dan setelah triwulan ketiga berpotensi digantikan La Nina.

Baca Selengkapnya

Mendagri Tito Karnavian Minta Pemda Susun Regulasi Terkait Karhutla

48 hari lalu

Mendagri Tito Karnavian Minta Pemda Susun Regulasi Terkait Karhutla

Regulasi dinilai penting karena akan mempengaruhi perumusan program dan anggaran penanganan kebakaran.

Baca Selengkapnya

Para Menteri Sudah Rapat Kebakaran Hutan dan Lahan, Ancang-ancang Hujan Buatan

48 hari lalu

Para Menteri Sudah Rapat Kebakaran Hutan dan Lahan, Ancang-ancang Hujan Buatan

Saat banyak wilayah di Indonesia masih dilanda bencana banjir, pemerintah pusat telah menggelar rapat koordinasi khusus kebakaran hutan dan lahan.

Baca Selengkapnya

Suhu Udara Global: Bumi Baru Saja Melalui Februari yang Terpanas

53 hari lalu

Suhu Udara Global: Bumi Baru Saja Melalui Februari yang Terpanas

Rekor bulan terpanas kesembilan berturut-turut sejak Juli lalu. Pertengahan tahun ini diprediksi La Nina akan hadir. Suhu udara langsung mendingin?

Baca Selengkapnya