Parlemen Restui Budi Gunawan Jadi Kepala Intelijen  

Reporter

Editor

Suseno TNR

Kamis, 8 September 2016 12:36 WIB

Kapolri Jendral Pol Tito Karnavian berjabat tangan dengan Wakapolri Komjen Pol Budi Gunawan usai pelantikan Komjen Pol Tito Karnavian menjabat Kapolri di Istana Negara, Jakarta, 13 Juli 2016. Presiden Jokowi diminta melakukan reformasi di tubuh Polri. Tempo/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Dewan Perwakilan Rakyat menyetujui Komisaris Jenderal Budi Gunawan menjadi Kepala Badan Intelijen Negara (BIN). Dalam sidang paripurna keenam yang berlangsung di Gedung DPR RI, secara aklamasi para anggota Dewan yang hadir sepakat dengan rekomendasi Komisi I yang menilai Budi layak memimpin BIN.

"Setuju," ucap anggota Dewan yang ada di Gedung DPR, Jakarta, Kamis, 8 September 2016. Dalam sidang paripurna ini, pemimpin sidang Taufik Kurniawan mengatakan ada 305 anggota Dewan yang menandatangani daftar hadir.

Politikus asal Partai Nasional Demokrat, Akbar Faisal, langsung menginterupsi sidang begitu anggota Dewan menyetujui Budi Gunawan. Secara tegas, ia mendukung pencalonan Budi, namun ia mendesak pemimpin DPR agar mengirim surat kepada pemerintah dan mengambil sikap ihwal pengajuan Arcandra Tahar yang ingin kembali menjadi warga negara Indonesia. "Faktanya pemerintah tidak meminta rekomendasi Kepala BIN waktu proses pemilihan Arcandra," ucapnya.

Interupsi Akbar sempat diprotes oleh anggota Dewan lainnya. Namun hal itu tak berlangsung lama. Pemimpin DPR lantas meminta Budi Gunawan untuk berdiri di atas panggung dan berkenalan dengan anggota Dewan. Wakil Kapolri itu pun memberikan hormat kepada seluruh anggota Dewan.

Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan dan Fahri Hamzah meminta Presiden Joko Widodo agar secepatnya melantik Budi. "Sore ini kami akan berkirim surat ke Presiden (agar dilantik)," kata Taufik.

Sosok Budi Gunawan terbilang kontroversial. Ia pernah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi oleh KPK pada 2015, setelah ia dicalonkan oleh Jokowi sebagai Kapolri. Kasus ini akhirnya berujung kekisruhan antara Komisi Pemberantasan Korupsi dan Kepolisian Republik Indonesia.

ADITYA BUDIMAN

Berita terkait

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

12 jam lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

1 hari lalu

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.

Baca Selengkapnya

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

2 hari lalu

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyakini partainya masuk ke Senayan pada pemilu 2029 mendatang.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

2 hari lalu

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

KPK melanjutkan penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan sarana kelengkapan rumah jabatan anggota DPR RI tahun anggaran 2020

Baca Selengkapnya

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

2 hari lalu

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

DPR menyatakan kebijakan Arab Saudi bertolak belakang dengan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

Baca Selengkapnya

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

3 hari lalu

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

Partai Gelora menyebut PKS selalu menyerang Prabowo-Gibran selama kampanye Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

4 hari lalu

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

Gerindra menggugat di MK, karena perolehan suaranya di DPR RI dapil Papua Tengah menghilang.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

4 hari lalu

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

PKS belum membuat keputusan resmi akan bergabung dengan pemerintahan Prabowo atau menjadi oposisi.

Baca Selengkapnya

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

7 hari lalu

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

Proyek Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) yang sedang dibangun di Pelabuhan Benoa, Bali, harus memberi manfaat yang besar bagi masyarakat Bali.

Baca Selengkapnya

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

7 hari lalu

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

Bawaslu minta jajarannya menyiapkan alat bukti dan kematangan mental menghadapi sidang sengketa Pileg di MK.

Baca Selengkapnya