Disindir Mega Soal Mahar Politik, Ahok: Saya Cs sama Beliau

Reporter

Rabu, 7 September 2016 16:14 WIB

(kika) Calon Wagub DKI Jakart Basuki Tjahaja Pernama (Ahok) bersama ketua DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputr. TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menanggapi santai sindiran Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri soal mahar politik. Mega menyampaikan itu ketika berpidato di hadapan peserta Sekolah Calon Kepala Daerah di Depok, Selasa, kemarin.

"Ah, Ibu Mega enggak pernah nyindir. Lihat mukanya dong, saya kan sama Ibu Mega cs lagi," kata Ahok, di Balai Kota, Rabu, 7 September 2016.

Ahok memang pernah mengeluhkan soal mahar politik jika dirinya ingin diusung oleh partai. Dalam kesempatan itu, Mega juga menegaskan partainya tidak pernah meminta mahar politik pada calon kepala daerah. Apabila ada punggutan, dia menambahkan, hal itu untuk membiayai 16 ribu saksi saat pemungutan suara.

Baca: Soal Mahar, Megawati Tegur Ahok di Depan Kader PDIP

Pada kesempatan yang sama, Mega bahkan mengungkit saat pemilihan kepala daerah DKI Jakarta 2012 lalu. Ketua Umum PDIP itu mengatakan partainya setengah mati mendukung Ahok sebagai pasangan Joko Widodo.

Soal biaya untuk saksi, Ahok mengamini. "Memang (biaya 16 ribu saksi). Saya kan bilang sama Ibu Mega berkali-kali. Bang Taufik (Kiemas), Ibu Mega, kenal betul sama saya. Dia tahu Ahok enggak ada duit. Saya sih enggak mau jual rumah, jual apa untuk kampanye," ucap Ahok.

Menurut Ahok, saat dirinya dicalonkan menjadi wakil gubernur mendampingi Joko Widodo, banyak orang sempat mempertanyakan sumber dana kampanye keduanya nanti. Ketika itu, sebagian besar kader PDIP lebih memilih untuk mencalonkan Fauzi Bowo kembali.

Baca: Inilah Kritik Pedas Megawati Kepada Ahok

Namun, lanjut Ahok, pada saat itu Megawati bersikukuh mencalonkan Jokowi-Ahok. Bahkan, Mega secara langsung memimpin rapat tim pemenangannya dengan mengumpulkan seluruh anggota Dewan Pimpinan Daerah (DPD), juga kepala daerah yang berada di luar Jakarta. "Ibu Mega perintahkan mereka harus didorong untuk dukung pemenangan," katanya.

Ahok berkelit bahwa dirinya tidak pernah menuding ada permintaan mahar dari PDIP. Ia hanya mengatakan tudingan tersebut berlaku untuk partai lain jika ingin mencalonkan dirinya. "Kalau Ibu (Mega) yang calonkan, saya santai aja. Ibu yang pusing kok nyariin duit, partai. Ngapain saya pusing. Uang partai kan enggak ada batasnya," kata dia.

LARISSA HUDA

Baca Juga:
Misteri di Balik Curhat Risma kepada Mega
Risma Mohon kepada Mega agar Tak Dibawa ke Jakarta, Kenapa?

Berita terkait

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

2 hari lalu

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

Bulan lalu, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta mengajukan penonaktifan terhadap 92.493 NIK warga Jakarta ke Kemendagri.

Baca Selengkapnya

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

2 hari lalu

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

Mantan Gubernur DKI Jakarta Ahok mengatakan konsep tempat parkir bawah tanah Monas ini sempat masuk gagasannya.

Baca Selengkapnya

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

5 hari lalu

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

Sejumlah nama bakal calon gubernur di Pilkada 2024 sudah mulai bermunculan, termasuk 4 wajah lama ini. Siapa saja mereka?

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

6 hari lalu

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

9 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

11 hari lalu

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

40 hari lalu

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.

Baca Selengkapnya

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

40 hari lalu

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

Berikut sederet kasus penistaan agama yang dijatuhkan vonis untuk Ahok, Arya Wedakarna, dan terakhir Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun.

Baca Selengkapnya

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

55 hari lalu

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

Ma'ruf Amin berusia 81 tahun pada 11 Maret ini. Berikut perjalanan politiknya hingga menjadi wapres, sempat pula berseteru dengan Ahok.

Baca Selengkapnya

Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

58 hari lalu

Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

Ramai di media sosial soal Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang disebut diberhentikan sepihak oleh Pemprov DKI Jakarta. Apa beda KJMU dan KJP Plus?

Baca Selengkapnya