Nias Diguncang Gempa Lagi, Skalanya Meningkat  

Reporter

Jumat, 2 September 2016 09:13 WIB

Warga melintasi reruntuhan bangunan setelah gempa bumi di Gunung Sitoli, Nias, Sumatera Utara, 1 April 2005. Dok. TEMPO/Santirta M

TEMPO.CO, Bandung - Pulau Nias, Sumatera Utara, dan sekitarnya kembali diguncang gempa, Jumat, 2 September 2016, pukul 03.04 WIB. Pada gempa 4 Juli lalu, Nias dan sekitarnya digoyang lindu berkekuatan magnitudo 4,8. Kini skala gempanya naik menjadi bermagnitudo 5,5.

Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Daryono menginformasikan, dua gempa Nias tersebut sama-sama berasal dari zona megathrust akibat aktivitas subduksi atau penunjaman lempeng Indo-Australia ke lempeng Eurasia. Kedua gempa tidak menimbulkan tsunami.

Baca: Gempa Dangkal Guncang Pulau Nias, Jendela Kaca Bergetar

Sumber gempa pada Jumat ini terletak di posisi 0,54 LU dan 98,47 BT, tepatnya di laut pada jarak 68 kilometer arah barat Natal, Sumatera Utara, dengan kedalaman 47 kilometer. Dampak guncangannya sampai wilayah pesisir barat Sumatera Utara, Pulau Nias, Pulau Pini, dan Kepulauan Batu.

Berdasarkan hasil analisis peta tingkat guncangan (shake map) BMKG, guncangan cukup kuat dirasakan di Pulau Nias selatan, Pulau Pini, dan Kepulauan Batu. Getaran kuat itu juga dirasakan di beberapa daerah di pesisir barat Sumatera Utara, seperti Batahan, Natal, Muarasoma, Singkuang, Muaraupu, Banjarpigogah, Airbangis, dan Sikarbau, pada skala intensitas II SIG BMKG (II-IV MMI).

Baca: Nias Selatan Diguncang Gempa Dua Kali

Ditinjau kedalaman hiposenternya, ucap Daryono, gempa dangkal tersebut dipicu oleh aktivitas subduksi lempeng di zona megathrust. "Hiposenter gempa tampaknya berada tepat di bidang kontak antara Lempeng Indo-Australia dan Lempeng Eurasia. Ini relevan dengan hasil analisis mekanisme sumber yang menunjukkan di pusat gempa terjadi mekanisme penyesaran naik (thrust fault)."

Gempa dangkal dari zona megathrust yang mengguncang Nias dan sekitarnya pernah terjadi 4 Juli 2016 dengan magnitudo 4,8 pada pukul 16.32 WIB dengan kedalaman 24 kilometer. Seluruh wilayah Pulau Nias merasakan guncangan gempa berskala II versi BMKG atau III MMI ini. Gempa tersebut juga terasa hingga Gunung Sitoli dengan intensitas lebih rendah.

Baca: Temuan Ahli LIPI, Gempa di Sumatera Ternyata Saling Ngobrol

Khusus di wilayah Nias Barat dan Nias Utara, guncangan gempa dirasakan banyak orang, tapi tidak menimbulkan kerusakan bangunan. Beberapa warga sempat panik dan berlarian keluar rumah. Benda-benda ringan yang digantung dilaporkan bergoyang dan jendela kaca bergetar.

Rangkaian dua gempa dengan yang terbaru tersebut menunjukkan sumber gempa mengarah ke daratan Sumatera dari arah barat. "Ya, tampaknya makin ke timur," ujar Daryono.

Dia meminta masyarakat lebih waspada terkait dengan aktivitas kegempaan dari sebelah barat Sumatera belakangan ini. "Masyarakat tidak boleh lalai serta abai dengan kiat-kiat menghadapi gempa dan tsunami yang sudah sering disosialisasi beberapa pihak selama ini," tuturnya kepada Tempo.

Baca: Awas, Gempa Samudra Hindia Berdampak pada Megathrust Sumatera

Masyarakat diminta mematuhi arahan Badan Penanggulangan Bencana Daerah jika terjadi gempa kuat, termasuk peringatan dini tsunami. "Tidak semua gempa kuat akan memicu tsunami, tapi kesiapsiagaan harus selalu melekat pada setiap orang di zona rawan dan berisiko tinggi," katanya.

Riwayat gempa di zona megathrust tersebut, gempa kuat pada 1861 berskala magnitudo 8,4, kemudian1935 (M=7,7) dan 1984 (M=7,4). Beberapa gempa tersebut, ujar dia, selain merusak, memicu terjadinya tsunami.

ANWAR SISWADI




Berita terkait

4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG

6 jam lalu

4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG

Garut dan sebagian wilayah di Jawa Barat kembali digoyang gempa pada Rabu malam, 1 Mei 2024. Buat Garut ini yang keempat kalinya sejak Sabtu lalu.

Baca Selengkapnya

BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

13 jam lalu

BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

Gempa bumi M4,2 mengguncang Kabupaten Bandung dan Kabupaten Garut. BPBD Kabupaten Bandung mengecek informasi kerusakan akibat gempa.

Baca Selengkapnya

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

16 jam lalu

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

BMKG melaporkan gempa berkekuatan M4,2 di Kabupaten Bandung. Ditengarai akibat aktivitas Sesar Garut Selatan. Tidak ada laporan kerusakan.

Baca Selengkapnya

Cara BMKG Memantau Bahaya Tsunami Gunung Ruang yang Masih Berstatus Awas

19 jam lalu

Cara BMKG Memantau Bahaya Tsunami Gunung Ruang yang Masih Berstatus Awas

BMKG mengawasi kondisi muka air di sekitar pulau Gunung Ruang secara ketat. Antisipasi jika muncul tsunami akibat luruhan erups.

Baca Selengkapnya

Hari Pertama Mei 2024, BMKG Perkirakan Sebagian Jakarta Hujan Saat Siang

22 jam lalu

Hari Pertama Mei 2024, BMKG Perkirakan Sebagian Jakarta Hujan Saat Siang

Jakarta diprediksi cenderung berawan hari ini, Rabu, 1 Mei 2024. Sejumlah wilayah berpeluang hujan siang nanti.

Baca Selengkapnya

Gempa Bumi M5,5 Mengguncang Wilayah Maluku Utara, Terasa di Halmahera Barat dan Ternate

1 hari lalu

Gempa Bumi M5,5 Mengguncang Wilayah Maluku Utara, Terasa di Halmahera Barat dan Ternate

BMKG mencatat kejadian gempa bumi dengan kekuatan M5,5 di wilayah Maluku Utara. Pusat gempa di laut, dipicu deformasi batuan Lempeng Laut Maluku.

Baca Selengkapnya

Potensi Bahaya Gempa Deformasi Batuan Dalam, Ahli ITB: Lokasi Dekat Daratan

1 hari lalu

Potensi Bahaya Gempa Deformasi Batuan Dalam, Ahli ITB: Lokasi Dekat Daratan

Lokasi sumber gempa lebih dekat dengan daratan sehingga potensi untuk merusak lebih besar

Baca Selengkapnya

Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

1 hari lalu

Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

Wilayah Garut, Cianjur, Tasikmalaya, Pangandaran dan Sukabumi memiliki sejarah kejadian gempa bumi yang sering terulang sejak tahun 1844.

Baca Selengkapnya

Rekomendasi 20 Destinasi Wisata Garut, Termasuk Candi Cangkuang dan Leuwi Jurig

1 hari lalu

Rekomendasi 20 Destinasi Wisata Garut, Termasuk Candi Cangkuang dan Leuwi Jurig

Garut alami gempa bumi belum lama ini. Daerah ini memiliki beragam destinasi wisata unggulan, antara lain Candi Cangkuang hingga Pantai Cijeruk.

Baca Selengkapnya

BMKG Minta Warga Waspada 5 Potensi Bencana Susulan Akibat Gempa Bumi

1 hari lalu

BMKG Minta Warga Waspada 5 Potensi Bencana Susulan Akibat Gempa Bumi

Gempa bumi seperti yang terjadi di Garut, menurut BMKG sering disusul dengan bencana lainnya seperti tanah longsor, pohon tumbang, bahkan tsunami.

Baca Selengkapnya