Muhammad Sofyan, ABK Indonesia yang melarikan diri dari militan Abu Sayyaf, tiba di kantor polisi di Jolo, Sulu, Filipina selatan 17 Agustus 2016. Sofyan ditemukan penduduk yang tinggal di wilayah pantai Barangay Bual, Kota Luuk pada Rabu pagi. REUTERS/Stringer
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi memastikan warga negara Indonesia (WNI) yang disandera kelompok Abu Sayyaf dalam kondisi baik. “Alhamdulillah sampai saat ini mereka dalam kondisi baik,” katanya di kompleks Dewan Perwakilan Rakyat, Senayan, Rabu, 31 Agustus 2016.
Retno menerima laporan kondisi mereka langsung dari Direktur Jenderal Perlindungan WNI. Informasi soal kondisi kesehatan para sandera didapat ketika tengah rapat bersama Komisi IX DPR, Rabu petang kemarin.
Tujuh WNI disandera kelompok Abu Sayyaf. Penyanderaan dilakukan sejak 21 Juni 2016. Namun dua sandera di antaranya melarikan diri. Mereka lolos di tengah operasi militer Filipina pada 17 dan 18 Agustus 2016.
Retno memastikan upaya pembebasan para sandera terus dilakukan. Ia menganggap keselamatan para sandera WNI sebagai poin penting. Ia mengaku telah berkali-kali berpesan kepada otoritas Filipina agar bisa menyelamatkan sandera dari Indonesia.
Menurut Retno, pesan keselamatan mampu diterima dengan sangat baik dan jelas. “Saya selalu sampaikan keselamatan WNI itu,” tuturnya.
Keluarga korban penyanderaan oleh kelompok Abu Sayyaf sebelumnya menyatakan kekhawatirannya terhadap keamanan familinya. Apalagi tentara Filipina dikabarkan tengah menggempur kelompok tersebut.