Dinas Kesehatan Jambi: DBD Lebih Berbahaya Dibanding Zika

Reporter

Rabu, 31 Agustus 2016 23:00 WIB

Nyamuk Aedes albopictus betina menyedot makan darah dari kulit manusia. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit A.S. sedang menyelidiki mewabahnya virus Zika yang diduga ditularkan oleh nyamuk tersebut ataupun Aedes aegypti. James Gathany/CDC via AP

TEMPO.CO, Jambi - Kepala Bidang Bina Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Provinsi Jambi Kaswendi mengatakan, virus penyebab penyakit demam berdarah dengue (DBD) lebih berbahaya dibandingkan virus Zika. Apalagi sampai saat ini belum ada penderita yang terjangkit visus Zika yang meninggal. Sedangkan DBD sudah banyak menimbulkan korban jiwa.


Menurut Kaswendi, tiak perlu terlalu dikhawatirkan karena tidak terlalu berbahaya bila dibandingkan dengan DBD walau sumbernya penularannya sama, yakni dari gigitan nyamuk aedes aegypti. “Bedanya, jika terjangkit virus zika tidak ada penurunan trambosit, jika DBD terjadi penurunan trambosit," katanya kepada Tempo, Rabu, Agustus 2016.


Kaswendi mengakui sudah ditemukan seorang warga Provinsi Jambi yang terjangkit virus Zika. Namun dia tidak mau menyebut identitas penderita. Dikatakannya, penderita berjenis kelamin laki laki, berusia 27 tahun, terdeteksi positif terjangkit virus zika berdasarkan hasil penelitian Lembaga Eijmann pada periode 2014-2015.


Kaswendi menjelaskan, penderita itu pun saat ini sudah sembuh. Pihak Dinas Kesehatan Provinsi Jambi, tidak akan melakukan kebijakan berupa perlakuan khusus untuk menangani masalah itu. "Kami tidak akan melakukan penanganan khusus sebagai upaya pemberantasan virus Zika, karena upaya pemberantasan DBD sudah sekaligus memberantas Zika," ujarnya.


Gejalah penderita yang terjangkit virus zika, kata Kaswendi, sama dengan DBD. Antara lain, demam, nyeri otot, timbulnya bintik-bintik merah di badan, seperti tangan, kaki, dan punggung. Itu sebabnya masyarakat sejak dulu sudah diminta untuk terus menjaga kebersihan lingkungan dan melakukan 3M (menguras, menutup dan mengubur) tempat-tempat yang bisa membuat berkembangnya jentik nyamuk aedes aegypti.


Advertising
Advertising

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Jambi, penderita DBD per Januari 2016 sudah mencapai 466 orang. Empat orang di antaranya dinyatakan meninggal. Dua orang dari Kota Jambi, seorang warga Kabupaten Batanghari dan seorang lagi warga Kabupaten Merangin.


Penyebaran DBD yang terbanyak ditemukan di Kota Jambi, yakni sebanyak 237 kasus. Kemudian disusul Kabupaten Bungo 64 kasus, Muarojambi dan Merangin masing-masing 40 kasus, Batanghari 26 kasus, Tanjungjabung Barat 26 kasus, Tanjungjabung Timur 25 kasus, Sarolangun 8 kasus, Kota Sungaipenuh 7 kasus dan Kabupaten Tebo 2 kasus.


Bila dibandingkan dengan periode yang sama, yakni Januari 2915 hanya terdapat 313 kasus. “Hingga saat ini belum masuk katagori kejadian luar biasa," ucap Kaswendi.


SYAIPUL BAKHORI


Berita terkait

Beijing Sepakati Anggaran Pemerintah Pusat dan Daerah Periode 2024

51 hari lalu

Beijing Sepakati Anggaran Pemerintah Pusat dan Daerah Periode 2024

Sidang parlemen "Dua Sesi" Cina resmi ditutup dengan hasil akhir menyepakati anggaran pemerintah pusat dan daerah periode 2024, menerima laporan kerja

Baca Selengkapnya

Pemda Diminta Koordinasi dengan Bulog Bantu Salurkan Beras SPHP

26 Februari 2024

Pemda Diminta Koordinasi dengan Bulog Bantu Salurkan Beras SPHP

Penyaluran beras SPHP dimaksimalkan sebanyak 200 ribu ton per bulan untuk periode Januari-Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Pemerataan Dokter Spesialis Bisa Dimulai dari Dukungan Pemerintah Daerah

23 Februari 2024

Pemerataan Dokter Spesialis Bisa Dimulai dari Dukungan Pemerintah Daerah

Ketua IDI Mohammad Adib Khumaidi mengatakan, pemerintah daerah berperan untuk pemerataan dokter spesialis

Baca Selengkapnya

Pajak Hiburan 75 Persen Diatur dalam UU HKPD, Kemenkeu: untuk Kemandirian Daerah

17 Januari 2024

Pajak Hiburan 75 Persen Diatur dalam UU HKPD, Kemenkeu: untuk Kemandirian Daerah

Pajak hiburan termaktub dalam UU HKPD untuk penguatan pajak daerah, dan mendukung agar daerah bisa lebih mandiri.

Baca Selengkapnya

Warga 1 Desa Dekat Gunung Lewotobi Diminta Mengungsi, Ada Sinar Api

10 Januari 2024

Warga 1 Desa Dekat Gunung Lewotobi Diminta Mengungsi, Ada Sinar Api

Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menaikkan status Gunung Lewotobi Laki-laki di NTT dari Level III atau Siaga jadi Level IV.

Baca Selengkapnya

Kepala Bapanas Minta Pemerintah Daerah Gencarkan Program Ketahanan Pangan

19 November 2023

Kepala Bapanas Minta Pemerintah Daerah Gencarkan Program Ketahanan Pangan

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi meminta seluruh pemerintah daerah menggencarkan berbagai program ketahanan pangan.

Baca Selengkapnya

Asal-usul Hari Wayang Nasional Diperingati setiap 7 November

7 November 2023

Asal-usul Hari Wayang Nasional Diperingati setiap 7 November

Hari Wayang Nasional diperingati setiap tahun pada 7 November

Baca Selengkapnya

Otorita IKN Bisa Terbitkan Obligasi dan Sukuk Tahun Depan

18 September 2023

Otorita IKN Bisa Terbitkan Obligasi dan Sukuk Tahun Depan

Otorita IKN akan bisa menerbitkan surat utang alias obligasi dan sertifikat kepemilikan aset atau sukuk pada tahun depan. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Pemda Wajib Berikan Bendera Merah Putih Bagi Warga Tidak Mampu, Begini Bunyi Pasalnya

4 Agustus 2023

Pemda Wajib Berikan Bendera Merah Putih Bagi Warga Tidak Mampu, Begini Bunyi Pasalnya

Mengibarkan bendera merah putih di depan rumah saat perayaan HUT Kemerdekaan RI hukumnya wajib. Bagaimana jika warga tak mampu membelinya?

Baca Selengkapnya

Kemendikbud Bantah 'Cuci Tangan' dalam Kisruh PPDB 2023, Irjen: Tugas Kementerian Awasi Pemda

14 Juli 2023

Kemendikbud Bantah 'Cuci Tangan' dalam Kisruh PPDB 2023, Irjen: Tugas Kementerian Awasi Pemda

Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi membantah Kementeriannya disebut lepas tangan dalam kekisruhan PPDB 2023.

Baca Selengkapnya