Gubernur Nur Alam Akhirnya Tampil di Depan Publik dan Curhat

Reporter

Rabu, 31 Agustus 2016 16:01 WIB

Gubernur Sulawesi Tenggara, Nur Alam. ANTARA/La Ode Masrafi

TEMPO.CO, Kendari - Gubernur Sulawesi Tenggara Nur Alam akhirnya menampakkan diri di kantor Gubernur, Rabu, 31 Agustus 2016. Nur Alam yang didampingi isterinya, Tina Nur Alam, tiba sekitar pukul 11.30 Wita menumpangi mobil pribadinya Toyota Alphard hitam dengan nomor polisi DT 910 NA.

Rabu siang tadi, Nur Alam dijadwalkan melantik Penjabat Bupati (PJ) Bombana, Sitti Saleha. Pelantikan yang dilaksanakan di ruang pola kantor Gubernur Sulawesi Tenggara itu sebenarnya sempat molor dua jam dari jadwal yang semestinya, yakni pukul 10.00 Wita. Informasi yang dihimpun Tempo, awalnya pelantikan akan dilakukan wakil gubernur namun berubah karena setelah Nur Alam Rabu pagi tadi sudah berada di Kendari.

Sesampainya di kantor gubernur, Nur Alam langsung menuju ruang kerjanya. Selang 10 menit, Nur Alam yang didampingi Ketua DPRD Sulawesi Tenggara Abdur Rahma Saleh langsung menuju ruang pola untuk melakukan pelantikan.

Ketika tiba di ruang pola, gemuruh tepuk tangan dari sekitar 500 tetamu yang hadir mewarnai kedatangan Nur Alam.

Dalam pelantikan tersebut ada yang tidak biasa, Nur Alam tidak mengenakan setelan putih kebesaran kepala daerah. Padahal dalam setiap pelantikan, setelan kebesaran itu selalu dia kenakan. Politisi PAN itu mengenakan setelan jas berwarna abu-abu tua.

Setelah pelantikan Nur Alam sempat melakukan "sesi curhat" di hadapan para tamu undangan. Seolah ingin memberikan jawaban atas masalah yang sedang membelitnya.

Dengan nada suara rendah Nur Alam mengatakan bahwa dalam kehidupan selalu ada konsekuensi dan resiko yang harus dipikul dan menjadi proses mematangkan dan mendewasakan diri.

Nur Alam secara tersirat juga mengatakan siap menanggung konsekuensi dari periodesasi masa jabatanya selama memimpin Sulawesi Tenggara selama 9 tahun.


"Selaku gubernur yang sebentar lagi akan mengakhiri tugas saya baik dalam periodesasi jabatan di tahun 2018, maupun pada konsekwensi atas resiko jabatan sebagai warga negara," ujar Nur Alam.

Secara tersirat Nur Alam juga mengatakan bahwa sebagai seorang pemimpin yang sudah membesarkan daerah serta pemerintahan harus siap dengan segala konsekuensi serta resiko. Toh menurutnya hal itu akan menjadikan dirinya lebih matang dan dewasa.

Kehadiran Nur Alam, Rabu tadi juga kemunculan perdananya setelah pekan lalu ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK. Dia diduga melakukan korupsi di sektor pertambangan terkait penyalahgunaan kewenangan pemberian pencadangan lahan tambang pada PT Anugrah Harisma Barakah medio 2009-2014.

Sayangnya setelah pelantikan, Nur Alam menolak diwawancara perihal kasus dan statusnya sebagai tersangka. Nur Alam dengan pengawalan ketat dari petugas Satuan Polisi Pamong Praja langsung kabur menuju mobil dinasnya meninggalkan kantor gubernur yang berada di bilangan Andonohu Kota Kendari.

ROSNIAWANTY FIKRI

Berita terkait

Banjir Bandang Rendam 715 Rumah di Kendari, Satu Orang Meninggal Dunia

56 hari lalu

Banjir Bandang Rendam 715 Rumah di Kendari, Satu Orang Meninggal Dunia

Banjir bandang di Kota Kendari merendam 715 rumah sejauh ini. Satu orang meninggal dunia akibat air bah tersebut.

Baca Selengkapnya

Kejati Tetapkan Tersangka Baru Korupsi Dana Sekretariat DPRD Papua Barat

23 Agustus 2023

Kejati Tetapkan Tersangka Baru Korupsi Dana Sekretariat DPRD Papua Barat

Kejati Papua Barat sebelumnya telah menahan FKM mantan Sekretaris DPR pada Kamis malam, 27 Juli 2023.

Baca Selengkapnya

Di Ujung Ramadan Ngabuburit di Masjid Al Alam, Ikon Wisata Religi Kota Kendari

20 April 2023

Di Ujung Ramadan Ngabuburit di Masjid Al Alam, Ikon Wisata Religi Kota Kendari

Bagi masyarakat di Kota Kendari, khususnya para pelancong, Masjid Al Alam menjadi salah satu destinasi favorit.

Baca Selengkapnya

Teluk Kendari Akan Dikembangkan Seperti Kawasan Wisata Ancol Jakarta

7 Februari 2023

Teluk Kendari Akan Dikembangkan Seperti Kawasan Wisata Ancol Jakarta

Langkah pengembangan Teluk Kendari itu merupakan bagian dari rencana kegiatan strategis mengenai penanganan Teluk Kendari.

Baca Selengkapnya

Mobil Listrik Hyundai Ioniq Jadi Kendaraan Dinas Pemkot Kendari

11 Mei 2021

Mobil Listrik Hyundai Ioniq Jadi Kendaraan Dinas Pemkot Kendari

Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari baru saja meresmikan mobil listrik Hyundai Ioniq Electric untuk dijadikan sebagai mobil dinas.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Tewas di Kendari: 6 Polisi Kedapatan Bawa Pistol

3 Oktober 2019

Mahasiswa Tewas di Kendari: 6 Polisi Kedapatan Bawa Pistol

Penyidik Propam mendalami alasan mereka membawa pistol dalam pengamanan demonstrasi mahasiswa di Kota Kendari.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Tewas di Kendari, Polisi Usut Peluru Nyasar 9 Mm

27 September 2019

Mahasiswa Tewas di Kendari, Polisi Usut Peluru Nyasar 9 Mm

Mahasiswa UHO Kota Kendari, Randi, kena peluru tajam di depan BPR Bahteramas. Putri terkena peluru kakinya ketika sedang istirahat.

Baca Selengkapnya

Hasil Otopsi Mahasiswa Tewas di Kendari: Ditembak Peluru Tajam

27 September 2019

Hasil Otopsi Mahasiswa Tewas di Kendari: Ditembak Peluru Tajam

Luka di tubuh mahasiswa itu menunjukkan, proyektil peluru di bawah ketiak berdiameter 0,9 sentimeter dan luka tembusan diamater 2,1 sentimeter.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Temukan Dua Selongsong Peluru di Lokasi Demonstrasi

27 September 2019

Mahasiswa Temukan Dua Selongsong Peluru di Lokasi Demonstrasi

Menemukan satu selongsong, mahasiswa menyisir badan jalan dan kembali menemukan satu lagi. Jarak selongsong peluru pertama dan kedua sekitar 6 meter.

Baca Selengkapnya

Sampaikan Duka Cita, Jokowi Minta Tewasnya 2 Mahasiswa Diusut

27 September 2019

Sampaikan Duka Cita, Jokowi Minta Tewasnya 2 Mahasiswa Diusut

Presiden Jokowi menyampaikan duka cita atas meninggalnya 2 mahasiswa Universitas Halu Oleo Sultra setelah demo kemarin.

Baca Selengkapnya