TEMPO.CO, Lhokseumawe - Kementerian Kesehatan merilis capaian sukses menangani penyakit menular HIV/AIDS dan malaria pada 2015-2016. Namun tuberkulosis (TBC) masih menjadi ancaman bagi penduduk Indonesia.
“TBC masih menjadi ancaman di masyarakat. Tahun 2015-2016 kami temukan puluhan orang penderita di Aceh,” ujar Husaini, Area Manager Aceh Yayasan Sheep Indonesia, Rabu, 31 Agustus 2016.
Husaini memaparkan, laporan Kementerian Kesehatan pada 2015-2016 dan Rencana Kerja Kementerian Kesehatan 2017-2019 tidak mencantumkan perkembangan maupun rencana kerja untuk pengendalian penyakit TBC. Padahal, kata dia, tingkat prevalensi TBC di lapangan masih sangat tinggi, terutama di Aceh Timur.
Menurut Husaini, pada periode 2015-2016, ditemukan pasien TBC di dua kelompok KPT tersebut, yakni berjumlah 35 orang, dengan rincian 12 penderita di Aceh Timur dan 23 orang di Aceh Tamiang.
Sedangkan hingga Agustus 2016 masih ada sekitar 54 orang yang dicurigai terpapar TBC. “Nah, ini belum berhasil diperiksa karena keterbatasan fasilitas dan pelayanan dari puskesmas terdekat,” katanya
Dia menyebutkan, jika TBC tidak termasuk dalam prioritas kementerian, berarti biaya penanggulangan juga tidak ada. Padahal TBC adalah penyakit menular yang mematikan serta pengobatan membutuhkan biaya mahal. Selain itu, pengendalian TBC bukan saja soal obat-obatan, tapi juga terkait erat dengan perilaku, gaya hidup, dan sanitasi.
“Kami berharap pemerintah kembali memasukkan TBC sebagai salah satu prioritas pengendalian penyakit menular. Jika tidak dalam skala nasional, bisa dalam skala lokal-regional yang prevalensi TBC-nya masih tinggi," katanya.
IMRAN M.A.
Berita terkait
Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT
13 jam lalu
Tautan phishing itu berisi permintaan verifikasi data kesehatan pada SATUSEHAT.
Baca SelengkapnyaNetizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam
3 hari lalu
Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.
Baca SelengkapnyaKilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar
5 hari lalu
KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.
Baca SelengkapnyaBantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker
9 hari lalu
Kementerian Kesehatan membantu warga terdampak Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara dengan penyediaan masker.
Baca SelengkapnyaAlasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara
9 hari lalu
Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes mengirimkan tim khusus ke area banjir Musi Rawas Utara. Salah satu tugasnya untuk antisipasi penyakit pasca banjir.
Baca SelengkapnyaHipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik
19 hari lalu
Kementerian Kesehatan mencatat hipertensi menjadi penyakit yang paling banyak ditemui di Pos Kesehatan Mudik Idulfitri 1445 H/2024 M.
Baca SelengkapnyaCiri-ciri Batuk TBC Menurut Dokter
27 hari lalu
Dokter menjelaskan batuk berkepanjangan selama dua minggu atau lebih adalah gejala utama TBC, waspadalah.
Baca SelengkapnyaPenyebab Target Elimisasi TBC Sulit Terealisasi pada 2030
29 hari lalu
Pasien TB mengalami siklus panjang dalam pengobatan. Sehingga target eliminasi TB pada 2030 sulit diwujudkan
Baca SelengkapnyaPercepat Target Eliminasi TBC 2030, Kemenko PMK Luku Pedoman Mitra Penanggulangan TBCncurkan Bu
29 hari lalu
Indonesia merupakan negara dengan beban TBC tertinggi kedua di dunia setelah India dengan estimasi 969.000 kasus.
Baca SelengkapnyaUSAID Bantu Berikan Terapi Pencegahan TBC di Indonesia
35 hari lalu
USAID memberikan terapi pencegahan tuberkulosis (TPT) kepada 145.070 orang di Indonesia, untuk mempercepat akses pengobatan preventif melawan TBC
Baca Selengkapnya