Toilet di Titik Nol Batal, Pedestrian Malioboro Ditata

Reporter

Editor

Mustafa moses

Jumat, 26 Agustus 2016 18:19 WIB

Kereta Kyai Jongwiyat yang ditunggangi pengantin GKR Hayu dan KPH Notonegoro melewati kawasan Titik Nol Kilometer, Yogyakarta (23/10). Selain kereta Kyai Jongwiyat yang ditunggangi pasangan pengantin, kirab ini diikuti oleh 12 kereta milik Keraton Yogyakarta, 60 kuda, 240 prajurit tradisional Keraton dan diamankan oleh 3000an relawan. TEMPO/Suryo Wibowo.

TEMPO.CO, Yogyakarta - Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Energi Sumber Daya Mineral (PUP-ESDM) DIY mencoret rencana proyek pembangunan toilet bawah tanah di kawasan Titik Nol Kilometer yang rencananya digarap tahun 2016 ini. Titik ini berada di ujung Jalan Malioboro, disebut sebagai pusat perjalanan sejarah Yogyakarta.

Sebagai pengganti, anggaran yang diperuntukkan membangun toilet bawah tanah itu dialihkan untuk memperpanjang jalur pedestrian di sisi timur Malioboro. "Masih ada persoalan sosial di kawasan Nol Kilometer sehingga kami tunda pengerjaan toilet underground itu sampai tahun 2017," ujar Kepala Dinas Pekerjaan Umum ESDM Pemerintah DIY Rani Sjamsinarsi, Jumat, 26 Agustus 2016.

Toilet bawah tanah itu sedianya akan dibangun layaknya fasilitas hotel berbintang. Anggarannya berjumlah Rp 4,6 miliar tahun 2015 lalu. Selama ini wisatawan dan warga jika bertandang ke kawasan itu kesulitan mendapatkan akses buang air kecil.

Namun Pemerintah DIY sampai saat ini masih menemukan adanya berbagai persoalan yang butuh diselesaikan lewat koordinasi dengan Pemerintah Kota Yogyakarta. Seperti keberadaan pedagang kaki lima juga masih adanya aktivitas parkir yang belum ditata.

Jalur sisi timur Malioboro sebenarnya tahun ini hanya dikerjakan sampai kawasan pecinan Ketandan. Namun karena pembangunan toilet di Titik Nol ditunda, anggarannya dipakai untuk mengerjakan jalur pedestrian sampai Pasar Beringharjo.

Dengan percepatan pengerjaan jalur pedestrian sisi timur itu, Rani menuturkan, pada tahun 2017 Pemerintah bisa beranjak memulai pengerjaan penataan jalur di sisi barat Malioboro. "Selama setahun ke depan pada 2017 kami targetkan sisi barat bisa dikerjakan tuntas sampai kawasan Ngejaman, jadi dua sisi Malioboro selesai semua," ujarnya.

Target penataan Malioboro seluruhnya diperkirakan rampung dalam waktu empat tahun atau sampai tahun 2019. Usai penataan sisi timur dan barat, rencananya Pemerintah DIY akan mengurus penataan kawasan stasiun Tugu bersama PT. Kereta Api Indonesia dan Pemerintah Kota Yogyakarta.

Penataan kawasan Stasiun Tugu sendiri telah dimulai dengan sterilisasi pedagang kaki lima baik yang berada di dalam maupun di sisi utara jalan Pasar kembang. Sterilisasi jalan pasar kembang bagian utara itu akan dibuat dengan jalur pedestrian juga dengan lebar enam sampai delapan meter. "Hari ini (26/8) kami mulai pembahasan soal penataan Tugu dengan PT. KAI dan Pemerintah Kota," ujar Rani.

PRIBADI WICAKSONO

Berita terkait

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

2 hari lalu

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

Koalisi Pegiat HAM dan Anti Korupsi melaporkan Pj Wali Kota Yogyakarta Singgih Rahardjo ke Gubernur DIY, Mendagri, KPK dan Ombudsman

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

10 hari lalu

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

Para perempuan di Yogyakarta memperingati Hari Kartini dengan lomba lari dan jalan kaki, serta membuat pameran lukisan.

Baca Selengkapnya

Cerita dari Kampung Arab Kini

10 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

13 hari lalu

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

Tiga kampung wisata di Kota Yogyakarta ini paling banyak didatangi karena namanya sudah populer dan mendapat sederet penghargaan.

Baca Selengkapnya

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

14 hari lalu

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi

Baca Selengkapnya

Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

25 hari lalu

Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

Dua alat peraga baru di Taman Pintar Yogyakarta di antaranya multimedia berupa Videobooth 360 derajat dan Peraga Manual Pump.

Baca Selengkapnya

Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

29 hari lalu

Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

Dalam foto yang beredar, terdapat tambahan karcis tidak resmi untuk penitipan helm yang membuat tarif parkir di Yogyakarta membengkak.

Baca Selengkapnya

BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

49 hari lalu

BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

Seorang wisatawan asing asal Hungaria juga dilaporkan sempat terseret ombak tinggi saat sedang melancong di Pantai Ngandong, Gunungkidul, Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

50 hari lalu

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755

Baca Selengkapnya

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

54 hari lalu

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

Tiga makam yang disambangi merupakan tempat disemayamkannya raja-raja Keraton Yogyakarta, para adipati Puro Pakualaman, serta leluhur Kerajaan Mataram

Baca Selengkapnya