Wakil Presiden: 71 Tahun Merdeka, Baru Satu Masalah yang Selesai

Reporter

Editor

Grace gandhi

Selasa, 23 Agustus 2016 14:21 WIB

Presiden Joko Widodo, Wakil Presiden Jusuf Kalla, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Ade Komarudin (kiri) dan Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Irman Gusman (kanan) berdoa pada Sidang Tahunan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) 2016 di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, 16 Agustus 2016. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan, setelah 71 tahun Indonesia merdeka, baru satu permasalahan pokok yang selesai. Selebihnya, Indonesia masih berkutat dengan permasalahan mendasar untuk memenuhi kebutuhan pokok masyarakat.

Kalla mengatakan, sejak zaman Sukarno, selalu disampaikan ada tiga kebutuhan pokok, yaitu sandang, pangan, dan papan.

"Setelah kami evaluasi, pertanyaan besarnya ialah, dari tiga masalah pokok ini, baru satu yang selesai, baru sandang," ucap Kalla saat membuka Rapat Kerja Nasional Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) di kantor BPKP pusat, Jalan Pramuka, Jakarta.

Rakornas ini digelar untuk menindaklanjuti arahan Presiden Joko Widodo dalam Rakornas APIP pada Mei tahun lalu. Rakornas tersebut dihadiri 90 inspektur jenderal kementerian/lemabag, 34 inspektur provinsi, 68 inspektur kabupaten/Kota, serta pejabat eselon I dan eselon II Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan.

Menurut Kalla, Indonesia hingga kini masih berkutat pada pemenuhan kebutuhan pangan dan papan. Untuk masalah pangan, ujar Kalla, Indonesia masih terus bertengkar tentang impor, lonjakan harga, dan lainnya.

"Kita bicara papan, di belakang sini, begitu banyak daerah-daerah kumuh. Itu merupakan sisa dan tanggung jawab kita semua," tutur Kalla. Dia menambahkan, permasalahan pokok tersebut sudah tidak terjadi lagi di negara-negara tetangga. Urusan sandang dan pangan di Singapura, Malaysia, Thailand, dan Vietnam disebutnya sudah selesai.

Kalla menceritakan perenungannya itu saat peringatan kemerdekaan Indonesia ke-71 beberapa hari lalu. Dia berbincang dengan Presiden Joko Widodo pada 17 Agustus lalu di Istana Merdeka. Dari hasil perenungan itu, dia menilai hanya kebutuhan pokok berupa sandang yang telah dipenuhi pemerintah bagi rakyatnya. Selain itu, pemerintah masih berkutat memenuhi kebutuhan lain, seperti membangun infrastruktur dan memenuhi kebutuhan energi, pendidikan, dan kesehatan. "Apabila kita bicara kebutuhan yang kedua, tentang infrastruktur, energi, kita lebih ketinggalan lagi," kata Kalla.

Menurut Kalla, ada banyak hal yang menyebabkan Indonesia tertinggal dalam memenuhi kebutuhan tersebut. Masalah pertama adalah soal kebijakan yang disebut Kalla justru menyebabkan Indonesia mengalami kemunduran. Juga kebijakan tentang keuangan, sehingga pemerintah harus membayar krisis 1998 dengan sangat mahal. Dan kebijakan populis yang mensubsidi begitu besar bahan bakar yang menyebabkan ribuan triliun menjadi asap selama 15 tahun. Masalah lain adalah korupsi.

"Itulah kehilangan-kehilangan yang besar di negeri ini, sehingga kemajuan kita tertatih-tatih dibanding banyak negara lain. Dibanding negara sekitar saja, kebutuhan pokok kita masih ketinggalan," ucap Kalla.

Karena itulah, Kalla meminta Rakornas APIP menjadi sarana mengevaluasi dan memperbaiki diri dari aspek pengawasan pemerintahan. Dia meminta lembaga-lembaga pengawas, mulai Badan Pemeriksa Keuangan, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, inspektorat jenderal kementerian/lembaga, hingga pengawas di tingkat kabupaten/kota, melakukan koordinasi yang baik. Selain itu, ada Komisi Pemberantasan Korupsi, Kepolisian RI, dan kejaksaan. "Yang terjadi saat ini malah pemeriksa saling memeriksa," tutur Kalla.

AMIRULLAH




Berita terkait

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

6 hari lalu

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.

Baca Selengkapnya

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

8 hari lalu

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

Pendeta Gilbert Lumoindong dilaporkan ke polisi atas ceramahnya yang dianggap menghina sejumlah ibadah umat Islam.

Baca Selengkapnya

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

10 hari lalu

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

Presiden Jokowi mendiskusikan rencana pembangunan kereta cepat Jakarta-Surabaya dengan Menlu Cina, pernah akan dibangun pada 2018.

Baca Selengkapnya

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

10 hari lalu

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

"Saya tidak ada niat, saya mencintai umat Muslim. Saya minta maaf," kata Gilbert Lumoindong

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

21 hari lalu

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

Open house yang diadakan oleh JK dihadiri oleh Anies Baswedan, Hamdan Zoelva, hingga Tom Lembong selaku perwakilan koalisi perubahan.

Baca Selengkapnya

Rekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK

21 hari lalu

Rekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK

Jusuf Kalla menilai positif kunjungan Roeslan Roeslani ke rumah Megawati Soekarnoputri. Soal rekonsiliasi nasional, ia menilai ada banyak waktu lain.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Silaturahmi ke Rumah Jusuf Kalla: Banyak Foto-Foto

21 hari lalu

Anies Baswedan Silaturahmi ke Rumah Jusuf Kalla: Banyak Foto-Foto

Anies Baswedan bersamuh dengan Jusuf Kalla pada hari pertama Lebaran. Mengaku tak bicara soal politik.

Baca Selengkapnya

Usai Salat Id di Masjid Al Azhar, JK Terima Kunjungan Tokoh di Rumahnya Besok

22 hari lalu

Usai Salat Id di Masjid Al Azhar, JK Terima Kunjungan Tokoh di Rumahnya Besok

Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK) akan merayakan hari raya Idul Fitri 1445 H atau 2024 M di Jakarta. Rencananya, JK juga akan menerima kunjungan para kolega di kediaman pribadinya di Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya

Lebaran, Anies Baswedan Gelar Open House di Rumahnya hingga Sowan ke JK

22 hari lalu

Lebaran, Anies Baswedan Gelar Open House di Rumahnya hingga Sowan ke JK

Calon presiden nomor urut satu, Anies Baswedan, bakal merayakan lebaran tahun ini di Jakarta. Rencananya, Anies akan salat id di masjid dekat rumahnya di Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Setelah itu, mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut akan bersilaturahmi dengan tokoh-tokoh partai politik pengusungnya dan para politikus senior.

Baca Selengkapnya

Arti 9 Pilar di Gedung MK, Begini Sejarah Pembangunannya 17 Tahun Lalu

40 hari lalu

Arti 9 Pilar di Gedung MK, Begini Sejarah Pembangunannya 17 Tahun Lalu

Di depan Gedung MK terdapat 9 pilar besar, apa artinya? Ini riwayat pembangunannya di Jalan Merdeka Barat, Jakarta.

Baca Selengkapnya