Ahok Klaim Didukung, PDIP: Megawati Tak Mengejar Kekuasaan

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Selasa, 23 Agustus 2016 12:58 WIB

Megawati Soekarnoputri, Ahok, dan Jokowi. facebook.com

TEMPO.CO, Jakarta - Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Arteria Dahlan, menyatakan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri merupakan sosok negarawan yang tidak mengejar kekuasaan. Jadi, kata Arteria, Mega tidak akan mudah menyetujui permintaan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) untuk maju bersama kader PDIP, Djarot Saiful Hidayat, dalam pemilihan kepala daerah DKI Jakarta 2017.

"Karakter Ibu Mega, beliau adalah sosok yang langka, negarawan yang tidak mengejar kekuasaan. Pak Ahok jangan terlalu pede dulu, karena partai kami lebih condong bersekutu dengan rakyat dibanding sekadar merebut kekuasaan," ucap Arteria, yang juga anggota Komisi Pemerintahan Dewan Perwakilan Rakyat, di Jakarta, Selasa, 23 Agustus 2016.

Baca: Ahok: Kemarin Kambing Dibedakin, Kok Sekarang Adu Domba?

Ahok mengaku bertandang ke rumah Ketua Umum Megawati pekan lalu untuk meminta izin berpasangan kembali dengan Ketua DPP PDIP Bidang Organisasi, Kaderisasi, dan Keanggotaan Djarot Saiful Hidayat dalam pilkada DKI 2017. Djarot adalah wakil Ahok di Pemerintah Provinsi DKI.

Menurut Arteria, Megawati adalah sosok yang dapat memilah antara hubungan kekeluargaan, hubungan pertemanan, dan urusan kepartaian. Jadi, sedekat apa pun bakal pasangan calon kepala daerah dengan Megawati bukanlah jaminan PDIP akan dengan mudah memberi dukungan.

Baca: Ahok Klaim Didukung Mega, PDIP: Ahok Seperti Pendekar Mabuk

"Sudah menjadi tradisi dan budaya partai kami, khususnya terkait dengan pencalonan, sedekat apa pun bakal pasangan calon dengan ketua umum, pastinya Ibu Mega selalu arif dan bijaksana serta dapat memilah antara hubungan kekeluargaan, hubungan pertemanan, dan urusan partai," ujar Arteria.

Dia menuturkan Megawati selalu mengajarkan kader untuk selalu disiplin dalam bersikap, bertindak, dan berperilaku serta mengedepankan hukum sebagai acuan dan dasar pijakan. Atas dasar itu, Arteria menegaskan, Ahok tak cukup berbicara dengan Ketua Umum PDIP untuk memperoleh dukungan partai tersebut karena mekanisme partai tetap mengedepankan suara rakyat.

Sebelumnya, Ahok sudah menjelaskan, meski membahas pencalonannya dalam pertemuan dengan Megawati, dia membantah tujuan pertemuan tersebut adalah ingin mendaftarkan diri untuk diusung PDIP.

Baca juga: Banyak Penolakan, Ahok Pakai Istilah Kambing Dibedakin

"Soal PDI Perjuangan, saya sudah sampaikan, kamu tanya sama Mas Hasto (Hasto Kristiyanto). Ini kan partai, bukan saya. Ada mekanisme. Kamu tanya sama dia. Saya sama PDI Perjuangan hubungannya baik-baik saja," tutur Ahok.

Ahok mengatakan akan tetap menghormati mekanisme partai yang berlaku. Jadi, ucap Ahok, dia tidak akan ikut campur lebih jauh. Menurut Ahok, hubungan baik yang terjalin dengan Megawati tidak bisa dicampuradukkan dengan mekanisme partai. "Benar, itu urusan mereka, jadi enggak usah tanya sama saya."

ANTARANEWS.COM

Baca Juga
BG Jadi Kepala BIN, Kapolri: Saya Belum Terima Surat Jokowi
Disebut Otak Pencopotan Ruhut Sitompul, Roy Suryo Tertawa




Berita terkait

Di Acara Milenial dan Gen Z, Anies Jawab Soal Tuduhan Politik Identitas Saat Pilkada DKI 2017

27 November 2023

Di Acara Milenial dan Gen Z, Anies Jawab Soal Tuduhan Politik Identitas Saat Pilkada DKI 2017

Anies Baswedan menjawab tuduhan soal penggunaan politik identitas saat Pilkada DKi 2017 pada acara Indonesia Milleninial and Gen-Z Summit 2023.

Baca Selengkapnya

Anies Ungkit Momen Berutang di Pilkada DKI, Singgung Biaya Politik Mahal

30 September 2023

Anies Ungkit Momen Berutang di Pilkada DKI, Singgung Biaya Politik Mahal

Anies menuturkan mahalnya biaya kampanye bukan berarti ketika menjadi pejabat harus balik modal

Baca Selengkapnya

Di Acara Partai Ummat, Anies Baswedan Cerita Diberi Label saat Pilkada DKI 2017

14 Februari 2023

Di Acara Partai Ummat, Anies Baswedan Cerita Diberi Label saat Pilkada DKI 2017

Anies Baswedan menyebut ada dua pendekatan untuk menciptakan persepsi ini.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Buka Suara soal Utang Rp 50 Miliar ke Sandiaga: Sudah Selesai Dulu

11 Februari 2023

Anies Baswedan Buka Suara soal Utang Rp 50 Miliar ke Sandiaga: Sudah Selesai Dulu

Anies Baswedan menegaskan tidak ada utang yang hari ini harus dilunasi.

Baca Selengkapnya

Politikus NasDem Minta Sandiaga Klarifikasi Surat Utang Anies Baswedan

11 Februari 2023

Politikus NasDem Minta Sandiaga Klarifikasi Surat Utang Anies Baswedan

Ada juga poin yang menyatakan jika Anies-Sandi menang, maka Anies Baswedan bebas dari utang tersebut.

Baca Selengkapnya

Soal Perjanjian Utang dengan Anies Baswedan, Sandiaga: Saya Baca Dulu

6 Februari 2023

Soal Perjanjian Utang dengan Anies Baswedan, Sandiaga: Saya Baca Dulu

Sandiaga belum mau menanggapi soal utang Anies Baswedan ke dirinya saat Pilkada DKI 2017.

Baca Selengkapnya

Fadli Zon Buka Suara Soal Perjanjian Anies Baswedan - Sandiaga Uno di Pilkada DKI

6 Februari 2023

Fadli Zon Buka Suara Soal Perjanjian Anies Baswedan - Sandiaga Uno di Pilkada DKI

Fadli Zon mengakui membikin draft perjanjian antara Anies Baswedan dan Sandiaga Uno saat Pilkada DKI 2017. Soal utang, Fadli tak mau bicara.

Baca Selengkapnya

Pesan Anies Baswedan untuk Kedua Putra Haji Lulung

31 Januari 2022

Pesan Anies Baswedan untuk Kedua Putra Haji Lulung

Anies Baswedan bercerita tentang dukungan yang diberikan Haji Lulung kepadanya dalam Pilkada DKI 2017.

Baca Selengkapnya

MUI DKI Bikin Cyber Army, Taufik Gerindra: Buzzer Terus Serang Anies Baswedan

20 November 2021

MUI DKI Bikin Cyber Army, Taufik Gerindra: Buzzer Terus Serang Anies Baswedan

Taufik menyampaikan penyerang ini selalu mengatakan bahwa Anies Baswedan memenangkan Pilkada, karena politik identitas.

Baca Selengkapnya

Baca Pleidoi Rizieq Shihab Singgung Aksi 212, Ahok, dan Pilkada DKI

20 Mei 2021

Baca Pleidoi Rizieq Shihab Singgung Aksi 212, Ahok, dan Pilkada DKI

Rizieq Shihab mengklaim perkara yang menjeratnya bukanlah kasus hukum melainkan politik. Ia kemudian berkisah tentang Pilkada DKI.

Baca Selengkapnya