Ahok Klaim Didukung Mega, PDIP: Ahok seperti Pendekar Mabuk

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Selasa, 23 Agustus 2016 09:55 WIB

Para awak media menyerbu Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dengan berbagai pertanyaan usai Ahok mengikuti sidang permohonan pengujian UU Nomor 10 Tahun 2016 terkait hak cuti di Mahkamah Konstitusi, Jakarta, 22 Agustus 2016. Ahok berpedapat bahwa UU Nomor 10 Tahun 2016 telah merampas haknya sebagai Gubernur. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Politikus PDI Perjuangan Arteria Dahlan mengingatkan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok bahwa partainya menjunjung tinggi etika dan moral dibanding kekuasaan. Jadi Ahok tidak cukup hanya berbicara dengan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri untuk memperoleh dukungan PDIP dalam pilkada 2017.

"PDI Perjuangan tidak bisa diputarbalikkan. Dia ke partai 'main atas', seolah-olah cukup dengan ketua umum dan persoalan selesai. Ini PDI Perjuangan, Bung, di mana etika dan moral lebih utama dibanding kekuasaan semata," kata Arteria Dahlan, yang juga anggota Komisi Pemerintahan DPR, di Jakarta, Senin, 22 Agustus 2016.

Baca: Ahok: Kemarin Kambing Dibedakin, Kok Sekarang Adu Domba?

Arteria menganggap langkah Ahok itu tanpa etika. "Jadinya seperti pendekar mabuk, 'seradak-seruduk' tanpa etika. Dulu menyatakan melalui jalur independen dengan ingar-bingar depolitisasi dan anti-parpol, mengumpulkan salinan KTP, kemudian justru datang ke partai minta didukung, bagaimana pertanggungjawabannya?" ujarnya.

Ahok mengaku bertandang ke rumah Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri pekan lalu untuk meminta izin berpasangan kembali dengan Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Organisasi, Kaderisasi, dan Keanggotaan Djarot Saiful Hidayat dalam pilkada DKI 2017. Djarot kini menjadi wakil Ahok di DKI Jakarta.

Baca: Ahok: Kemarin Kambing Dibedakin, Kok Sekarang Adu Domba?

PDI Perjuangan, Arteria menekankan, teguh dalam garis perjuangan dengan pendekatan tidak berbasis pragmatisme. PDIP, menurut dia, lebih memilih cara berkuasa yang bermartabat dan tidak didikte sekalipun berujung pada konsekuensi ditinggalkan kekuasaan. "Kami yakin kekuasaan rakyat adalah yang abadi," ucapnya.

Menurut Arteria Dahlan, partainya tidak ingin konstruksi calon gubernur dan calon wakil gubernur dibentuk atas dasar pragmatisme, di mana karena alasan membutuhkan suara PDI Perjuangan lantas Ahok bisa dengan mudahnya meminta Djarot Saiful Hidayat kembali berpasangan dengannya dalam pilkada 2017.

Baca: Curigai Tim APBD, Ahok Pilih Difitnah daripada Cuti Kampanye

Arteria mengatakan PDI Perjuangan adalah partai yang tidak gentar dengan iming-iming kekuasaan. Secara pribadi, dia menilai langkah Ahok menemui Megawati Soekarnoputri untuk meminta Djarot kembali menjadi wakilnya adalah wujud pelecehan terhadap PDI Perjuangan.

Adapun Ahok belum dapat dikonfirmasi terkait pernyataan Arteria Dahlan. Namun, sebelumnya ia sudah menjelaskan, meski membahas pencalonannya dalam pertemuan dengan Megawati, Ahok membantah tujuan pertemuan tersebut lantaran ia ingin mendaftarkan diri untuk diusung PDI Perjuangan.

Baca juga: Banyak Penolakan, Ahok Pakai Istilah Kambing Dibedakin

"Soal PDI Perjuangan, saya sudah sampaikan, kamu tanya sama Mas Hasto (Hasto Kristiyanto), ini kan partai, bukan saya. Ada mekanisme, kamu tanya sama dia. Saya sama PDI Perjuangan hubungan baik-baik saja," kata Ahok.

Ahok mengatakan dia akan tetap menghormati mekanisme partai yang berlaku. Sehingga, kata Ahok, dia tidak akan ikut campur lebih jauh. Menurut dia, hubungan baik yang terjalin dengan Megawati tidak bisa dicampuradukkan dengan mekanisme partai. "Benar itu urusan mereka, jadi enggak usah tanya sama saya (lagi)."

ANTARANEWS.COM | FRSIKI RIANA | BC

Baca Juga
MPJ: Kami Berharap PDIP di Detik-detik Terakhir Pilih Risma
YLKI: Musuh Petani Tembakau Bukan Harga Rokok, tapi...



Berita terkait

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

2 hari lalu

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

Bulan lalu, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta mengajukan penonaktifan terhadap 92.493 NIK warga Jakarta ke Kemendagri.

Baca Selengkapnya

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

2 hari lalu

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

Mantan Gubernur DKI Jakarta Ahok mengatakan konsep tempat parkir bawah tanah Monas ini sempat masuk gagasannya.

Baca Selengkapnya

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

6 hari lalu

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

Sejumlah nama bakal calon gubernur di Pilkada 2024 sudah mulai bermunculan, termasuk 4 wajah lama ini. Siapa saja mereka?

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

6 hari lalu

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

9 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

11 hari lalu

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

40 hari lalu

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.

Baca Selengkapnya

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

41 hari lalu

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

Berikut sederet kasus penistaan agama yang dijatuhkan vonis untuk Ahok, Arya Wedakarna, dan terakhir Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun.

Baca Selengkapnya

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

55 hari lalu

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

Ma'ruf Amin berusia 81 tahun pada 11 Maret ini. Berikut perjalanan politiknya hingga menjadi wapres, sempat pula berseteru dengan Ahok.

Baca Selengkapnya

Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

58 hari lalu

Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

Ramai di media sosial soal Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang disebut diberhentikan sepihak oleh Pemprov DKI Jakarta. Apa beda KJMU dan KJP Plus?

Baca Selengkapnya