BLH Jawa Timur Akan Teliti Asal Lumpur yang Cemari Pulau Merah

Reporter

Senin, 22 Agustus 2016 15:09 WIB

Seorang anak membawa papan selancarnya saat berjalan di pantai Pulau Merah, Banyuwangi, Jawa Timur, 21 Februari 2016. Keindahan panorama tempat ini berhasil memikat wisatawan melalui pulau yang bentuknya menyerupai gunung yang berada di tengah pantai. TEMPO/Fajar Januarta

TEMPO.CO, Surabaya - Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Jawa Timur Bambang Sadono belum dapat memastikan lumpur dan sampah yang mengotori Pulau Merah berasal dari basting PT Bumi Suksesindo (PT BSI). "Harus dilakukan penelitian lebih dulu," ucapnya, Senin, 22 Agustus 2016.

Lumpur dan sampah tersebut terbawa ke Pulau Merah akibat adanya curah hujan yang tinggi. Aliran air yang membawa sampah beserta lumpur tersebut melalui Sungai Katak. Bambang mengatakan lembaganya akan meninjau lokasi untuk memastikan asal sampah dan lumpur di Pulau Merah.

Rencananya, pada Selasa, 23 Agustus 2016, BLH Jawa Timur, Kementerian Lingkungan Hidup, BLH Kabupaten Banyuwangi, dan PT BSI akan melihat langsung ke lokasi. Adapun PT BSI adalah pemegang izin pertambangan emas di Bukit Tumpang Pitu. Lumpur dan sampah tersebut diduga akibat basting PT BSI. (Baca Tanggapan dari PT BSI: Lumpur Pulau Merah Banyuwangi, Ini Jawab Perusahaan Tambang)

Bambang berujar, PT BSI belum beroperasi. Sebab, tutur dia, PT BSI belum menyelesaikan pembangunan dam sesuai dengan dokumen lingkungan. "Kalau tidak salah, baru bangun tiga dam dari enam dam yang ada di dokumen," ucapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Dewi J. Putriani mengatakan pengawasan penambangan terhadap PT BSI selaku pemegang izin pertambangan emas di Bukit Tumpang Pitu ditangani pemerintah pusat, dalam hal ini Direktorat Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Menurut dia, Pemerintah Provinsi Jawa Timur hanya diberi laporan soal jumlah produksi PT BSI.

"Berdasar Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah, pengawasan tambang dilakukan pemerintah pusat," ujar Dewi seusai sidang paripurna di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jawa Timur, Senin, 22 Agustus 2016.

Dewi membenarkan, sampai saat ini, PT BSI masih belum berproduksi sama sekali. Alasannya, masih ada infrastruktur PT BSI yang belum selesai dibangun. "Ada beberapa dam yang belum selesai dibangun," tuturnya.

Soal lumpur dan sampah yang mengotori Pulau Merah, Dewi mengatakan itu bukanlah limbah yang dihasilkan dari produksi PT BSI. Bahkan, menurut dia, jika yang mengotori adalah sampah dan lumpur, itu masih bisa dibersihkan. "Itu bisa dibersihkan kalau memang yang mengotori adalah lumpur dan sampah," ucapnya.

Karena itulah, Dewi meminta Tempo menanyakan secara langsung kepada Badan Lingkungan Hidup (BLH) Jawa Timur yang berwenang soal analisis dampak lingkungan PT BSI. "Coba tanya kepada BLH saja kalau soal lingkungannya," katanya.

Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi resmi memberikan teguran tertulis kepada BSI. Teguran tersebut menyebut soal belum selesainya pembangunan enam dam yang disanggupi BSI sesuai dengan dokumen lingkungan.

PT BSI baru menyelesaikan pembangunan tiga dam. Akibatnya, saat hujan deras yang mengguyur Banyuwangi dalam beberapa hari terakhir, lumpur dan sampah terbawa hingga ke hilir, termasuk ke Sungai Katak yang membawanya hingga Pantai Pulau Merah.

EDWIN FAJERIAL




Berita terkait

BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

24 hari lalu

BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

Pusat Riset Elektronika BRIN mengembangkan beberapa produk biosensor untuk mendeteksi virus dan pencemaran lingkungan.

Baca Selengkapnya

Limbah Tambak Udang Cemari Taman Nasional Karimunjawa, KLHK Tetapkan 4 Tersangka

43 hari lalu

Limbah Tambak Udang Cemari Taman Nasional Karimunjawa, KLHK Tetapkan 4 Tersangka

Gakkum KLHK menetapkan empat tersangka pencemaran lingkungan di Taman Nasional Karimunjawa. Kejahatan terkait limbah ilegal dari tambak udang.

Baca Selengkapnya

Digelar Tiga Hari, Festival Pecinan Banyuwangi Angkat Kuliner dan Kesenian Khas Tionghoa

23 Februari 2024

Digelar Tiga Hari, Festival Pecinan Banyuwangi Angkat Kuliner dan Kesenian Khas Tionghoa

Festival Pecinan yang digelar tiga hari, 23-25 Februari 2024, menunjukkan bagaimana keguyuban dan keramahan semua etnis yang ada di Banyuwangi.

Baca Selengkapnya

Adhy Karyono Jadi Pj Gubernur Jawa Timur

16 Februari 2024

Adhy Karyono Jadi Pj Gubernur Jawa Timur

Adhy menggantikan Khofifah Indar Parawansa yang berakhir masa jabatannya pada 13 Februari 2024.

Baca Selengkapnya

Pencemaran Lingkungan di Area Tambang Minyak, Guru Besar ITS Rekomendasikan Ini

14 Januari 2024

Pencemaran Lingkungan di Area Tambang Minyak, Guru Besar ITS Rekomendasikan Ini

Peningkatan aktivitas industri pertambangan menimbulkan risiko terjadinya pencemaran lingkungan.

Baca Selengkapnya

Kupas Tuntas Suku Osing, Penduduk Asli Banyuwangi

28 Desember 2023

Kupas Tuntas Suku Osing, Penduduk Asli Banyuwangi

Dengan warisan tradisi, bahasa, seni, dan kepercayaan yang unik, Suku Osing di Banyuwangi membentuk identitas budaya yang kaya dan beragam.

Baca Selengkapnya

Libur Nataru ke Mana? Deretan Rekomendasi 9 Wisata Pantai di Banyuwangi

27 Desember 2023

Libur Nataru ke Mana? Deretan Rekomendasi 9 Wisata Pantai di Banyuwangi

Destinasi pantai di Banyuwangi adalah surga yang tak boleh dilewatkan bagi pencinta alam dan petualangan. Simak daftar 9 destinasi wisata pantai itu.

Baca Selengkapnya

Mengenal Desa Wisata Adat Osing Kemiren di Banyuwangi

27 Desember 2023

Mengenal Desa Wisata Adat Osing Kemiren di Banyuwangi

Bagi para wisatawan yang berkunjung ke Desa Wisata, Kemiren, Banyuwangi, tersedia homestay yang siap digunakan sebagai tempat menginap.

Baca Selengkapnya

Rekomendasi 11 Kuliner yang Wajib Anda Cicipi Saat Berada di Banyuwangi

27 Desember 2023

Rekomendasi 11 Kuliner yang Wajib Anda Cicipi Saat Berada di Banyuwangi

Di samping pesonanya yang menawan, kekayaan kuliner yang ditawarkan di Banyuwangi menghadirkan pengalaman rasa yang tak terlupakan.

Baca Selengkapnya

Banyuwangi Raih Penghargaan Daerah Terinovasi dan Satyalencana Wira Karya

18 Desember 2023

Banyuwangi Raih Penghargaan Daerah Terinovasi dan Satyalencana Wira Karya

Menumbuhkan budaya inovasi yang terintegrasi dengan program masyarakat. Ada sekitar 270 inovasi berbasis digital ataupun non-digital.

Baca Selengkapnya