Lumpur Pulau Merah Banyuwangi, Ini Jawaban Perusahaan Tambang

Reporter

Senin, 22 Agustus 2016 14:28 WIB

Seorang wisatawan memancing di kawasan pantai Pulau Merah, Banyuwangi, Jawa Timur, 21 Februari 2016. Untuk mencapai pantai ini hanya memerlukan waktu 2,5 jam dari kota Banyuwangi dengan jarak 80 km. TEMPO/Fajar Januarta

TEMPO.CO, Lumajang - PT Bumi Suksesindo menyatakan peristiwa lumpur yang mengotori Pantai Pulau Merah beberapa pekan terakhir ini sebagai peristiwa yang alami. "Secara alami, ketika turun hujan material ataupun lumpur yang berasal dari daerah hulu akan terbawa sampai ke hilir. Hal ini juga terjadi di Tumpang Pitu," kata Bambang Wijonarko, Manajer External Affairs PT Bumi Suksesindo, melalui e-mail kepada Tempo, Sabtu, 20 Agustus 2016.

Bambang mengaku perlu meluruskan kegiatan pertambangan di Tumpang Pitu. "Saat ini kami masih melanjutkan kegiatan konstruksi. Kami belum beroperasi," kata Bambang. PT BSI, dia melanjutkan, masih terus menyelesaikan pembangunan tiga dam, melengkapi tiga dam lainnya yang telah siap.

PT BSI membantah tudingan luapan lumpur yang diduga dari Tumpang Pitu telah menutupi karang di dasar pesisir pantai. Selain itu, menyanggah dugaan membawa kontaminan bahan kimia. "Kami justru ingin memperoleh informasi tentang kebenaran hal itu. Apa indikator dan buktinya. Mohon untuk tidak berspekulasi dan melempar isu yang tidak jelas kebenarannya," tutur Bambang.

Dia menegaskan kalau PT BSI belum beroperasi. "Kami masih dalam tahap menyelesaikan konstruksi atas fasilitas pendukung operasi," katanya.

Ihwal peledakan (blasting perdana) di areal Tumpang Pitu yang dilakukan akhir April 2016, Bambang mengatakan kalau kegiatan itu merupakan persiapan konstruksi. "Kalau untuk produksi target kami di akhir tahun ini," kata Bambang saat ditanya ihwal peledakan perdana Tumpang Pitu.

Bambang menjelaskan, seluruh kegiatan yang dilakukan PT BSI selama ini berdasarkan data dan proyeksi curah hujan. Perusahaan mengambil data dan mengukurnya selama dua tahun terakhir. "Data itu kemudian kami kumpulkan untuk membuat proyeksi," ucapnya. Kejadian yang menimpa Pantai Pulau Merah baru-baru ini, bagi PT BSI, memberikan pembelajaran yang luar biasa penting. "Kami akan terus berupaya lebih baik."

Seperti diberitakan sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi secara resmi melayangkan teguran tertulis kepada PT BSI selaku pemegang izin pertambangan emas di Bukit Tumpang Pitu. Teguran ini terkait belum selesainya pembangunan enam dam yang disanggupi BSI sesuai dokumen lingkungan.

Saat ini, PT BSI baru menyelesaikan pembangunan tiga dam. Akibatnya, saat hujan deras yang mengguyur Banyuwangi dalam beberapa hari terakhir, lumpur dan sampah terbawa hingga ke hilir, termasuk ke Sungai Katak yang membawanya hingga ke Pantai Pulau Merah.

”Surat teguran tertulis sudah diterbitkan. Senin akan saya antar sendiri ke kantor mereka. Terus terang ini memprihatinkan. BSI harus bertanggung jawab,” kata Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas melalui rilis, Sabtu, 20 Agustus 2016.

Pemerintah Kabupaten Banyuwangi mendesak BSI untuk mematuhi semua perencanaan yang telah ditetapkan. Bupati Anas menambahkan, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi memberi tenggat kepada BSI untuk menyelesaikan pembangunan tiga dam tersisa dalam tiga bulan mendatang.

Untuk solusi jangka pendek, kata Bupati Anas, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi memerintahkan BSI untuk menormalisasi Sungai Katak. Dia meminta lumpur disedot dan dikeruk, serta dipasang pengaman. "Itu tanggung jawab mereka (BSI)."

DAVID PRIYASIDHARTA

Berita terkait

BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

24 hari lalu

BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

Pusat Riset Elektronika BRIN mengembangkan beberapa produk biosensor untuk mendeteksi virus dan pencemaran lingkungan.

Baca Selengkapnya

Limbah Tambak Udang Cemari Taman Nasional Karimunjawa, KLHK Tetapkan 4 Tersangka

42 hari lalu

Limbah Tambak Udang Cemari Taman Nasional Karimunjawa, KLHK Tetapkan 4 Tersangka

Gakkum KLHK menetapkan empat tersangka pencemaran lingkungan di Taman Nasional Karimunjawa. Kejahatan terkait limbah ilegal dari tambak udang.

Baca Selengkapnya

Digelar Tiga Hari, Festival Pecinan Banyuwangi Angkat Kuliner dan Kesenian Khas Tionghoa

23 Februari 2024

Digelar Tiga Hari, Festival Pecinan Banyuwangi Angkat Kuliner dan Kesenian Khas Tionghoa

Festival Pecinan yang digelar tiga hari, 23-25 Februari 2024, menunjukkan bagaimana keguyuban dan keramahan semua etnis yang ada di Banyuwangi.

Baca Selengkapnya

Pencemaran Lingkungan di Area Tambang Minyak, Guru Besar ITS Rekomendasikan Ini

14 Januari 2024

Pencemaran Lingkungan di Area Tambang Minyak, Guru Besar ITS Rekomendasikan Ini

Peningkatan aktivitas industri pertambangan menimbulkan risiko terjadinya pencemaran lingkungan.

Baca Selengkapnya

Kupas Tuntas Suku Osing, Penduduk Asli Banyuwangi

28 Desember 2023

Kupas Tuntas Suku Osing, Penduduk Asli Banyuwangi

Dengan warisan tradisi, bahasa, seni, dan kepercayaan yang unik, Suku Osing di Banyuwangi membentuk identitas budaya yang kaya dan beragam.

Baca Selengkapnya

Libur Nataru ke Mana? Deretan Rekomendasi 9 Wisata Pantai di Banyuwangi

27 Desember 2023

Libur Nataru ke Mana? Deretan Rekomendasi 9 Wisata Pantai di Banyuwangi

Destinasi pantai di Banyuwangi adalah surga yang tak boleh dilewatkan bagi pencinta alam dan petualangan. Simak daftar 9 destinasi wisata pantai itu.

Baca Selengkapnya

Mengenal Desa Wisata Adat Osing Kemiren di Banyuwangi

27 Desember 2023

Mengenal Desa Wisata Adat Osing Kemiren di Banyuwangi

Bagi para wisatawan yang berkunjung ke Desa Wisata, Kemiren, Banyuwangi, tersedia homestay yang siap digunakan sebagai tempat menginap.

Baca Selengkapnya

Rekomendasi 11 Kuliner yang Wajib Anda Cicipi Saat Berada di Banyuwangi

27 Desember 2023

Rekomendasi 11 Kuliner yang Wajib Anda Cicipi Saat Berada di Banyuwangi

Di samping pesonanya yang menawan, kekayaan kuliner yang ditawarkan di Banyuwangi menghadirkan pengalaman rasa yang tak terlupakan.

Baca Selengkapnya

Banyuwangi Raih Penghargaan Daerah Terinovasi dan Satyalencana Wira Karya

18 Desember 2023

Banyuwangi Raih Penghargaan Daerah Terinovasi dan Satyalencana Wira Karya

Menumbuhkan budaya inovasi yang terintegrasi dengan program masyarakat. Ada sekitar 270 inovasi berbasis digital ataupun non-digital.

Baca Selengkapnya

Sagu Disebut Bisa Jadi Bahan Pembalut dan Popok Ramah Lingkungan

12 November 2023

Sagu Disebut Bisa Jadi Bahan Pembalut dan Popok Ramah Lingkungan

Sampah pembalut dan popok dikenal kerap menjadi masalah. Sagu disebut-sebut bisa membuat dua benda itu ramah lingkungan

Baca Selengkapnya