Lahan Terbakar di Kalimantan Tengah Mencapai 100 Hektare

Reporter

Sabtu, 20 Agustus 2016 18:05 WIB

TEMPO/Ishomuddin

TEMPO.CO, Kalimantan Tengah - Lahan hutan yang terbakar di Kalimantan Tengah mencapai seratus hektare. Informasi ini disampaikan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalimantan Tengah Brigong Tom Moenandaz.

"Seratus hektare hutan dan lahan yang terbakar itu berada hampir di seluruh kabupaten/kota di Kalteng, namun yang terbanyak di Kabupaten Kotawaringin Barat, di mana kabupaten ini terpaksa menaikkan statusnya menjadi tanggap darurat kebakaran hutan," ujar Brigong, kepada wartawan, Jumat, 19 Agustus 2016.

Saat ini, ia menambahkan, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menempatkan dua helikopter untuk membantu memadamkan kebakaran hutan dan lahan. Sebab, petugas darat sulit memadamkannya karena cakupannya cukup luas.

Menyinggung soal antisipasi kebakaran hutan dan lahan, Brigong menjelaskan, pihaknya meminta tim dari kabupaten rutin melakukan patroli darat. Kabupaten yang rentan kebakaran hutan dan lahan, yaitu di Kabupaten Pulang Pisau, Barito Selatan, Kota Palangkaraya, dan Kapuas. "Kondisi ini karena lahan gambut di sana sudah mulai kering," ujarnya.

Sejumlah organisasi non-pemerintah (NGO) sudah melakukan pelatihan memberi bantuan alat pemadaman dan bantuan sumur bor. Selain itu, mereka juga melakukan pendampingan mengenai cara pemadaman api kepada masyarakat di daerah yang sering terjadi kebakaran.

Ia mencontohkan, Badan Restorasi Gambut (BRG). Mereka melakukan pelatihan terhadap seratus warga di Kabupaten Pulang Pisau, bagaimana cara memadamkan api.

Hal serupa juga dilakukan UNDP. Salah satu badan dari PBB itu bekerja sama dengan Manggala Agni Dinas Kehutanan Kalimatan Tengah melakukan pelatihan pemadaman api terhadap 120 warga pedalaman Palangkaraya, Pulang Pisau, dan Kapuas. Mereka juga mengajari warga di sana menggunakan global positioning system (GPS) agar bisa mengetahui secara akurat daerah yang terbakar.

Adapun data dari Stasiun BMKG H. Asan, Sampit, titik panas dari pantauan satelit Lapan pada 18 Agustus menunjukkan ada 31 titik panas yang tersebar di sepuluh kabupaten, yakni terbanyak di Kabupaten Seruyan, Barito Selatan, Barito Utara, Gunung Mas, Kapuas, Katingan, Kotawaringin Barat, Lamandau, Pulang Pisau, dan Sukamara.

KARANA W.W.

Berita terkait

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

13 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya

Pertama di Dunia, Yunani Berikan Liburan Gratis sebagai Kompensasi Kebakaran Hutan 2023

21 hari lalu

Pertama di Dunia, Yunani Berikan Liburan Gratis sebagai Kompensasi Kebakaran Hutan 2023

Sebanyak 25.000 turis dievakuasi saat kebakaran hutan di Pulau Rhodes, Yunani, pada 2023, mereka akan mendapat liburan gratis.

Baca Selengkapnya

BNPB Ingatkan Banyaknya Kasus Kebakaran Hutan dan Lahan di Sumatera

46 hari lalu

BNPB Ingatkan Banyaknya Kasus Kebakaran Hutan dan Lahan di Sumatera

Dari data BNPB, kasus kebakaran hutan dan lahan mulai mendominasi di Pulau Sumatera sejak sepekan terakhir.

Baca Selengkapnya

Risiko Karhutla Meningkat Menjelang Pilkada 2024, Hotspot Bermunculan di Provinsi Rawan Api

49 hari lalu

Risiko Karhutla Meningkat Menjelang Pilkada 2024, Hotspot Bermunculan di Provinsi Rawan Api

Jumlah titik panas terus meningkat di sejumlah daerah. Karhutla tahun ini dinilai lebih berisiko tinggi seiring penyelenggaraan pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Penugasan Jokowi, BMKG Bentuk Kedeputian Baru Bernama Modifikasi Cuaca

51 hari lalu

Penugasan Jokowi, BMKG Bentuk Kedeputian Baru Bernama Modifikasi Cuaca

Pelaksana tugas Deputi Modifikasi Cuaca BMKG pernah memimpin Balai Besar TMC di BPPT. Terjadi pergeseran SDM dari BRIN.

Baca Selengkapnya

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

51 hari lalu

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

Menurut BMKG, El Nino akan segera menuju netral pada periode Mei-Juni-Juli dan setelah triwulan ketiga berpotensi digantikan La Nina.

Baca Selengkapnya

Mendagri Tito Karnavian Minta Pemda Susun Regulasi Terkait Karhutla

51 hari lalu

Mendagri Tito Karnavian Minta Pemda Susun Regulasi Terkait Karhutla

Regulasi dinilai penting karena akan mempengaruhi perumusan program dan anggaran penanganan kebakaran.

Baca Selengkapnya

Para Menteri Sudah Rapat Kebakaran Hutan dan Lahan, Ancang-ancang Hujan Buatan

51 hari lalu

Para Menteri Sudah Rapat Kebakaran Hutan dan Lahan, Ancang-ancang Hujan Buatan

Saat banyak wilayah di Indonesia masih dilanda bencana banjir, pemerintah pusat telah menggelar rapat koordinasi khusus kebakaran hutan dan lahan.

Baca Selengkapnya

Suhu Udara Global: Bumi Baru Saja Melalui Februari yang Terpanas

56 hari lalu

Suhu Udara Global: Bumi Baru Saja Melalui Februari yang Terpanas

Rekor bulan terpanas kesembilan berturut-turut sejak Juli lalu. Pertengahan tahun ini diprediksi La Nina akan hadir. Suhu udara langsung mendingin?

Baca Selengkapnya

Kebakaran Hutan Kerap Terjadi di Sumatera dan Kalimantan, Ini Cara Antisipasi Karhutla

3 Maret 2024

Kebakaran Hutan Kerap Terjadi di Sumatera dan Kalimantan, Ini Cara Antisipasi Karhutla

Kebakaran hutan kerap terjadi di beberapa daerah di Pulau Sumatera dan Kalimantan. Bagaimana cara mengantisipasinya?

Baca Selengkapnya