Tim Indepeden Usut Misteri Video Sebelum Freddy Dieksekusi

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Sabtu, 20 Agustus 2016 06:05 WIB

Puluhan aktivis melakukan aksi solidaritas terhadap Koordinator Kontras Haris Azhar #MelawanGelap di depan Istana Merdeka, Jakarta, Jumat, 5 Agustus 2016. Haris dilaporkan ke polisi setelah mengungkap testimoni bandar narkoba Freddy Budiman soal keterlibatan oknum-oknum TNI, Polri, dan BNN. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Tim Independen Mabes Polri, Hendardi, membenarkan pengakuan Freddy Budiman kepada Koordinator Komisi Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (KontraS) Haris Azhar. Hal ini berdasarkan kesaksian John Key, terpidana kasus pembunuhan yang turut hadir dalam pertemuan itu. "Jadi, benar itu tidak ada yang dilebihkan dan dikurangi," kata Hendardi saat dihubungi, Jumat, 19 Agustus 2016.

Dalam testimoni Haris berjudul "Cerita Busuk Seorang Bandit", Freddy mengaku bisnis narkobanya melibatkan Tentara Nasional Indonesia, Polri, dan Badan Narkotika Nasional. Freddy juga mengaku memberikan upeti Rp 450 miliar kepada anggota BNN dan Rp 90 miliar kepada polisi. Haris mendapatkan kesaksian dari terpidana mati narkoba itu di sela kunjungan ke Lapas Nusakambangan pada 2014.

Tak hanya John Key yang membenarkan pertemuan Haris dan Freddy beserta testimoninya itu. Kata Hendardi, beberapa saksi yang telah dimintai keterangan juga menyatakan hal yang sama. Namun, ia enggan menjelaskan siapa saja yang dimaksud. "Kami akan mengecek kembali kepada saksi-saksi lainnya, seperti dua pendeta dan mantan Kalapas Batu Pak Sitinjak yang disebut dalam testimoni Haris," ujarnya.

Soal rekaman Circuit Closed Television (CCTV), Hendardi menyatakan ruang pertemuan mereka memang tak dilengkapi dengan kamera pengintai. CCTV hanya ada di ruang isolasi dan ruang tahanan dengan hukuman maksimal. Hendardi berujar, timnya tidak mencari fakta terkait siapa yang mencopot CCTV di ruang tahanan Freddy. Musababnya, hal itu menjadi ranah Badan Narkotika Nasional.

"Kami fokus mencari fakta terkait ada setoran Rp 90 miliar dari Freddy kepada oknum petinggi Mabes Polri," Direktur Setara Institute itu. Di ruang pertemuan, pengunjung dilarang membawa perangkat elektronika, termasuk telepon seluler dan alat perekam. "Sehingga memang pertemuan itu tidak ada bukti rekaman. Tapi, saksi kan banyak. Jadi, bisa kami cek," tutur Hendardi.

Rencananya, tim pencari fakta juga akan meminta rekaman video Freddy Budiman sebelum dieksekusi mati. Beredar kabar bahwa video tersebut berisi pengakuan Freddy terkait siapa saja yang menerima uang setorannya. "Tapi, kami belum mendapatkan apa isinya. Nanti kami mintakan," kata Hendardi.

DEWI SUCI RAHAYU

Baca Juga
Jika Mega Dukung Ahok, Begini Cara PDIP Meredam Pembangkang
Ahok Kisahkan Pertemuannya dengan Megawati di DPP PDIP

Berita terkait

Negara Bagian AS Bolehkan Guru Pegang Senjata Api, Bagaimana Aturan Soal Senpi di Indonesia?

2 hari lalu

Negara Bagian AS Bolehkan Guru Pegang Senjata Api, Bagaimana Aturan Soal Senpi di Indonesia?

Tingginya angka kepemilikan senjata api di AS sudah sampai di level yang mengkhawatirkan. Bagaimana kondisi di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Polisi Pesta Narkoba di Cimanggis Depok, Kilas Balik Kasus Irjen Teddy Minahasa Terlibat Jaringan Narkoba

7 hari lalu

Polisi Pesta Narkoba di Cimanggis Depok, Kilas Balik Kasus Irjen Teddy Minahasa Terlibat Jaringan Narkoba

Polisi pesta narkoba belum lama ini diungkap. Bukan kali ini kasus polisi terlibat narkoba, termasuk eks Kapolda Sumbar Irjen Teddy Minahasa.

Baca Selengkapnya

Terbukti Kendalikan Peredaran Narkotika dari Penjara, Nasrun Divonis Hukuman Mati

7 hari lalu

Terbukti Kendalikan Peredaran Narkotika dari Penjara, Nasrun Divonis Hukuman Mati

Pengadilan Negeri Medan menjatuhkan vonis mati terhadap Nasrun alias Agam, terdakwa pengedar narkotika jenis sabu-sabu seberat 45 kilogram.

Baca Selengkapnya

5 Anggota Polda Metro Jaya Diringkus Saat Nyabu, Ini Daftar Polisi Terlibat Jaringan Narkoba

10 hari lalu

5 Anggota Polda Metro Jaya Diringkus Saat Nyabu, Ini Daftar Polisi Terlibat Jaringan Narkoba

Lima anggota Polda Metro Jaya diringkus ketika mengonsumsi narkoba jenis sabu. Berikut daftar polisi terlibat jaringan narkoba, termasuk Andri Gustami

Baca Selengkapnya

Perempuan Tajir Vietnam Truong My Lan Divonis Hukuman Mati, Apa Kesalahannya? Ini Profilnya

16 hari lalu

Perempuan Tajir Vietnam Truong My Lan Divonis Hukuman Mati, Apa Kesalahannya? Ini Profilnya

Truong My Lan, taipan real estate dijatuhi hukuman mati oleh pengadilan di Vietnam. Apa yang diperbuatnya? Berikut profilnya.

Baca Selengkapnya

Setahun Lalu Banding Ferdy Sambo Ditolak Tetap Hukuman Mati, Ini Perjalanan Jadi Vonis Penjara Seumur Hidup

19 hari lalu

Setahun Lalu Banding Ferdy Sambo Ditolak Tetap Hukuman Mati, Ini Perjalanan Jadi Vonis Penjara Seumur Hidup

Setahun lalu banding Ferdy Sambo ditolak alias tetap dihukum mati. Seiring berjalannya waktu, vonis itu diubah jadi penjara seumur hidup. Kok bisa?

Baca Selengkapnya

Setahun Lalu Putusan Banding Vonis Mati Ferdy Sambo Dibacakan, Tetap Vonis Hukuman Mati

20 hari lalu

Setahun Lalu Putusan Banding Vonis Mati Ferdy Sambo Dibacakan, Tetap Vonis Hukuman Mati

Hari ini, setahun lalu atau 12 April 2023, Majelis Hakim Pengadilan Tinggi DKI Jakarta bacakan putusan banding yang diajukan Ferdy Sambo.

Baca Selengkapnya

'Crazy Rich' Vietnam Dijatuhi Hukuman Mati untuk Kasus Penipuan Senilai Rp 200 T

20 hari lalu

'Crazy Rich' Vietnam Dijatuhi Hukuman Mati untuk Kasus Penipuan Senilai Rp 200 T

Wanita 'Crazy Rich' Vietnam dijatuhi hukuman mati atas perannya dalam penipuan keuangan senilai 304 triliun dong atau sekitar Rp 200 T.

Baca Selengkapnya

Polda Sumut: Ada 22 Tersangka Tindak Pidana Narkotika Menunggu Vonis Mati

37 hari lalu

Polda Sumut: Ada 22 Tersangka Tindak Pidana Narkotika Menunggu Vonis Mati

Selain penindakan para pelaku kasus narkotika, sepanjang 2023, Polda Sumut telah melakukan rehabilitasi terhadap 815 orang.

Baca Selengkapnya

KKP dan BNN Cegah Peredaran Narkoba di Pulau Perbatasan

38 hari lalu

KKP dan BNN Cegah Peredaran Narkoba di Pulau Perbatasan

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bersama Badan Narkotika Nasional (BNN) terus memperkuat langkah pencegahan peredaran narkoba melalui pulau kecil perbatasan.

Baca Selengkapnya