INFO JABAR - Pemerintah Provinsi Jawa Barat berkomitmen memperjuangkan kawasan Geopark Ciletuh agar bisa masuk dalam jaringan geopark dunia Unesco Global Geopark (UGG). Untuk itu, bersama dengan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat, Pemprov menggelar Ciletuh–Palabuhanratu Geopark Festival (CGF) 2016.

"Tahun lalu Geopark Ciletuh sudah diakui nasional dan target kita, 22 Desember 2017 nanti, Unesco juga mengakui sehingga bisa diangkat menjadi destinasi pariwisata berkelas dunia,” kata Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar di Gedung Sate, Bandung, Selasa, 16 Agustus 2016.

Deddy optimis bisa meraihnya karena Geopark Ciletuh memiliki potensi Geodiversity (keragaman geologi), Biodiversity (keragaman hayati) dan Culturdiversity (keragaman budaya) yang secara terintegrasi akan diakui Unesco. Dengan keunggulan tersebut, Geopark mampu disejajarkan dengan taman kebumian diseluruh dunia serta menjadi destinasi wisata berskala internasional.

Untuk mengenalkan potensi Geopark Ciletuh kepada masyarakat luas, termasuk ke mancanegara,digelarlah pertunjukan budaya hasil restorasi, pameran pelatihan dan program pemberdayan masyarakat hingga kegiatan kepariwisataan dan bakti lingkungan di CGF 2016.

Selain itu, Lanjut Deddy, ada tamu istimewa yang akan hadir pada festival ini, yakni tim asesor dari Unesco. Mereka akan melakukan proses penilaian, seperti melakukan wawancara dengan masyarakat sekitar terkait potensi yang dimiliki Geopark Ciletuh. "Selain itu, adabeberapa negara juga yang akan ikut mengisi acara tersebut," ujar Deddy.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat Ida Hernida menjelaskan, rangkaian kegiatan CGF ini dimulai dari pra event, main event dan pasca event.

Dengan tema Eksploring Ciletuh, festival ini diadakan menggunakan konsep Culture Meet Nature. Puncak festival ini akan dihelat di Pantai Batu Namprak, Ujung Genteng, Kabupaten Sukabumi pada 27-28 Agustus 2016. Kegiatannya dipusatkan di tiga titik yaitu di Pantai Palangpang, Cisolok dan Ujung Genteng. (*)