Sukarno, Komitmen Merdeka dari Penjajahan, dan Ide Nasakom

Reporter

Editor

Sunu Dyantoro

Rabu, 17 Agustus 2016 21:42 WIB

Soekarno

TEMPO.CO, Yogyakarta - Pemikiran Presiden Indonesia, Sukarno dibahas di Yogyakarta pada Hari Kemerdekaan Indonesia di Yogyakarta, Rabu malam, 17 Agustus 2016. Ide-ide Sukarno muda dibicarakan bersama pemutaran film berjudul Sukarno di Ende.

Sejarawan dari Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, Baskara T. Wardaya mengatakan ada lima hal penting pada diri Sukarno muda. Ketika belajar di jurusan Teknik Sipil di Institut Teknologi Bandung, Sukarno banyak membaca buku-buku pemikir penting.

Di antaranya tokoh dunia nir-kekerasan Mahatma Gandhi, filsuf Karl Marx, dan filsuf Friedrich Engels. "Sukarno membaca dan mencatat pemikiran tokoh-tokoh penting secara serius," kata Baskara dalam diskusi dan bedah buku bertajuk Sukarno Muda yang digelar Social Movement Institute di toko buku Togamas Yogyakarta.

Selain melahap buku-buku pemikir penting dunia, Sukarno muda juga serius merampungkan studinya dan menjadi sarjana teknik. Dia juga kerap bersinggungan dengan rakyat. Misalnya bertemu nelayan, petani, guru agama Islam, dan pastur di Ende. Sukarno juga gemar berdiskusi dan mengorganisasi orang, misalnya lewat PNI. Hal lain yang kuat pada Sukarno adalah ia punya komitmen yang kuat untuk Bangsa Indonesia ketika belum terbentuk.

Menurut Baskara, Sukarno adalah pemikir Indonesia yang pikiran-pikirannya berkembang dan konsisten. Sejak usia 25 tahun hingga usia 65 tahun, ide-ide yang Sukarno usung konsisten, yakni ingin memerdekakan dari penjajahan atau kolonialisme.

Penulis buku tentang Sukarno, Peter Kasenda, mengatakan pikiran Sukarno sudah matang sejak tahun 1930-an sudah matang. Sejak muda, Sukarno banyak menulis buku. Karya klasik Sukarno, kata Peter di ditulis tahun 1926 berjudul Nasionalisme, Islamisme, dan Marxisme.

Tulisan itu muncul ketika ada pemberontakan Partai Komunis Indonesia tahun 1926. Ada juga karya pidato pembelaan Sukarno dalam Indonesia Menggugat. Karya lainnya berjudul Mencapai Indonesia Merdeka. "Pemikiran Sukarno konsisten," kata Peter.

Pemikiran yang konsisten itu misalnya pada 1926-1930 tentang nasionalisme dan marhaenisme. Sedangkan tahun 1960-an, Sukarno menggagas Nasionalisme, Agama, dan Komunisme.

SHINTA MAHARANI

Berita terkait

25 Link Twibbon untuk Semarakkan Hari Kartini 2024

11 hari lalu

25 Link Twibbon untuk Semarakkan Hari Kartini 2024

Pemerintah Sukarno memilih hari Kartini untuk diperingati sebagai momentum khusus emansipasi wanita

Baca Selengkapnya

Pembentukan Pramuka di Indonesia: Dari Era Belanda hingga Presiden Sukarno

30 hari lalu

Pembentukan Pramuka di Indonesia: Dari Era Belanda hingga Presiden Sukarno

Ekskul Pramuka di sekolah bakal bersifat sukarela seiring dengan Permendikbudristek Nomor 12 Tahun 2024. Berikut sejarah panjang Pramuka di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Rangkaian Momen Sebelum Soeharto Naik Menjadi Presiden Gantikan Sukarno 56 Tahun Lalu

36 hari lalu

Rangkaian Momen Sebelum Soeharto Naik Menjadi Presiden Gantikan Sukarno 56 Tahun Lalu

Naiknya Soeharto sebagai presiden menggantikan Sukarno berawal dari kemelut politik yang rumit pasca peristiwa G30S

Baca Selengkapnya

Mengenang 31 Tahun Mohammad Natsir Berpulang: Menengok Ide Negara dan Agama

7 Februari 2024

Mengenang 31 Tahun Mohammad Natsir Berpulang: Menengok Ide Negara dan Agama

Mohammad Natsir merupakan pemikir, politikus, sekaligus pendakwah.

Baca Selengkapnya

Klaim Prabowo soal Food Estate: Pemikiran Strategis Bung Karno

31 Januari 2024

Klaim Prabowo soal Food Estate: Pemikiran Strategis Bung Karno

Prabowo Subianto heran mengapa banyak tokoh nasional yang mempertanyakan urgensi food estate.

Baca Selengkapnya

Suhu Politik Sebelum Peristiwa G30S 1965: Fakta-fakta Angkatan Kelima yang Diusulkan PKI

28 September 2023

Suhu Politik Sebelum Peristiwa G30S 1965: Fakta-fakta Angkatan Kelima yang Diusulkan PKI

Pada 1965 PKI mengusulkan Angkatan Kelima, sebuah matra militer beranggotakan buruh dan tani yang dipersenjatai. Letjen Ahmad Yani menolak ide itu.

Baca Selengkapnya

Siapa Pencetus Nama Pramuka?

14 Agustus 2023

Siapa Pencetus Nama Pramuka?

Nama Pramuka diusulkan oleh Sri Sultan Hamengkubuwono IX yang mendapat inspirasi dari kata Poromuko, yang berarti pasukan terdepan dalam perang.

Baca Selengkapnya

Begini Sejarah Awal Mula Masuknya Gerakan Pramuka di Indonesia

14 Agustus 2023

Begini Sejarah Awal Mula Masuknya Gerakan Pramuka di Indonesia

Awal terbentuknya Pramuka di Indonesia ditandai dengan munculnya cabang milik Belanda dengan nama Nederlandesche Padvinders Organisatie pada 1912.

Baca Selengkapnya

Siti Nurbaya Bebaskan Hutan Kawasan Sukapura, Bermula dari Program Transmigrasi Presiden Sukarno

13 Agustus 2023

Siti Nurbaya Bebaskan Hutan Kawasan Sukapura, Bermula dari Program Transmigrasi Presiden Sukarno

Masyarakat di Pekon (Desa) Sukapura, Kecamatan Sumber Jaya, Kabupaten Lampung Barat menerima SK pembebasan hutan kawasan dari Menteri Siti Nurbaya.

Baca Selengkapnya

LRT Jabodebek Akan Diresmikan: Ini Jejak Trem di Jakarta, Pernah Jadi Denyut Nadi Batavia

8 Juli 2023

LRT Jabodebek Akan Diresmikan: Ini Jejak Trem di Jakarta, Pernah Jadi Denyut Nadi Batavia

Sebelum LRT Jabodebek yang bakal diresmikan bulan depan, Jakarta yang dahulu Batavia hingga pasca Kemerdekaan pernah memiliki moda Trem.

Baca Selengkapnya