Agustusan di Purwakarta Padukan Seni Budaya dan Militer

Reporter

Rabu, 17 Agustus 2016 13:06 WIB

Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi bersama anggota Polantas Polres Purwakarta, melakukan razia sepeda motor di SMAN Jatiluhur, Purwakarta, Jawa Barat, 3 Agustus 2016. Razia implementasi dari Surat Edaran Nomor 024/1737/Disdikpora 2016 tentang Larangan dan Sanksi Menegdarai Sepeda Motor Bagi siswa di Lingkungan Kabupaten Purwakarta yang melakukan pelanggaran sampai tiga kali dikenai sanksi tidak naik kelas. TEMPO/Nanang Sutisna

TEMPO.CO, Purwakarta - Tata-cara prosesi upacara peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia Ke17 di Purwakarta, Jawa Barat, meracik aroma baru yang memadukan unsur seni budaya tradisiona Sunda dengan militer.

Upacara dilakukan di Pasanggrahan Pajajaran, Purwakarta pada Kamis, 17 Agustus 2016. Aroma itu terasa pada saat penyerahan bendera pusaka Merah Putih dari Kepala Bale Panyawangan Diorama Purwakarta, Nina Meinawati kepada salah seorang anggota Paskibraka pembawa bendera pusaka.

Setelah itu, si pembawa bendera langsung menaiki sebuah kereta kencana yang diberi nama Nyi Malati yang ditarik dua ekor kuda, seorang joki dan empat anggota TNI dan tiga badega (petugas adat). Ada pun barisan Paskibraka, mengawalnya di belakang kereta kencana Nyi Malati.

Kereta kencana dengan kawalan Paskibraka dan militer itu, terus menyusuri ruas jalan Singawinata-Martadinata-Kusumahatmadja untuk disambut barisan inti Paskibraka dan memasuki Pasanggrahan Pajajaran atau alun-alun Kiansantang.

Dari situ, seorang anggota Paskibraka pembawa bendera pusaka Merah Putih langsung menyerahkannya kepada Sekretaris Daerah Dadan Koswara, selaku penanggung jawab pelaksanaan upacara peringatan HUT RI ke 71 Kabupaten Purwakarta. Setelah itu, jeda menunggu waktu berlangsung upacara.

Seorang Warga jalan Singawinata, Sukmana, mengatakan bahwa prosesi penyerahan bendera pusaka Agustusan kali ini, keluar dari tata-cara keprotokleran. "Mungkin Bupati Dedi ingin meniru seperti yang di lakukan Pak Jokowi (Presiden Joko Widodo) di Istana Negara," katanya.

Tetapi, Sukmana mengungkapkan, tak masalah terjadinya perubahan dalam tata-cara prosesi penyerahan bendera pusaka disaat Agustusan tersebut. "Yang terpenting, jangan melupakan substansi," ia menegaskan.

Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi, mengaku tak masalah kalau tata-cara prosesi penyerahan bendera pusaka tersebut dinilai masyarakat mengadaptasi apa yang dilakukan Jokowi di Istana Negara.

"Nggak masalah," katanya. Yang penting, perpaduan ornamen seni-budaya tradisional dan militer tersebut, membuahkan hasil ritual upaca kemerdekaan tidak kaku lagi. "Kan jadi terlihat dinamis. Masyarakat juga lebih menyukainya," Dedi memberikan alasan.

Menurut bupati yang gandrung dengan persoalan budaya terutama budaya Sunda tersebut, antara tata-cara prosesi Agustusan di Lapangan Monas dan Istana Negara dengan di Pasanggrahan Pajajaran Purwakarta, ada kesamaan.

"Kesamaannya, bendera pusakanya sama-sama dibawa kereta kencana. Kereta kencana di Istana Negara namanya Ki Jaga Rasa dan Ki Jaga Raksa ada pun di Purwakarta namanya Nyi Malati. Ketiganya merupakan ikon budaya Purwakarta yang biasa disimpan di selasar Bale Nagri atau Gedung Negara, tempat kami berkantor," Dedi mengimbuhkan.

NANANG SUTISNA


Berita terkait

Bupati Purwakarta Mundur dari Jabatan, Berikut Profil Anne Ratna Mustika yang Gemar Sepak Bola

27 Agustus 2023

Bupati Purwakarta Mundur dari Jabatan, Berikut Profil Anne Ratna Mustika yang Gemar Sepak Bola

Anne Ratna Mustika Bupati Purwakarta periode 2018 -2023 belum lama ini mengundurkan diri karena berniat nyaleg. Ini profilnya.

Baca Selengkapnya

Gempa Darat Magnitudo 3,4 Guncang Purwakarta

8 Desember 2021

Gempa Darat Magnitudo 3,4 Guncang Purwakarta

Sumber gempa berkedalaman 7 kilometer akibat aktivitas Sesar Cirata.

Baca Selengkapnya

Berbagai Lomba HUT RI ke-76 Digelar Virtual Dalam Rumah Digital Indonesia

30 Juli 2021

Berbagai Lomba HUT RI ke-76 Digelar Virtual Dalam Rumah Digital Indonesia

Pemerintah meluncurkan Rumah Digital Indonesia (RDI) menjelang perayaan HUT RI ke-76.

Baca Selengkapnya

BMKG: Sesar Cirata Kembali Picu Gempa di Purwakarta

16 Maret 2020

BMKG: Sesar Cirata Kembali Picu Gempa di Purwakarta

Gempa tektonik yang bersumber di darat kembali menggoyang sebagian Purwakarta, Jawa Barat. Kali kedua dalam lima hari.

Baca Selengkapnya

Taman Sri Baduga Purwakarta Cocok Jadi Tempat Ajang Internasional

8 Maret 2019

Taman Sri Baduga Purwakarta Cocok Jadi Tempat Ajang Internasional

Apa saja kelebihan Taman Sri Baduga Purwakarta, Jawa Barat, sehingga cocok sebagai tempat penyelenggaraan event berskala internasional?

Baca Selengkapnya

Promo Hari Kemerdekaan, PT KAI Jual Tiket Rp 73 Ribu

10 Agustus 2018

Promo Hari Kemerdekaan, PT KAI Jual Tiket Rp 73 Ribu

Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun RI ke-73, PT Kereta Api Indonesia (KAI) menyiapkan program promo Kemerdekaan.

Baca Selengkapnya

Diskon Hari Kemerdekaan, Jco dan Baskin Robbins Dijual Serba 73

9 Agustus 2018

Diskon Hari Kemerdekaan, Jco dan Baskin Robbins Dijual Serba 73

Peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-73 terhitung masih pekan depan, tak sedikit pengusaha sudah menawarkan diskon bagi pelanggannya.

Baca Selengkapnya

Ada Diskon Kemerdekaan Hingga 45 Persen untuk Gerai Makanan Ini

9 Agustus 2018

Ada Diskon Kemerdekaan Hingga 45 Persen untuk Gerai Makanan Ini

Sejumlah gerai makanan menawarkan berbagai promo diskon atau potongan harga dalam rangka memeriahkan Hari Kemerdekaan RI ke-73.

Baca Selengkapnya

Siswa Baru di Purwakarta Diwajibkan Bersepeda dan Jalan Kaki

24 November 2017

Siswa Baru di Purwakarta Diwajibkan Bersepeda dan Jalan Kaki

Dedi akan memprioritaskan para pelajar yang bersekolah di wilayah perkotaan terlebih dahulu. Sebab, kondisinya sudah nyaman dengan trotoar yang bagus serta arus kendaraannya landai.

Baca Selengkapnya

Pedagang Sate Maranggi di Desa Cirende Ketiban Pulung

24 November 2017

Pedagang Sate Maranggi di Desa Cirende Ketiban Pulung

Dedi mengatakan, sate maranggi itu sudah menjadi ikon kuliner Purwakarta yang sudah mendunia dan sudah dipatenkan. Penikmatnya pun mulai dari rakyat biasa hingga Presiden Joko Widodo.

Baca Selengkapnya