Hibur Pencari SIM yang Gagal, Polisi Ini Bikin Pantun Jenaka

Reporter

Selasa, 16 Agustus 2016 23:00 WIB

ANTARA/Dhoni Setiawan

TEMPO.CO, Bangkalan-Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Bangkalan, Jawa Timur meluncurkan program Lalu Lintas Pendesaan Satlantas Polres Bangkalan yang disingkat Plasa Bangkalan. Lewat program ini, syarat-syarat pembuatan surat izin mengemudi (SIM) berupa uji materi dan praktek berkendara yang biasanya dipusatkan di kantor Polres Bangkalan dilakukan ke desa-desa. Kegiatannya dipusatkan di kantor kecamatan atau kantor polsek.


Uji coba pertama pembuatan SIM digelar di Kantor Polsek Blega, Senin, 15 Agustus 2016. Jumlah pendaftar pencari SIM C di luar dugaan polisi, dari yang diperkirakan hanya 60 orang membeludak menjadi 113 orang. Polisi sempat kekurangan kertas materi untuk ujian tulis. Dari seratusan pendaftar itu hanya 10 orang yang lolos uji materi dan praktek.

Melihat banyak pendaftar yang gagal dan murung, Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Polres Bangkalan Ajun Komisaris Bidarudin menghampiri sekelompok muda-mudi yang tidak lulus ujian sambil melontarkan pantun jenaka.

"Di Eropa ada empat musim
Tapi bukan musim durian
Kalau kalian ingin punya SIM
Haruslah lulus ujian"

Mendengar pantun tersebut wajah-wajah lesu pencari SIM berubah agak ceria. Melihat banyak pendaftar duduk di lantai menunggu giliran uji SIM, Bidarudin kembali berpantun.

"Panen padi tempatnya di sawah
Ingin cepat pakailah traktor
Kenapa kalian duduk di bawah
Nanti pakaian kalian kotor"

Ketika melihat sepasang muda-mudi tak saling kenal duduk bersebelahan, Bidarudin menawarkan bantuan kepada pemuda itu untuk berkenalan dengan cewek di sampingnya.

"Angkat barang taruh di bahu
Tapi jangan lama-lama
Kalau saya boleh tahu
Gadis cantik siapakah nama"

Mendengar pantun-pantun jenaka Bidarudin, seorang pemuda sempat menimpali. "Gak apa-apa gak lulus, yang penting polisi baik dan menghibur," ucap dia disambut derai tawa.

Di Polres Bangkalan, Bidarudin memang dikenal piawai membuat pantun. Saat menghadapi pendemo yang marah, Bidarudin maju dan melontarkan pantun jenaka.

Pria kelahiran Palembang tahun 1963 ini menuturkan kemampuannya berpantun terasah sejak menjadi Kapolsek Konang selama 4,5 tahun. Kecamatan Konang yang sepi dan terpencil membuat Bidarudin tidak betah. "Untuk mengusir sepi, saya gabung di grup pantun online," kata dia, Selasa, 16 Agustus 2016.

Namanya juga grup pantun, bila ingin memposting komentar di grup tersebut untuk menanggai isu yang diperbincangkan syaratnya harus dengan pantun. Dari kebiasaan memposting komentar di grup itulah, Bidarudin mahir dan kemudian jatuh cinta pada pantun.

Bahkan, agar ketidakbetahannya di Konang diketahui atasannya tanpa menyinggung perasaan, Bidarudin menyampaikan kegundahannya lewat pantun.

"Saya ingin belajar berenang
Berenangnya di sunga Musi
Sudah 4,5 tahun saya di Konang
Kapan saya dimutasi"

Entah ada pengaruhnya atau tidak, Bidarudin mengaku beberapa bulan setelah memposting pantun tersebut, dia dimutasi ke Polres Bangkalan menjadi kepala satuan sabhara, lalu dipromosikan menjadi kepala bagian hubungan masyarakat.

MUSTHOFA BISRI

Berita terkait

Wacana Perpanjangan Usia Pensiun Polisi, Pengamat: Tidak Sesuai Harapan Masyarakat

12 jam lalu

Wacana Perpanjangan Usia Pensiun Polisi, Pengamat: Tidak Sesuai Harapan Masyarakat

Wacana perpanjangan usia pensiun polisi dinilai tidak sesuai dengan tujuan revisi undang-undang Kepolisian.

Baca Selengkapnya

Revisi UU Polri Muat Usulan Polisi Dapat Perlindungan Jaminan Sosial

18 jam lalu

Revisi UU Polri Muat Usulan Polisi Dapat Perlindungan Jaminan Sosial

DPR akan merevisi UU Polri. Salah satu perubahannya adalah polisi bisa mendapatkan perlindungan jaminan sosial.

Baca Selengkapnya

Lengkapi Bukti Kasus Pembubaran Ibadah di Gereja oleh ASN, Galaruwa Desak Bareskrim Gali Motif Intoleransi

20 jam lalu

Lengkapi Bukti Kasus Pembubaran Ibadah di Gereja oleh ASN, Galaruwa Desak Bareskrim Gali Motif Intoleransi

Perkumpulan Galaruwa kembali melengkapi bukti perihal laporan atas dugaan intoleransi ke Bareskrim Polri perihal kasus pembubaran ibadah.

Baca Selengkapnya

Ketua RW Minta Pengurus Masjid Al Barkah Serius Laporkan Kontraktor ke Polisi Lantaran Pembangunan Mangkrak

22 jam lalu

Ketua RW Minta Pengurus Masjid Al Barkah Serius Laporkan Kontraktor ke Polisi Lantaran Pembangunan Mangkrak

Ketua Rukun Warga 02 Kelurahan Cakung Timur, Jakarta Timur, Amir Muchlis, berharap kontraktor Masjid Al Barkah, Ahsan Hariri, dilaporkan ke polisi.

Baca Selengkapnya

Arak-arakan Geng Motor Bawa Celurit Resahkan Warga Tangerang, Polisi Belum Bertindak

23 jam lalu

Arak-arakan Geng Motor Bawa Celurit Resahkan Warga Tangerang, Polisi Belum Bertindak

Arak-arakan geng motor membawa senjata tajam itu melintas di jalan raya tetapi belum ada tindakan kepolisian Tangerang.

Baca Selengkapnya

2 Pencuri Kantor MRP Papua Pegunungan Ditangkap saat Angkut 4 Komputer Pakai Motor

1 hari lalu

2 Pencuri Kantor MRP Papua Pegunungan Ditangkap saat Angkut 4 Komputer Pakai Motor

Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Jayawijaya menangkap 2 pencuri di Kantor Majelis Rakyat Papua (MRP) Provinsi Papua Pegunungan.

Baca Selengkapnya

Revisi UU Polri, Peneliti BRIN Soroti Potensi Kecemburuan di Internal Polisi

1 hari lalu

Revisi UU Polri, Peneliti BRIN Soroti Potensi Kecemburuan di Internal Polisi

Peneliti BRIN Sarah Nuraini Siregar menanggapi potensi kecemburuan di internal polisi akibat revisi UU Polri yang dapat memperpanjang masa jabatan aparat penegak hukum tersebut.

Baca Selengkapnya

Misteri Kasus Pembunuhan Vina 8 Tahun Lalu, 3 Pelaku Masih Buron

1 hari lalu

Misteri Kasus Pembunuhan Vina 8 Tahun Lalu, 3 Pelaku Masih Buron

Awalnya polisi menduga sejoli merupakan korban kecelakaan lalu lintas. Akhirnya terungkap Vina dan Eky merupakan korban pembunuhan.

Baca Selengkapnya

Masjid Al Barkah Mangkrak, Pengurus Siapkan Amunisi Seret Kontraktor ke Polisi Akhir Mei

1 hari lalu

Masjid Al Barkah Mangkrak, Pengurus Siapkan Amunisi Seret Kontraktor ke Polisi Akhir Mei

Kontrakator Masjid Al Barkah akan dilaporkan ke polisi jika tidak mengembalikan sisa duit pembangunan sebesar Rp 3,6 miliar.

Baca Selengkapnya

Malaysia Tangkap 20 Anggota Jamaah Islamiyah Pascaserangan Kantor Polisi di Johor Bahru

1 hari lalu

Malaysia Tangkap 20 Anggota Jamaah Islamiyah Pascaserangan Kantor Polisi di Johor Bahru

Lebih dari 20 orang yang diyakini anggota kelompok teroris Jamaah Islamiyah (JI) telah ditangkap polisi Malaysia.

Baca Selengkapnya