Mekanisme Justice Collaborator Berpotensi Timbulkan Korupsi  

Reporter

Senin, 15 Agustus 2016 15:08 WIB

Ilustrasi korupsi

TEMPO.CO, Jakarta - Rencana pemerintah untuk merevisi Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2012 tentang Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan Warga Binaan Pemasyarakatan terutama soal penghapusan justice collaborator (atau saksi pelaku yang bekerja sama) menuai dukungan. Direktur Center for Detention Studies Ali Aranoval sepakat agar mekanisme tersebut dihapuskan. Ia beralasan apabila hal tersebut tetap dimasukkan peraturan, akan menimbulkan potensi kecurangan bagi para petugas untuk meloloskan syarat narapidana sebagai justice collaborator atau whistle blower (pelapor tindak pidana).

Menurut Ali, rencana penghapusan harus direalisasikan. “Penting untuk tidak membuka peluang korupsi baru,” katanya di Jakarta, Senin, 15 Agustus 2016.

Ali mengungkapkan data persetujuan bagi narapidana menjadi justice collaborator. Saat ini, ada tiga instansi yang berhak memberikan persetujuan justice collaborator bagi narapidana untuk memudahkan mengungkap korupsi. Data yang disajikan pada kurun 2013–Juli 2016.

Kejaksaan, kata Ali, adalah instansi yang paling banyak mengeluarkan persetujuan justice collaborator bagi narapidana. Pada 2013, tercatat ada 21 justice collaborator yang disetujui oleh kejaksaan. Jumlah itu meningkat menjadi 172 persetujuan pada 2014. Tahun selanjutnya meningkat hampir setengahnya menjadi 305 persetujuan narapidana menjadi justice collaborator kasus korupsi. Bahkan di tahun ini hingga Juli terdapat 172 persetujuan.

Menurut Ali, penghapusan justice collaborator dalam revisi PP Nomor 99 Tahun 2012 akan sangat mengurangi potensi munculnya korupsi baru. Ia menilai akan banyak pihak yang bermain agar narapidana bisa menjadi justice collaborator sebagai salah satu syarat mendapatkan remisi. Meski begitu, mekanisme justice collaborator tetap dibutuhkan tapi harus diatur dalam peraturan lain di luar dari rencana revisi peraturan tersebut.

Ali mengusulkan bahwa persetujuan justice collaborator bisa dilakukan kepada narapidana yang masuk tahap awal persidangan. Sebab, persetujuan justice collaborator bagi narapidana yang tengah menjalani hukuman akan berpotensi korupsi.

DANANG FIRMANTO

Berita terkait

Jaksa Agung Sebut Tak Segan Menindak Jaksa Baru yang Menyimpang

13 Agustus 2021

Jaksa Agung Sebut Tak Segan Menindak Jaksa Baru yang Menyimpang

Jaksa Agung ST Burhanuddin mengatakan sudah banyak jaksa senior yang dihukum karena melakukan pelanggaran.

Baca Selengkapnya

Diduga Aset Jiwasraya, 6 Bidang Tanah di Jaksel Disita Kejagung

6 Maret 2020

Diduga Aset Jiwasraya, 6 Bidang Tanah di Jaksel Disita Kejagung

Tim jaksa penyidik Kejaksaan Agung menyegel 6 bidang tanah dan bangunan di Jakarta Selatan, yang diduga aset kasus korupsi PT Asuransi Jiwasraya.

Baca Selengkapnya

Tak Terkait Jiwasraya, Pemblokiran 25 Rekening Pemilik SID Dibuka

29 Februari 2020

Tak Terkait Jiwasraya, Pemblokiran 25 Rekening Pemilik SID Dibuka

Sejauh ini sudah ada 235 pemilik saham yang rekeningnya diblokir karena diduga terkait kasus Jiwasraya. Sebanyak 88 orang sudah mengajukan keberatan.

Baca Selengkapnya

Kejaksaan Agung Bidik Tambang Emas Tersangka Jiwasraya

29 Februari 2020

Kejaksaan Agung Bidik Tambang Emas Tersangka Jiwasraya

Dalam perkara Jiwasraya, Kejaksaan Agung telah menetapkan enam tersangka. Taksiran sementara kerugian atas kasus ini mencapai Rp 17 triliun.

Baca Selengkapnya

Rini Soemarno Pernah Laporkan Fraud Jiwasraya dan Asabri ke Jaksa

28 Februari 2020

Rini Soemarno Pernah Laporkan Fraud Jiwasraya dan Asabri ke Jaksa

Mantan Menteri BUMN Rini Soemarno rupanya pernah melaporkan dugaan fraud Jiwasraya dan Asabri ke Kejaksaan Agung.

Baca Selengkapnya

Kejaksaan Agung Deteksi Aset Tersangka Jiwasraya di 10 Negara

26 Februari 2020

Kejaksaan Agung Deteksi Aset Tersangka Jiwasraya di 10 Negara

Untuk melacak keberadaan aset tersangka Jiwasraya di luar negeri, Kejaksaan Agung bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan.

Baca Selengkapnya

Benny Tjokro Sebut Saham Hanson di Jiwasraya Cuma 2 Persen

26 Februari 2020

Benny Tjokro Sebut Saham Hanson di Jiwasraya Cuma 2 Persen

Benny Tjokrosaputro mengatakan saham emitennya, yakni PT Hanson Internasional Tbk., di Jiwasraya tak sampai 2 persen.

Baca Selengkapnya

Kasus Jiwasraya, 18 Saksi dari Perbankan Diperiksa Kejagung

26 Februari 2020

Kasus Jiwasraya, 18 Saksi dari Perbankan Diperiksa Kejagung

Ini daftar perbankan yang ikut diperiksa Kejagung dalam kasus Jiwasraya.

Baca Selengkapnya

Kejaksaan Agung Batal Umumkan Pemeriksaan Berkas Kasus Paniai

24 Februari 2020

Kejaksaan Agung Batal Umumkan Pemeriksaan Berkas Kasus Paniai

Kejaksaan Agung masih akan mendalami berkas kasus Paniai yang telah dinyatakan sebagai pelanggaran HAM berat oleh Komnas HAM itu.

Baca Selengkapnya

Merasa Difitnah, Benny Tjokro Laporkan Bos Jiwasraya ke Polisi

24 Februari 2020

Merasa Difitnah, Benny Tjokro Laporkan Bos Jiwasraya ke Polisi

Keterangan bos Jiwasraya di DPR yang dipersoalkan ihwal kerugian perusahaan pelat merah Rp 13 triliun semuanya saham dari proyek milik Benny Tjokro.

Baca Selengkapnya