Panglima TNI: Brigjen Koesmayadi Tak Sendiri

Reporter

Editor

Jumat, 30 Juni 2006 14:03 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Panglima TNI Marsekal Djoko Suyanto memastikan Brigadir Jenderal Koesmayadi bukan satu-satunya pelaku yang terlibat dalam kasus penyimpanan senjata dan amunisi di rumah dinasnya. Ia juga memperkirakan proses penyimpanan itu sudah berlangsung lama. “Kan tidak mungkin sendirian untuk proses itu. Perlu diketahui juga apakah baru berlangsung satu-dua tahun atau sudah puluhan tahun,” katanya kepada wartawan usai peringatan Hari Antinarkoba Internasional di Istana Negara, Jumat. Karena itu Panglima memerintahkan Pusat Polisi Militer mengusut tuntas kasus ini dan mengamankan semua senjata dan amunisi yang ditemukan. Jika diperlukan, kata Panglima, proses pengusutan juga bisa melibatkan Badan Intelijen Negara dan Polisi. Saat ini proses pengusutan telah melibatkan Badan Intelijen Strategis (Bais). Ia berjanji akan menyampaikan hasil pengusutan tersebut kepada publik. “Usut sampai tuntas keberadaan senjata itu, bagaimana prosesnya kok bisa sebanyak itu di satu tempat, darimana asalnya, dan siapa saja yang ikut mengetahui tentang keberadaan senjata itu,” kata Panglima. Kasus tersebut, dia melanjutkan, telah dilaporkan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Presiden pun memerintahkan meminta Puspom TNI dan intelijen bekerja dan menghukum siapa pun yang terlibat. Menurut Djoko, mendiang Koesmayadi sebelum menjabat Wakil Asisten Logistik TNI Angkatan Darat, pernah bertugas di bidang yang sama di lingkungan Kostrad. Koesmayadi, dia menegaskan, memang lebih banyak bertugas di bidang operasional. Sebelumnya Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Djoko Santoso, mengungkapkan Pusat Polisi Militer TNI Angkatan Darat telah menemukan ratusan pucuk senjata dan amunisi di rumah dinas Koesmayadi. "Jumlahnya 145 pucuk. Selain itu, ada 28.985 butir amunisi, 9 granat tangan, dan 28 teropong," ujar Djoko. Koesmayadi meninggal pada 5 Juni lalu, sedangkan inventarisasi barang-barang yang ditinggalkan berlangsung sehari kemudian. Koesmayadi meninggal di rumah pribadinya di kompleks Raflesia, Cibubur, Jakarta Timur. Sedangkan senjata ditemukan di rumah dinas di Jalan Pangandaran Nomor 15, Ancol, akarta Utara. Sunariyah

Berita terkait

Mantan Jenderal TNI yang Sukses Jadi Pengusaha kaya

5 Oktober 2021

Mantan Jenderal TNI yang Sukses Jadi Pengusaha kaya

Selepas pensiun banyak jenderal TNI yang sukses di dunia usaha hingga memiliki kekayaan yang melimpah.

Baca Selengkapnya

Selain Gatot Nurmantyo, Ini 4 Panglima TNI yang Pernah Dapat Bintang Mahaputera

5 November 2020

Selain Gatot Nurmantyo, Ini 4 Panglima TNI yang Pernah Dapat Bintang Mahaputera

Eks Panglima TNI Gatot Nurmantyo akan mendapat Bintang Mahaputera. Ada empat panglima juga yang pernah mendapat penghargaan serupa.

Baca Selengkapnya

Cerita SBY Saat Ani Yudhoyono Pergi: Ini Air Mata Cinta

1 Juni 2019

Cerita SBY Saat Ani Yudhoyono Pergi: Ini Air Mata Cinta

Terlihat di video yang viral itu, SBY menjelaskan detik-detik komunikasi terakhirnya dengan Ani Yudhoyono di depan keluarga dan kerabat.

Baca Selengkapnya

KPK Panggil Istri Jero dan Menkopolhukam

16 September 2014

KPK Panggil Istri Jero dan Menkopolhukam

"Dipanggil untuk kasus dugaan pemerasan di Kementerian ESDM," kata
Priharsa.

Baca Selengkapnya

KPK Periksa Djoko Suyanto di Kasus Jero Wacik  

16 September 2014

KPK Periksa Djoko Suyanto di Kasus Jero Wacik  

"Saya ada panggilan untuk kasus Jero Wacik," kata Menkopolkam di KPK.

Baca Selengkapnya

Pendukung Prabowo Luka, Menteri Ini Minta Maaf

22 Agustus 2014

Pendukung Prabowo Luka, Menteri Ini Minta Maaf

Sebanyak 46 orang pendukung Prabowo mendapatkan perawatan intensif akibat tembakan gas air mata dan water cannon.

Baca Selengkapnya

Kapolri Sutarman: Kini Siaga Dua Sampai Selasa

22 Agustus 2014

Kapolri Sutarman: Kini Siaga Dua Sampai Selasa

"Status kesiagaan itu merupakan kewenangan Polri. Tapi, tidak perlu lagi siaga satu sampai dengan alih kepemimpinan terlaksana dengan baik."

Baca Selengkapnya

Menko Polhukam Ancam Tangkap Perusuh 22 Juli

17 Juli 2014

Menko Polhukam Ancam Tangkap Perusuh 22 Juli

Menteri Djoko berharap koordinator lapangan mampu mengontrol
seluruh dinamika dan kegiatan massa yang dibawa.

Baca Selengkapnya

DPRD Babel Minta KPK Selidiki Ekspor Timah Ilegal

16 Juli 2014

DPRD Babel Minta KPK Selidiki Ekspor Timah Ilegal

Ekspor timah ilegal ini diduga dibekingi sejumlah jenderal.

Baca Selengkapnya

SBY Minta TNI dan Polri Lindungi Pejabat KPU  

11 Juli 2014

SBY Minta TNI dan Polri Lindungi Pejabat KPU  

Petugas KPU harus bebas dari intimidasi agar hasil pemungutan
suara tidak berubah dari TPS hingga KPU pusat.

Baca Selengkapnya