Jokowi: Jangan Gunakan Medsos untuk Mencela dan Mencaci  

Reporter

Editor

Zed abidien

Minggu, 14 Agustus 2016 11:15 WIB

Presiden Joko Widodo tengah menanti matahari terbit di Dermaga Pantai Waiwo, Raja Ampat, Papua, 1 Januari 2016. Jokowi berada di Raja Ampat dalam rangka menyambut pergantian tahun 2015 menuju ke tahun 2016. Agus Soeparto/Fotografer Pribadi Presiden

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo meminta gerakan Pramuka menggunakan teknologi informasi dengan baik dan cerdas. Media sosial, misalnya, jangan digunakan untuk mencaci dan mencela.

"Saya mengingatkan kita semua agar media sosial jangan digunakan untuk hal-hal yang tidak produktif, apalagi digunakan untuk mencela, jangan. Untuk mengumpat, jangan. Untuk merendahkan orang lain, jangan," kata Jokowi saat membuka acara Hari Pramuka ke-55 dan Jambore Nasional X di Bumi Perkemahan Cibubur, Jakarta, Minggu, 14 Agustus 2016.

Presiden juga melarang media sosial digunakan untuk menjelekkan orang lain, menebar kebencian, asal bunyi, serta untuk ungkapan-ungkapan yang tidak produktif. "Jangan sampe terjadi," kata Jokowi.

Jokowi mengajak gerakan Pramuka untuk senantiasa mengikuti kemajuan teknologi informasi yang berkembang dengan cepat. Gerakan Pramuka, kata dia, harus memanfaatkan perkembangan teknologi informasi dengan baik dan cerdas, misalnya untuk menyebarkan pesan-pesan gerakan Pramuka.

"Gunakan media sosial untuk mengajak anak-anak muda lainnya untuk bergabung ke gerakan Pramuka, untuk menarik minat anak-anak muda terlibat dalam gerakan Pramuka yang keren dan menyenangkan," kata Jokowi.

Jambore Nasional X 2016 mengambil tema 'Bangun karakter Pramuka melalui kegiatan yang keren, gembira, dan asyik'. Jokowi mengatakan tema ini sangat terasa jiwa dan semangat anak mudanya.

Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Adhyaksa Dault mengatakan Jambore Nasional ini dihadiri sekitar 25 ribu Pramuka dari 34 provinsi. "Mereka datang dari seluruh penjuru Nusantara demi menjalin persahabatan, persaudaraan, dan bertukar pengalaman dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika. Mereka siap memegang tampuk kepemimpinan bangsa ini di masa depan," kata Adhyaksa.

AMIRULLAH

Berita terkait

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

6 jam lalu

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meminta petani manfaatkan alokasi pupuk subsidi.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

10 jam lalu

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

14 jam lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

16 jam lalu

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff Olimpiade Paris 2024 pada Kamis, 9 Mei mendatang.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

1 hari lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

1 hari lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

1 hari lalu

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,

Baca Selengkapnya

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

1 hari lalu

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

1 hari lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

1 hari lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya