Penutupan Pelatihan Kader Bela Negara untuk ormas dan pegiat LSM oleh Kementerian Pertahanan di gedung diklat bela negara Rumpin, Bogor, 31 Juli 2016. TEMPO/Yohanes Paskalis
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal Mulyono mengatakan program bela negara yang diinisiasi Kementerian Pertahanan mendapat tanggapan baik dari masyarakat. Badan Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Pertahanan mencatat program itu sudah terimplementasi pada sekitar 2,7 juta orang di seluruh Indonesia.
"Program itu untuk mewujudkan jiwa kebangsaan. Kalau di tentara sudah pasti bela negara itu melekat," ujar Mulyono saat acara ramah tamah dengan para pemimpin media massa nasional di Balai Kartini, Jakarta, Rabu, 10 Agustus 2016.
Mulyono mencontohkan program bela negara yang semakin diminati masyarakat. "Sekarang banyak perusahaan, baik swasta maupun Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan lembaga lain di pemerintahan yang minta (pendidikan bela negara)."
TNI, kata Mulyono, tentu saja mengapresiasi kepercayaan masyarakat ini. Lembaga-lembaga itu kelak menjadi agen pendidikan kebangsaan, yang sejauh ini masih terus disosialisasikan. "Kami lihat kelanjutannya, tapi yakinlah bahwa kerja sama ini dampaknya positif untuk pembangunan."
Kepala Badan Pendidikan dan Latihan Kementerian Pertahanan Mayor Jenderal Hartind Asrin mengatakan jumlah peserta diklat bela negara terus bertambah. "Pada September mendatang, sangat banyak yang dilatih. Akan padat sampai Desember," ujar Asrin pada 31 Juli lalu.
Peserta program ini, kata Asrin, berasal dari banyak institusi. Pada September mendatang, pelatihan akan dijalani karyawan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat serta Bank Indonesia Institute. "Dari Kementerian Pekerjaan Umum, ada ajudan para pimpinan eselon 1 dan 2, juga anggota eselon 3 dan 4," ujarnya.
Asrin mengatakan sejumlah sekolah dan universitas pun akan menerapkan metode bela negara dalam proses orientasi siswa dan mahasiswa baru. Menurut dia, jumlah kader yang menerima pendidikan bela negara sampai akhir 2016 akan mencapai 4 juta orang.
Bamsoet Tegaskan FKPPI Harus Mampu Menjaga Pemilu Damai
21 Januari 2024
Bamsoet Tegaskan FKPPI Harus Mampu Menjaga Pemilu Damai
Bamsoet menegaskan peran Front Keadilan Pemuda dan Pemudi Indonesia (FKPPI) sebagai bagian integral dari bela negara, yang harus mampu menjaga kelancaran Pemilu 2024.
SBY Tetapkan 19 Desember Hari Bela Negara, Apa Alasannya?
19 Desember 2023
SBY Tetapkan 19 Desember Hari Bela Negara, Apa Alasannya?
Peringatan Hari Bela Negara ditetapkan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhyono untuk mengenang jasa-jasa pahlawan dalam mendirikan Pemerintah Darurat Republik Indonesia pada 19 Desember 1948