Agustus, Nyamuk Anti-DBD Segera Disebar di Yogyakarta  

Reporter

Selasa, 9 Agustus 2016 18:03 WIB

Beberapa sampel nyamuk yang akan diteliti di "pabrik nyamuk" di Pulau Shazai, Guangzhou, Cina, 28 Juli 2016. Dengan merekayasa nyamuk jantan dengan bakteri jenis Wolbachia, diharapkan mampu untuk mencegah penyebaran virus Zika dan demam berdarah yang disebabkan oleh gigitan nyamuk. REUTERS

TEMPO.CO, SOLO - Eliminate Dengue Project (EDP) Yogya akan melepas nyamuk Aedes aegypti yang telah mengandung bakteri Wolbachia di Yogyakarta pada akhir Agustus ini. Sebelumnya, mereka juga telah menyebarkan nyamuk sejenis di empat dusun di Kabupaten Sleman dan Bantul.

Proyek yang dimotori Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada tersebut berupaya mengendalikan demam berdarah menggunakan nyamuk Aedes aegypti ber-Wolbachia. Bakteri itu mampu menghambat penularan virus dengue di dalam tubuh nyamuk sehingga tidak menyebarkannya kepada manusia.

"Hasil evaluasi kami menunjukkan penyebaran di Bantul dan Sleman memiliki hasil yang positif," kata peneliti di EDP, Adi Utarini, di Solo, Selasa, 9 Agustus 2016. Karena itu, mereka akan memperluas proyek uji coba tersebut ke Kota Yogyakarta. Selain itu, hasil perkawinan nyamuk ber-Wolbachia dengan nyamuk biasa akan menghasilkan keturunan yang ber-Wolbachia juga.

Hasil penelitian di empat dusun yang berada di Bantul dan Sleman menunjukkan hasil yang cukup positif. Selama hampir dua tahun, pihaknya meneliti perkembangan nyamuk yang ada di lokasi tersebut. "Saat ini sudah 90 persen nyamuk yang ada di empat dusun itu sudah mengandung Wolbachia," tuturnya.

Angka penularan penyakit demam berdarah di empat dusun itu juga bisa berkurang secara signifikan. "Jika pun masih ada, mereka tertular dari daerah lain," ucapnya. Hasil itu membuat pihaknya berusaha mengembangkan penelitian di daerah lain. "Agustus ini kami akan mencoba menyebarkannya ke Kelurahan Kricak, Yogyakarta," katanya.

Ditargetkan, dalam 14 bulan ke depan, 40 persen daerah di Kota Yogyakarta telah disebari nyamuk ber-Wolbachia. "Kami akan meletakkan bibit-bibit nyamuk tiap 50 meter," katanya. Hal itu dilakukan mengingat daya jelajah nyamuk tersebut hanya 200 meter.

AHMAD RAFIQ

Berita terkait

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

6 hari lalu

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

Koalisi Pegiat HAM dan Anti Korupsi melaporkan Pj Wali Kota Yogyakarta Singgih Rahardjo ke Gubernur DIY, Mendagri, KPK dan Ombudsman

Baca Selengkapnya

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

6 hari lalu

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

Negara-negara Asia Tenggara tengah berjuang melawan gelombang panas yang mematikan tahun ini.

Baca Selengkapnya

Waspada, Kena DBD Selama Kehamilan Bisa Pengaruhi Kesehatan Bayi di 3 Tahun Pertama

11 hari lalu

Waspada, Kena DBD Selama Kehamilan Bisa Pengaruhi Kesehatan Bayi di 3 Tahun Pertama

Studi baru menyebutkan ibu yang terkena DBD selama masa kehamilannya dapat mempengaruhi kesehatan bayi 3 tahun pertamanya.

Baca Selengkapnya

Punya Gejala Mirip Tipus, Kenali Tanda Demam Berdarah Dengue

13 hari lalu

Punya Gejala Mirip Tipus, Kenali Tanda Demam Berdarah Dengue

Demam Berdarah Dengue (DBD) memiliki gejala yang hampir sama dengan Typhus. Namun keduanya adalah jenis penyakit yang berbeda

Baca Selengkapnya

Hari Demam Berdarah Nasional, Ini 4 Cara Mencegah DBD

13 hari lalu

Hari Demam Berdarah Nasional, Ini 4 Cara Mencegah DBD

22 April ditetapkan sebagai Hari Demam Berdarah Nasional oleh Kemenkes, meningkatkan kesadaran wargauntuk dapat mencegah penyakit DBD.

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

14 hari lalu

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

Para perempuan di Yogyakarta memperingati Hari Kartini dengan lomba lari dan jalan kaki, serta membuat pameran lukisan.

Baca Selengkapnya

Waspada DBD, Demam Berdarah Baik Drastis di Sulsel 1.620 Warga Terjangkit dan 9 Orang Meninggal

15 hari lalu

Waspada DBD, Demam Berdarah Baik Drastis di Sulsel 1.620 Warga Terjangkit dan 9 Orang Meninggal

Waspada DBD di beberapa daerah. Di Sulawesi Selatan kasus demam berdarah naik drastis, 1.620 warga terjangkit dan 9 orang meninggal.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

18 hari lalu

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

Tiga kampung wisata di Kota Yogyakarta ini paling banyak didatangi karena namanya sudah populer dan mendapat sederet penghargaan.

Baca Selengkapnya

Kasus Demam Berdarah Melonjak, Berikut Daftar Buah yang dapat Bantu Pemulihan Pasien DBD

23 hari lalu

Kasus Demam Berdarah Melonjak, Berikut Daftar Buah yang dapat Bantu Pemulihan Pasien DBD

Penyakit demam berdarah mengalami peningkatan pada libur lebaran 2024. Berikut buah-buahan yang bisa membantu pemulihan pasien DBD.

Baca Selengkapnya

Kemenkes Wanti-wanti Penyakit HFMD dan Demam Berdarah di Libur Lebaran 2024

23 hari lalu

Kemenkes Wanti-wanti Penyakit HFMD dan Demam Berdarah di Libur Lebaran 2024

Penyakit hand, foot, and mouth disease (HFMD) tidak turut libur. Kemenkes ingatkan bahayanya termasuk demam berdarah atau DBD.

Baca Selengkapnya