Sekolah Ramah Anak Lebih Penting Ketimbang Full Day School  

Reporter

Selasa, 9 Agustus 2016 16:53 WIB

Sejumlah siswa membaca Al-Quran saat menunggu pelaksanaan Salat Istisqa berjamaah di sebuah Sekolah Madrasah di Pondok Pinang, Jakarta, 29 Oktober 2015. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta -Organisasi remaja puteri Muhammadiyah, Nasyiatul Aisyiyah, menyatakan menjadikan sekolah sebagai tempat yang ramah anak dan perempuan lebih penting dibanding rencana memperpanjang jam sekolah melalui sistem full day school. Pengurus pusat Nasyiatul Aisyiyah mengatakan ada prasyarat jika kebijakan tersebut akan diterapkan pemerintah.

"Yang kami pahami bukan perpanjangan jam, tapi full day school yang kami artikan itu membuat sekolah lebih ramah terhadap perempuan dan anak," kata Ketua Pengurus Pusat Nasyiatul Aisyiyah, Norma Sari, setelah bertemu Wakil Presiden Jusuf Kalla, Selasa, 9 Agustus 2016.

Menurut Norma, dengan cara demikian, perempuan bisa sedikit terkurangi bebannya dengan adanya perpanjangan waktu di sekolah. "Tapi prasyaratnya adalah sekolah tersebut ramah anak," kata dia.

Dengan kata lain, seluruh infrastruktur untuk perpanjangan jam sekolah harus disiapkan, misalnya kurikulum. Selain itu, perpanjangan jam sekolah diminta tidak malah membebani siswa. "Jangan jadikan beban tambahan untuk aspek kognitif, tapi agar tumbuh-kembang anak bisa lebih optimal. Intinya sebenarnya kami mendukungnya di situ," kata dia.

Nasyiatul Aisyiyah merupakan organisasi remaja putri Muhammadiyah. Organisasi ini bersifat otonom dan bergerak di bidang keagamaan, kemasyarakatan, dan keputrian.

Sebelumnya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy melontarkan wacana pendidikan dasar (SD dan SMP) negeri dan swasta menggunakan sistem full day school agar anak tidak sendirian ketika orang tua mereka masih bekerja.

"Dengan sistem full day school ini secara perlahan anak didik akan terbangun karakternya dan tidak menjadi 'liar' di luar sekolah ketika orang tua mereka masih belum pulang dari kerja," kata Mendikbud seusai menjadi pembicara dalam pengajian di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Minggu, 7 Agustus 2016.

Menurut Muhadjir, kalau anak-anak tetap berada di sekolah, mereka bisa menyelesaikan tugas-tugas sekolah dan mengaji sampai dijemput orang tuanya seusai jam kerja. Anak-anak bisa pulang bersama-sama orang tua mereka, sehingga ketika berada di rumah, mereka tetap dalam pengawasan, khususnya orang tua.

Untuk mengaji, kata Muhadjir, pihak sekolah bisa memanggil guru ngaji atau ustaz yang sudah diketahui latar belakang dan rekam jejaknya, karena kalau mereka mengaji di luar, dikhawatirkan ada yang mengajarkan hal-hal yang menyimpang dari Islam.

Menyinggung penerapan full day school bagi pendidikan dasar tersebut, mantan Rektor UMM itu mengatakan saat ini masih terus dilakukan sosialisasi di sekolah-sekolah, mulai di pusat hingga di daerah.

"Nantinya memang harus ada payung hukumnya, yakni peraturan menteri (Permen), tapi untuk saat ini masih sosialisasi terlebih dahulu secara intensif," urainya.

Ketika berbicara di hadapan ratusan kader Muhammadiyah Kota Malang, Muhadjir mengatakan dia akan berupaya merestorasi pendidikan dasar dan menengah (SD-SMP), termasuk pendidikan karakter bagi anak didik. Selain itu, juga akan membenahi kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan profesionalisme para pendidik.

"Saya tidak akan mengutak-atik masalah sertifikasi guru, namun harapan saya profesionalisme seorang guru juga harus ditingkatkan terus. Jangan ada guru yang tidak layak, tapi tetap saja menuntut sertifikasi, bahkan prosesnya minta dipermudah," kata Muhadjir.

AMIRULLAH







Berita terkait

Ancaman Bom, Lebih dari 50 Sekolah di Ibu Kota India Dievakuasi

5 jam lalu

Ancaman Bom, Lebih dari 50 Sekolah di Ibu Kota India Dievakuasi

Puluhan sekolah di wilayah ibu kota negara India dievakuasi pada Rabu 1 Mei 2024 setelah menerima ancaman bom melalui email

Baca Selengkapnya

Tennessee AS Bolehkan Guru Membawa Senjata Api ke Sekolah, Ini Aturannya

1 hari lalu

Tennessee AS Bolehkan Guru Membawa Senjata Api ke Sekolah, Ini Aturannya

Guru dan staf pengajar di Tennessee, Amerika Serikat dibolehkan bawa senjata api ke sekolah dan kampus. Begini aturannya.

Baca Selengkapnya

Sekolah di Bangladesh Dibuka Kembali Walau Gelombang Panas

2 hari lalu

Sekolah di Bangladesh Dibuka Kembali Walau Gelombang Panas

Perubahan iklim telah berkontribusi pada gelombang panas yang semakin sering, semakin buruk dan semakin panjang selama musim panas di Bangladesh.

Baca Selengkapnya

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

4 hari lalu

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

Serangan Israel ke Gaza telah meninggalkan sekitar 37 juta ton puing di wilayah padat penduduk, menurut Layanan Pekerjaan Ranjau PBB

Baca Selengkapnya

Gibran Dorong Program CSR Lebih Banyak Diarahkan ke Sekolah-Sekolah

4 hari lalu

Gibran Dorong Program CSR Lebih Banyak Diarahkan ke Sekolah-Sekolah

Gibran mengatakan para penerima sepatu gratis itu sebagian besar memang penerima program Bantuan Pendidikan Masyarakat Kota Surakarta.

Baca Selengkapnya

Kedutaan Besar Jepang Buka Beasiswa untuk Lulusan SMA dan SMK

9 hari lalu

Kedutaan Besar Jepang Buka Beasiswa untuk Lulusan SMA dan SMK

Beasiswa yang ditawarkan Kedutaan Besar Jepang ini bagian dalam Program Beasiswa Pemerintah Jepang Monbukagakusho.

Baca Selengkapnya

Kembalikan Tas Berisi Rp 100 Juta kepada Pemudik, Aiptu Supriyanto Dapat Penghargaan Sekolah Perwira

14 hari lalu

Kembalikan Tas Berisi Rp 100 Juta kepada Pemudik, Aiptu Supriyanto Dapat Penghargaan Sekolah Perwira

Kapolda Lampung Irjen Helmy Santika memberikan penghargaan berupa kesempatan sekolah perwira kepada anggota Polres Lampung Tengah Aiptu Supriyanto.

Baca Selengkapnya

Penembakan Massal di Finlandia, Satu Tewas dan Dua Luka Serius

28 hari lalu

Penembakan Massal di Finlandia, Satu Tewas dan Dua Luka Serius

Kementerian Pendidikan Finlandia terkejut dengan peristiwa penembakan massal di sebuah sekolah di Vantaa, Finlandia

Baca Selengkapnya

Peserta SNBP 2024 Lolos ke Unpad Datang dari 1.000 Lebih Sekolah

36 hari lalu

Peserta SNBP 2024 Lolos ke Unpad Datang dari 1.000 Lebih Sekolah

Terima lebih dari 31 ribu pendaftar, Unpad jadi PTN kelima terbanyak yang dituju peserta SNBP 2024

Baca Selengkapnya

Belasan Ribu Siswa Tak Bisa Sekolah Akibat Banjir di Demak

41 hari lalu

Belasan Ribu Siswa Tak Bisa Sekolah Akibat Banjir di Demak

Sebanyak 330 sekolah dari tingkat TK hingga SMP terdampak bencana banjir yang melanda Kabupaten Demak. Dinas Pendidikan meminta siswa belajar daring.

Baca Selengkapnya