Aparat Selundupkan Narkoba? Ini Versi Mantan Ketua BAIS  

Reporter

Selasa, 9 Agustus 2016 05:20 WIB

Mantan Kepala Badan Intelijen Strategis Laksamana Muda Soleman Ponto saat berjumpa di Kawasan Tebet, Jakarta, 8 Agustus 2016. TEMPO

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Kepala Badan Intelijen Strategis, Laksamana Muda (Purn) Soleman B. Ponto menduga ada keterlibatan aparat Bea Cukai dan Badan Narkotika Nasional dalam penyelundupan narkoba asal Cina yang diimpor terpidana mati Freddy Budiman. Sebabnya, kata dia, BNN mengetahui segala detail tentang kontainer bermuatan narkoba tersebut.

Ia menceritakan awal mulanya BNN mengaku mendapatkan berita dari kepolisian Cina tentang kontainer pembawa narkoba bernomor TGHU 0683898. "Buat saya itu surprise," kata Soleman dalam jumpa pers yang ia gelar menanggapi testimoni Freddy di Jakarta, Senin 8 Agustus 2016.

Menurut dia, badan intelijen saja sulit untuk mendapatkan informasi detail terkait kontainer.


BACA: Pengakuan Freddy Suap 450 M ke BNN

Setelah ada pengakuan Freddy Budiman yang disampaikan Koordinator Kontras Haris Azhar, ia kembali mempertanyakan BNN yang memiliki informasi lengkap terkait data Bill of Leading. "Itu yang tahu hanya pemilik, tidak ada orang lain yang tahu," kata dia. "Dalam bill isinya adalah akuarium, bagaimana BNN sudah tahu isinya narkoba," kata dia.

Berdasarkan pengakuan dalam testimoni yang ditulis Haris Azhar, Freddy selalu menghubungi anggota BNN, kepolisian, dan Bea Cukai setiap akan memasukkan narkoba. Selain itu, ada pengakuan Freddy yang mempertanyakan narkoba pesanannya masih beredar ketika BNN menangkapnya. "Artinya ketika ditangkap ada kemungkinan bahwa barang ini lepas," ujar Soleman.

Soleman Ponto mengklaim pada 25 Mei 2012, ia menerima laporan bahwa Serda Supriyadi, anak buahnya, ditahan BNN karena mengeluarkan kontainer berisi narkoba dari Tanjung Priok. Supriyadi, kata dia, menjelaskan bahwa kontainer itu adalah kontainer ketiga yang tidak dilaporkan oleh Bea Cukai. "Staf saya bertanya kepada petugas intelijen Bea Cukai Tanjung Priok, mengapa perintah Kepala BAIS untuk memeriksa kontainer itu tidak dilaksanakan?" kata dia.


Baca: Ekstasi Triliunan Diimpor Atas Nama Koperasi TNI

BNN menangkapn kontainer tak tercatat tersebut ketika keluar dari pelabuhan. Apabila dibuka di pelabuhan dan mengetahui isi kontainer ketiga adalah narkoba, kata Soleman, maka kontainer tersebut tak bisa keluar pelabuhan. "Maka di sini saya menduga ada kepentingan BNN, kenapa barang ini bisa keluar," kata dia.
ARKHELAUS W.

Berita terkait

Polres Metro Jakarta Barat Sita 5,1 Kilogram Narkoba Jenis Sabu Sejak Maret-April 2024

1 hari lalu

Polres Metro Jakarta Barat Sita 5,1 Kilogram Narkoba Jenis Sabu Sejak Maret-April 2024

Dari total sabu yang berhasil diamankan, Polres Metro Jakarta Barat berhasil menyelamatkan sebanyak 51.480 jiwa dari dampak buruk narkoba.

Baca Selengkapnya

Bareskrim Polri Bongkar Pabrik Narkoba di Bali, 3 WNA Ditangkap

1 hari lalu

Bareskrim Polri Bongkar Pabrik Narkoba di Bali, 3 WNA Ditangkap

Polisi kembali membongkar pabrik narkoba.

Baca Selengkapnya

Polisi Masih Buru Penyuplai Narkoba Rio Reifan

2 hari lalu

Polisi Masih Buru Penyuplai Narkoba Rio Reifan

Polisi telah memasukkan BB penyuplai narkoba ke Rio Reifan sebagai DPO.

Baca Selengkapnya

Rio Reifan Tidak Dapat Rehabilitasi karena Terjerat Kasus Narkoba 5 Kali

3 hari lalu

Rio Reifan Tidak Dapat Rehabilitasi karena Terjerat Kasus Narkoba 5 Kali

Polisi tak akan melepas Rio Reifan untuk menjalani rehabilitasi karena sudah lima kali terjerat kasus narkoba.

Baca Selengkapnya

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

4 hari lalu

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

GBH, kurir tempat produksi ganja sintetis di Sentul, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, mengaku dijanjikan oleh pengendali imbalan Rp 80-100 juta.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

4 hari lalu

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.

Baca Selengkapnya

Bahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat

4 hari lalu

Bahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat

Paracetamol tidak dapat dikonsumsi sembarangan karena memiliki efek dan bahaya bagi kesehatan. Perhatikan dosis yang disarankan.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Gelar Olah TKP Industri Rumahan Narkoba di Sentul Hari Ini

6 hari lalu

Polda Metro Jaya Gelar Olah TKP Industri Rumahan Narkoba di Sentul Hari Ini

Rumah yang menjadi tempat industri narkoba ini terdiri atas dua lantai, dengan cat berwarna kuning keemasan.

Baca Selengkapnya

Gelar Nobar Laga Semifinal Piala Asia U-23 2024, BIN Sebut Perjalanan Timnas U-23 Indonesia Luar Biasa

6 hari lalu

Gelar Nobar Laga Semifinal Piala Asia U-23 2024, BIN Sebut Perjalanan Timnas U-23 Indonesia Luar Biasa

Setelah gagal ke final Piala Asia U-23 2024 usai dikalahkan Uzbekistan, timnas U-23 Indonesia kejar posisi ketiga demi tiket Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

6 hari lalu

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

Artis Rio Reifan kelima kali ditangkap polisi karena kasus narkoba. Apa itu sabu dan bahaya menggunakannya?

Baca Selengkapnya