Ganti Rugi Bandara Rp 727 M, Begini Reaksi Puro Pakualaman  

Reporter

Minggu, 7 Agustus 2016 13:37 WIB

Petugas Badan Petanahan Nasional (BPN) mempersiapkan alat yang akan digunakan untuk pengukuran serta pematokan lahan calon bandara di Pedukuhan Kalirejo, Desa Glagah, Temon, Kulonprogo, Yogyakarta, 16 Desember 2015. Relokasi bagi warga terdampak pembangunan bandara hanya pada hunian baru, lahan yang dapat digarap sebagai pengganti mata pencaharian warga yang mayoritas petani belum bisa diprioritaskan. TEMPO/Pius Erlangga

TEMPO.CO, Jakarta - Kerabat Puro Pakualaman mengaku kaget atas besarnya nilai appraisal tanah adat Pakualaman Ground yang dipakai untuk lahan pembangunan Bandara Kulon Progo. Meski begitu, mereka tak akan memprotes.

"Kami enggak akan protes dengan berapa pun nilai tanah itu, karena kami sejak awal mendukung pembangunan bandara itu," ujar Ketua Trah Pakualaman “Hudyana” Kanjeng Pangeran Hario Kusumoparastho kepada Tempo, Sabtu, 7 Agustus 2016.

Badan Pertanahan Nasional DIY sebelumnya menyebutkan bahwa Puro Pakualaman selaku pemilik tanah adat tersebut akan mendapat uang sebesar Rp 727 miliar dari total Rp 4,1 triliun dana yang disiapkan PT Angkasa Pura I untuk membebaskan lahan Bandara Kulon Progo. Tanah Pakualaman yang terpakai untuk bandara sebanyak 160 hektare dari total luas lahan bandara 537 hektare.

Kusumo mengaku belum mendapat kabar dari pihak BPN dan Angkasa Pura. "Sejak awal, kami pun tak pernah ikut menentukan harga bidang tanah yang dipakai, semua kerja tim appraisal dari BPN," ujarnya. Mengenai jumlah tersebut, ia menilai cukup. "Enggaklah kalau terlalu sedikit, niat kami membantu pembangunan bandara sejak awal."

Dana itu, menurut Kusumo, nantinya akan dikelola oleh tim khusus untuk pengelolaan kas kadipaten. "Enggak mungkin masuk ke kantong pribadi raja semua, yo mblenger," katanya.

Pihak Puro Pakualaman, kata Kusumo, selama ini hanya memiliki tanah adat di Kulon Progo dan sebagian kecil di Kota Yogya. Luas totalnya sekitar 600 hektare. Dengan penggunaan lahan untuk bandara itu, Puro masih memiliki kurang lebih 450 hektare tanah adat lain. "Kami tak punya tanah adat di Sleman, Bantul, Gunungkidul, hanya Kulon Progo dan Kota Yogya," ujarnya.

PRIBADI WICAKSONO




Baca Juga:
Ini Alasan Mahasiswi Bandung Memproduksi Camilan 'Bikini'
Jawaban Megawati Saat Ditanya Risma ke Pilkada Jakarta




Berita terkait

Yogyakarta International Airport Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Ini Kata Sultan HB X

4 jam lalu

Yogyakarta International Airport Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Ini Kata Sultan HB X

Yogyakarta International Airport sebagai satu-satunya bandara internasional di wilayah ini menjadi peluang besar bagi Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

18 jam lalu

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

BPS mencatat hanya 169 wisatawan mancanegara yang menggunakan 17 Bandara yang kini turun status menjadi Bandara domestik.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

1 hari lalu

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat melakukan kunjungan kerja di London, bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris The Rt. Hon. Greg Hands MP

Baca Selengkapnya

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara di Sulawesi Masih Ditutup Sementara Hari Ini

1 hari lalu

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara di Sulawesi Masih Ditutup Sementara Hari Ini

Sejumlah bandara di wilayah udara Sulawesi masih ditutup operasionalnya hari ini akibat sebaran abu vulkanik dari Gunung Ruang yang kembali erupsi. AirNav Indonesia mengumumkan setidaknya ada lima bandara di wilayah Sulawesi yang penutupan operasionalnya diperpanjang.

Baca Selengkapnya

Gunung Ruang Masih Level Awas, Penutupan Operasional Bandara Sam Ratulangi Diperpanjang sampai Besok

1 hari lalu

Gunung Ruang Masih Level Awas, Penutupan Operasional Bandara Sam Ratulangi Diperpanjang sampai Besok

Penutupan operasional Bandara Sam Ratulangi Manado kembali diperpanjang hingga Kamis, 2 Mei 2024 akibat dampak sebaran abu vulkanik Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

Dubai akan Bangun Bandara Terbesar di Dunia, Bisa Tampung 260 Juta Penumpang

2 hari lalu

Dubai akan Bangun Bandara Terbesar di Dunia, Bisa Tampung 260 Juta Penumpang

Bandara Internasional Al Maktoum akan menggantikan Bandara Internasional Dubai yang masih beroperasi saat ini

Baca Selengkapnya

Penurunan Status Bandara Internasional Dikritik: Minim Kajian, Sama Seperti Pembangunannya

2 hari lalu

Penurunan Status Bandara Internasional Dikritik: Minim Kajian, Sama Seperti Pembangunannya

Anggota DPR RI mengkritik langkah pemerintah menurunkan status sejumlah bandara internasional. Dianggap minim kajian.

Baca Selengkapnya

Bandara SMB II Palembang Turun Kelas, PHRI dan Blogger Sumsel Kecewa

2 hari lalu

Bandara SMB II Palembang Turun Kelas, PHRI dan Blogger Sumsel Kecewa

Keputusan menurunkan status bandara di Palembang dinilai berdampak negatif terhadap pertumbuhan industri parawisata di Sumsel.

Baca Selengkapnya

Bandara Adi Soemarmo Turun Status, Sandiaga Uno: Ada Kekhawatiran Pariwisata Solo Turun

2 hari lalu

Bandara Adi Soemarmo Turun Status, Sandiaga Uno: Ada Kekhawatiran Pariwisata Solo Turun

Bandara Adi Soemarmo turun status dari internasional ke domestik. Bagaimana nasib pariwisata di Solo? Ini tanggapan Sandiaga Uno.

Baca Selengkapnya

Bandara Adi Soemarmo Turun Status, Gibran: Harus Perbanyak Event Internasional di Solo

3 hari lalu

Bandara Adi Soemarmo Turun Status, Gibran: Harus Perbanyak Event Internasional di Solo

Gibran mengatakan turunnya status Bandara Adi Soemarmo tidak akan mempengaruhi tingkat kunjungan wisatawan ke Kota Solo.

Baca Selengkapnya