Presiden Joko Widodo (kiri) bersama Presiden Republik Ukraina, Petro Poroshenko, menyapa sejumlah anak yang memakai baju adat dalam upacara penyambutan tamu negara di Istana Merdeka, Jakarta, 5 Agustus 2016. Pada kesempatan ini, Jokowi dan Presiden Poroshenko akan menyaksikan penandatangan kerja sama bebas visa. TEMPO/Aditia Noviansyah
TEMPO.CO, Yogyakarta - Presiden Ukraina Petro Poroshenko mengunjungi Keraton Yogyakarta, Sabtu, 6 Agustus 2016. Petro yang ditemani anak dan istrinya sampai ke kompleks keraton pukul 11.50 WIB.
Kedatangan Petro disambut Raja Keraton Yogyakarta sekaligus Gubernur Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X. Sri Sultan mengajak tamunya memasuki Bangsal Kencono sembari diiringi alunan gamelan dari kelompok abdi dalem Tepas Kridomardowo.
Karpet merah bertabur bunga melati menyambut langkah demi langkah Presiden Ukraina. Pasukan pengamanan Presiden, baik dari Ukraina maupun Indonesia, terlihat berjaga-jaga, namun tidak terlalu ketat. Selama Presiden Ukraina bertamu, kunjungan wisatawan ke Keraton Yogya untuk sementara ditiadakan.
Di Bangsal Kencono, tepatnya di Tratag Proboyekso, terhampar deretan koleksi keris, serat manuskrip, dan wayang-wayang koleksi keraton untuk ditunjukkan kepada rombongan Presiden Ukraina.
Tak ketinggalan para abdi dalem yang menunjukkan kepiawaiannya membatik di hadapan rombongan Presiden Ukraina. Tak sampai setengah jam di Bangsal Kencono, Petro dan Sri Sultan masuk ke Gedung Jene selama kurang-lebih 15 menit.
Setelah itu, Petro bersama para pejabat Pemerintah Provinsi Yogyakarta dan sentana Keraton Yogya menuju Bangsal Manis untuk bersantap siang.
Menurut informasi, rangkaian kegiatan Presiden Ukraina selama di Yogya antara lain mengunjungi Candi Borobudur dan Prambanan, kemudian terbang menuju Pulau Bali.
78 Tahun Sultan Hamengkubuwono X, Salah Seorang Tokoh Deklarasi Ciganjur 1998
32 hari lalu
78 Tahun Sultan Hamengkubuwono X, Salah Seorang Tokoh Deklarasi Ciganjur 1998
Hari ini kelahirannya, Sri Sultan Hamengkubuwono X tidak hanya sebagai figur penting dalam sejarah Yogyakarta, tetapi juga sebagai tokoh nasional yang dihormati.