Anggaran Dipangkas Sri Mulyani, Jawa Barat Evaluasi Tender

Reporter

Jumat, 5 Agustus 2016 22:11 WIB

Gubernur Ahmad Heryawan membawa senapan gas air mata saat Apel Gelar Pasukan OPS Ramadniya 2016 di lapang Tegallega, Bandung, 30 Juni 2016. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Bandung - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengatakan, pemotongan dana transfer ke daerah Rp 68,8 triliun sebagai bagian dari pemangkasan anggaran yang diumumkan Menteri Keuangan Sri Mulyani bakal berimbas ke daerah. Dia masih menunggu keputusan pemotongan dana transfer itu buat Jawa Barat. “Saya tidak tahu dipotong berapa, tapi perencanaan anggaran mesti dievaluasi,” katanya di Bandung, Jumat, 5 Agustus 2016.

Aher, sapaan Ahmad Heryawan, mengatakan, akan bersiap menunggu keputusan pemotongan itu dengan mengevaluasi semua tender yang dibiayai dair dana transfer pusat ke daerah itu karena khawatir dipotong. “Kami akan pantau, tender mana yang harus diperlambat, bahkan tender mana yang tidak harus dilaksanakan kalau tidak terlalu penting. Dengan cara itulah, pengurangan dana transfer tidak berpengaruh,” kata dia.

Menurut Aher, semua proyek jor-joran ditawarkan lewat tender tanpa menunggu kepastian pemotongan itu, khawatir anggaran provinsi bisa defisit. Dia mengaku, akan menelusuri pembiayaan belanja yang bersumber dari dana transfer pusat itu. "Lebih baik kami evaluasi anggaran. Kami segera telusuri pengaruhnya ke Jawa Barat, kabupaten/kota, tentu harus menunda pengadaan barang dan jasa, menunda kegiatan yang terkait dengan dana tersebut," kata dia.

Kepala Dinas Pendapatan Daerah Jawa Barat Dadang Suharto mengatakan, dana transfer pusat ke daerah untuk pemerintah provinsi Jawa Barat menembus Rp 10 triliun berupa dana bagi hasil, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus, dan pendapatan lain-lain. Dana transfer itu menggenapi poris anggaran pendapatan APBD Jawa Barat tahun ini yang ditarget menembus Rp 27 triliun. “Target pendapatan Rp 27 triliun, itu dari PAD (Pendapatan Asli Daerah), dan dana trasfer pusat ke daerah,” kata dia di Bandung, Jumat, 5 Agustus 2016.

Dadang mengatakan, gubernur sudah memintanya untuk menambah target pendapatan daerah untuk mengantisipasi pemangkas dana transfer pusat ke daerah. Mayoritas pendapatan daerah Jawa Barat, yakni 70 persennya berasal dari beragam pajak kendaraan bermotor.

Target pendapatan dari pajak kendaraan tahun ini misalnya dipatok Rp 11 triliun. Prediksi awal sempat pesimis karena khawatir dengan kondisi makro ekonomi, fluktuasi Dollar, serta anjloknya harga minyak. “Prediksi awal hanya 50 persen saat ini, tapi ternyata (hari Jumat kemarin) sudah sudah 64 persennya,” kata dia di Bandung, Jumat, 5 Agustus 2016.

Dadang mengatakan, realisasi pendapatan itu jauh melampaui targetnya yang hanya dipatok 50 persen. Target pendapatan pajak kendaran 50 persen itu bahkan sudah dipenuhi pada akhir Juni lalu. Beragam pajak kendaraan itu berasal dari pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor, Bea Balik Nama, serta Biaya Balik Nama Kendaraan Bermotor. “Biasanya gak segitu bulan-bulan ini,” kata dia.

Menurut Dadang, dari realisasi total pendapatan hingga akhir Juli sudah melewati target 50 persen walau tipis. “Total pendapatan asli daerah plus dana trasfer itu realisasinya sudah 50,3 persen,” kata dia.

AHMAD FIKRI

Berita terkait

Wacana MRT di Tangsel, Benyamin Angkat Tangan Jika Gunakan Anggaran Pemda

11 hari lalu

Wacana MRT di Tangsel, Benyamin Angkat Tangan Jika Gunakan Anggaran Pemda

Wacana pembangunan MRT kembali mencuat setelah sebelumnya proyek tersebut merupakan usulan dari Pemkot Tangsel pada beberapa tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Dua Anggota DPRD Maluku Tengah Mengamuk karena Dana Pokir Belum Cair, Dana Apakah Itu?

27 hari lalu

Dua Anggota DPRD Maluku Tengah Mengamuk karena Dana Pokir Belum Cair, Dana Apakah Itu?

Dua anggota DPRD Maluku Tengah berinisial MDM dan FT mengamuk dengan memecahkan kaca kantor dewan, karena dana pokir belum cair. Apakah itu?

Baca Selengkapnya

Jelang Pilkada 2024, Kemendagri Minta Daerah Persiapkan Sejumlah Hal Ini

57 hari lalu

Jelang Pilkada 2024, Kemendagri Minta Daerah Persiapkan Sejumlah Hal Ini

Kemendagri meminta daerah memastikan persiapan, mulai dari ketersediaan biaya hingga penanganan pelanggaran dan sengketa hasil Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

APBD Tabalong Meningkat menjadi Rp3 Triliun

18 Februari 2024

APBD Tabalong Meningkat menjadi Rp3 Triliun

Bupati Tabalong, Kalimantan Selatan, Anang Syakhfiani, mengumumkan bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2024 kabupaten setempat mendapatkan tambahan dana dari bagi hasil, meningkatkan total APBD menjadi Rp3 triliun.

Baca Selengkapnya

5 Poin Anies Baswedan Saat Debat Capres Soal Bansos, Jangan Bagikan di Pinggir Jalan

7 Februari 2024

5 Poin Anies Baswedan Saat Debat Capres Soal Bansos, Jangan Bagikan di Pinggir Jalan

Setidaknya ada 5 poin Anies Baswedan bahas bansos saat debat capres lalu. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan: Pemberian Bansos Harus Disebut Atas Nama Negara, Begini Penetapan Bantuan Sosial

6 Februari 2024

Anies Baswedan: Pemberian Bansos Harus Disebut Atas Nama Negara, Begini Penetapan Bantuan Sosial

Anies Baswedan menyebut penyaluran bansos harus disebut dana dari negara karena berasal dari APBN/APBD. Ia melakukan saat jadi Gubernur DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Mahfud Md cerita Seorang Bekas Ketua DPRD Diperas karena Tersandera Kasus Korupsi APBD

20 Januari 2024

Mahfud Md cerita Seorang Bekas Ketua DPRD Diperas karena Tersandera Kasus Korupsi APBD

Mahfud Md menyebut aparat itu memeras dengan janji tidak akan ditetapkan menjadi tersangka atas dugaan korupsi APBD.

Baca Selengkapnya

Gibran Sebut Hanya 2 OPD di Pemkot Solo yang Tak Capai Target Pendapatan Asli Daerah

18 Januari 2024

Gibran Sebut Hanya 2 OPD di Pemkot Solo yang Tak Capai Target Pendapatan Asli Daerah

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menyebut tidak tercapainya target PAD dalam APBD Kota Solo 2023 hanya ada di 2 organisasi perangkat daerah (OPD).

Baca Selengkapnya

Gibran Tanggapi Usulan Fraksi PDIP Agar Mundur dari Jabatan Wali Kota Solo: Terima Kasih Masukannya

18 Januari 2024

Gibran Tanggapi Usulan Fraksi PDIP Agar Mundur dari Jabatan Wali Kota Solo: Terima Kasih Masukannya

Mendapat pertanyaan seputar usulan untuk mengundurkan diri sebagai Wali Kota Solo, Gibran hanya mengucapkan terima kasih.

Baca Selengkapnya

Fraksi PDIP DPRD Kota Solo Minta Gibran Mundur sebagai Wali Kota karena Sering Cuti untuk Pilpres

17 Januari 2024

Fraksi PDIP DPRD Kota Solo Minta Gibran Mundur sebagai Wali Kota karena Sering Cuti untuk Pilpres

Fraksi PDIP DPRD Solo mengusulkan agar Gibran Rakabuming Raka mengundurkan diri sebagai Wali Kota Solo. Hal ini buntut dari seringnya Gibran cuti.

Baca Selengkapnya