Meski Erupsi, Status Gunung Gamalama Tetap Waspada

Reporter

Rabu, 3 Agustus 2016 16:20 WIB

Abu vulkanik letusan Gunung Gamalama menutupi pepohonan dan bagunan yang ada di Ternate, Maluku Utara, 18 Desember 2014. Tempo/BUDHY NURGIANTO

TEMPO.CO, Jakarta - Meski erupsi tadi pagi, status Gunung Gamalama di Ternate, Maluku Utara, masih tetap Waspada atau level II. “Kami evaluasi hasilnya, tidak akan kami naikkan,” kata Kepala Bidang Pengamatan dan Penyelidikan Gunungapi, Pusat Vukanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Gede Suantika kepada Tempo, Rabu, 3 Agustus 2016.

Erupsi Gamalama terjadi pukul 06.28 WITA dengan tipe letusan eksplosif lemah. Gunung itu mengeluarkan abu berwarna putih dengan tinggi 500-600 meter yang tersebar ke arah tenggara hingga selatan. Sempat terdengar suara gemuruh tiga kali pada pukul 07.09, 07.12, dan 07.13. Hembusan abu mulai menurun pukul 06.55.

Sebelum meletus, BMKG mencatat gempa bumi tektonik berkekuatan 4,6 skala Richter berpusat 86 kilometer barat daya Halmahera Barat dengan kedalaman gempa 18 kilometer. “Selisihnya hanya sekitar setengah jam.”

Erupsi Gamalama diperkirakan dipicu oleh gempa bumi itu. Daerah sekitar Gunung Gamalama berada di lempeng yang aktif menghasilkan gempa bumi. “Aktivitas tektonik di sana aktif sekali.” Pulau-pulau di sekitar Gamalama, Halmahera, Ternate banyak sekali menghasilkan gempa-gempa tektonik lokal yang skalanya kecil, di bawah 4-5 skala Richter. Dalam satu bulan bisa terjadi gempa hingga 30-an kali.

Gede mengatakan, aktivitas tektonik itu pada akhirnya memicu aktivitas Gunung Gamalama. Peralatan di pos pengamatan gunung itu sudah mencatat fluktuasi gempa vulkanik yang dihasilkan oleh aktivitas gunung api itu. Gempa vulkanik mulai banyak terjadi pada 31 Agustus. Tadi pagi, gempa tektonik terjadi lagi. “Nah, setengah jam kemudian langsung meletus.”

Pascaletusan eksplosif lemah pagi tadi, aktivitas Gunung Gamalama kembali menurun. Rekaman seismik tidak menunjukkan peningkatan aktivitas kegempaan, bahkan cenderung kembali pada kondisinya sebelum terjadinya letusan itu. Tidak ada lagi hembusan abu dan diperkirakan tidak ada abu lagi. “Kami tadinya menunggu perkembangan apakah makin meningkat, ternyata menurun makin siang ini.” Sehingga PVMBG memutuskan tidak menaikkan status aktivitas Gunung Gamalama. Status Waspada atau level II ditetapkan sejak 10 Maret 2015.

“Sekarang, bandara sudah bisa dibuka lagi, tapi biasanya mereka menunggu abu yang ada di atas clear dulu,” kata Gede. Ia memperkirakan keadaan kondusif untuk penerbangan sekitar 24 jam berikutnya.

Ciri letusan Gunung Gamalama bertipe letusan eksplosif berupa hembusan abu disertai suara gemuruh. Jika kuat bisa terdengar suara dentuman. “Ini memang ciri khasnya, letusannya kecil-kecil. Tapi kalau letusan besarnya itu eskplosif,” kata dia.

Letusan pagi ini relatif lebih kecil dibandingkan letusannya yang tercatat terakhir terjadi pada 16 Juli 2015. Letusan kala itu sempat menghasilkan kolom abu hingga ketinggian seribu meter dan menyebabkan Bandara Sultan Babullah Ternate ditutup. Selepas letusan itu, status aktivitas gunung api itu ditetapkan Waspada.


AHMAD FIKRI

Berita terkait

Profil Kota Ternate, Berdiri Sejak 27 April 1999 Sesuai UU Otonomi Daerah

9 hari lalu

Profil Kota Ternate, Berdiri Sejak 27 April 1999 Sesuai UU Otonomi Daerah

Hari ini, 27 April 1999, adalah berdirinya Kota Ternate berdasarkan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1999 tentang Otonomi Daerah.

Baca Selengkapnya

Erupsi Gunung Ruang, Badan Geologi Cabut Peringatan Bahaya Tsunami

15 hari lalu

Erupsi Gunung Ruang, Badan Geologi Cabut Peringatan Bahaya Tsunami

Gunung Ruang masih berstatus Awas, namun Badan Geologi sudah mencabut peringatan dini tsunami.

Baca Selengkapnya

Selain Erupsi Gunung Ruang, Aktivitas Lewotobi Laki-laki sampai Semeru dan Gamalama Sedang Naik

17 hari lalu

Selain Erupsi Gunung Ruang, Aktivitas Lewotobi Laki-laki sampai Semeru dan Gamalama Sedang Naik

Aktivitas gunung berapi tidak hanya terjadi pada Gunung Ruang , tapi juga Lewotobi Laki-laki sampai Gamalama dan Semeru.

Baca Selengkapnya

Aktivitas Gunung Gamalama Meningkat, BPBD Larang Warga Dekati Kawah

17 hari lalu

Aktivitas Gunung Gamalama Meningkat, BPBD Larang Warga Dekati Kawah

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Ternate melarang masyarakat untuk mendekati kawah Gunung Gamalama.

Baca Selengkapnya

Letusan Gunung Ruang, Badan Geologi Sempat Peringatkan Potensi Tsunami

18 hari lalu

Letusan Gunung Ruang, Badan Geologi Sempat Peringatkan Potensi Tsunami

Badan Geologi sempat mengingatkan potensi tsunami akibat erupsi Gunung Ruang Sulawesi Utara.

Baca Selengkapnya

60 Kali Letusan Gunung Marapi Sepanjang Februari 2024

1 Maret 2024

60 Kali Letusan Gunung Marapi Sepanjang Februari 2024

Gunung Api Marapi di Sumatera Barat tercatat mengalami sekitar 60 kali sepanjang Februari 2024. Erupasi masih terjadi ketika proses akumulasi data.

Baca Selengkapnya

Pemkot Ternate Wajibkan ASN Lapor Harta Kekayaan, Ini Alasannya

1 Maret 2024

Pemkot Ternate Wajibkan ASN Lapor Harta Kekayaan, Ini Alasannya

Pemerintah Kota Ternate mewajibkan seluruh aparatur sipil negara (ASN) untuk melaporkan harta kekayaan.

Baca Selengkapnya

Gunung Ibu Erupsi Lagi, Pemukiman Warga Diguyur Hujan Abu

23 Februari 2024

Gunung Ibu Erupsi Lagi, Pemukiman Warga Diguyur Hujan Abu

Gunung Ibu Halmahera kembali meletus tengah malam, pada pergantian hari. Hujan abu mencapai pemukiman warga.

Baca Selengkapnya

Erupsi 42 Kali Bulan Ini, Abu Vulkanik Gunung Marapi Sempat Membumbung Hingga 900 meter

22 Februari 2024

Erupsi 42 Kali Bulan Ini, Abu Vulkanik Gunung Marapi Sempat Membumbung Hingga 900 meter

Sudah ada 42 kali letusan Gunung Marapi sejak awal Februari 2024 hingga hari ini. Abunya sempat menyundul ketinggian 900 meter.

Baca Selengkapnya

Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda Meletus, Abu Vulkanik Setinggi 450 Meter

26 November 2023

Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda Meletus, Abu Vulkanik Setinggi 450 Meter

PVMBG merekam aktivitas erupsi berupa lontaran abu vulkanik setinggi lebih kurang 450 meter dari atas puncak Gunung Anak Krakatau.

Baca Selengkapnya