Kementerian Dalami Cerita Haris Soal CCTV Freddy Budiman  

Reporter

Editor

Erwin prima

Selasa, 2 Agustus 2016 15:30 WIB

Terpidana mati kasus narkoba Freddy Budiman, berdoa saat akan menjalani sidang PK lanjutan di Pengadilan Negeri Cilacap, Jateng, 1 Juni 2016. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia I Wayan Dusak menilai cerita Koordinator Komisi Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (Kontras) Haris Azhar terkait dengan Freddy Budiman belum jelas.

Salah satunya soal pernyataan mantan Kepala Lembaga Pemasyarakatan Nusakambangan Sitinjak yang menyebutkan pejabat Badan Narkotika Nasional (BNN) kerap meminta CCTV yang mengawasi Freddy di Lembaga Pemasyarakatan Nusakambangan agar dilepaskan.

"Untuk Pak Sitinjak sudah kita klarifikasi dengan yang bersangkutan. Itu belum jelas BNN-nya siapa, kan bisa saja ada yang mengaku-ngaku," ujar Dusak di kantornya Jakarta, Selasa, 2 Agustus 2016.

Dusak menekankan perlunya pendalaman dan klarifikasi atas cerita tersebut. "Itu kewenangan pihak BNN atau polisi, dan harus bisa dibuktikan juga," katanya. Namun ia membenarkan pernyataan bahwa Sitinjak menjadi Kepala LP Nusakambagan, Cilacap, pada 2014.

"Tapi dia (Sitinjak) berkata tak ketemu langsung (dengan pihak yang mengaku BNN). Dia bilang, 'Iya pernah ada permintaan itu, tapi saat saya tak di tempat'," tutur Dusak menirukan pernyataan Sitinjak.

Dusak mengatakan pihaknya sudah bergerak mencari klarifikasi di LP yang dimaksud. "Kami tindak lanjuti. Sebab, saat Pak Menteri menanyakan, harus bisa saya sampaikan," ucapnya.

Dia belum ingin berkomentar soal kemungkinan terlibatnya pegawai LP jika isu yang menyangkut nama BNN ini terbukti benar. "Kita kan sedang pendalaman. Kalaupun ada, itu pasti oknum atau orang lain."

Sebelumnya, publik digegerkan dengan cerita Haris soal bisnis narkoba Freddy dari dalam penjara. Haris mengaku mendapat cerita tersebut langsung dari Freddy saat mengunjunginya di Nusakambangan pada 2014. Cerita itu baru mencuat menjelang eksekusi mati Freddy pada 29 Juli lalu.

Freddy, kata Haris, menceritakan keterlibatan anggota kepolisian, BNN, serta aparat Bea dan Cukai dalam bisnis narkoba skala masif.

YOHANES PASKALIS

Berita terkait

Jadwal Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2024 dan Syaratnya

1 hari lalu

Jadwal Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2024 dan Syaratnya

Kapan jadwal pendaftaran sekolah kedinasan pada 2024? Ini penjelasan Kemenpan RB serta syarat yang harus dipenuhi ketika mendaftar.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Kembalikan Aturan Impor Bahan Baku Industri ke Aturan Lama, Ini Alasannya

1 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Kembalikan Aturan Impor Bahan Baku Industri ke Aturan Lama, Ini Alasannya

Mendag Zulkifli Hasan kembalikan aturan impor bahan baku industri. Apa alasannya? Begini bunyi Permendag 25/2022.

Baca Selengkapnya

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

2 hari lalu

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

Lembaga antikorupsi Inggris, Serious Fraud Office (SFO), mendapat kompensasi 992 juta Euro terkait kasus suap pembelian pesawat Garuda pada 2017

Baca Selengkapnya

Ketahui Syarat Kunjungi Narapidana, Termasuk Tahanan KPK

21 hari lalu

Ketahui Syarat Kunjungi Narapidana, Termasuk Tahanan KPK

Berikut syarat kunjungi bagi narapidana, termasuk tahanan KPK. Ketahui pula hak dan kewajiban napi.

Baca Selengkapnya

Menkumham Beri Remisi Lebaran 159.557 Narapidana, Bagaimana Aturan dan Siapa yang Berhak Mendapatkannya?

21 hari lalu

Menkumham Beri Remisi Lebaran 159.557 Narapidana, Bagaimana Aturan dan Siapa yang Berhak Mendapatkannya?

Menkumham berikan remisi khusus kepada 159.557 narapidana saat perayaan Idul Fitri 1445 H. Apa dasar hukum pemberian remisi ini?

Baca Selengkapnya

Remisi terhadap Koruptor Dinilai Bermasalah Setelah Pencabutan PP 99 Tahun 2012

23 hari lalu

Remisi terhadap Koruptor Dinilai Bermasalah Setelah Pencabutan PP 99 Tahun 2012

Eks Penyidik KPK Yudi Purnomo Harahap menilai remisi terhadap para koruptor lebih mudah setelah pencabutan PP 99 Tahun 2012 oleh Mahkamah Agung.

Baca Selengkapnya

159.557 Narapidana Dapat Remisi Khusus Idulfitri 1445 H, Negara Disebut Menghemat Uang Makan Rp 81,2 Miliar

23 hari lalu

159.557 Narapidana Dapat Remisi Khusus Idulfitri 1445 H, Negara Disebut Menghemat Uang Makan Rp 81,2 Miliar

Yasonna Laoly mengatakan remisi dan PMP merupakan wujud nyata dari sikap negara sebagai penghargaan kepada napi yang berkelakuan baik.

Baca Selengkapnya

Sengketa Kekayaan Intelektual 1.668 Kerat Gelas Berakhir Damai

25 hari lalu

Sengketa Kekayaan Intelektual 1.668 Kerat Gelas Berakhir Damai

Perusahaan terlapor menyerahkan alat cetak kerat gelas kepada perusahaan pelapor dan berjanji tidak akan mencetak dan menjual kerat gelas lagi.

Baca Selengkapnya

KPK Segera Keluarkan Sprindik Baru Eddy Hiariej, Ini Kilas Kasus Suap yang Seret Eks Wamenkumham

26 hari lalu

KPK Segera Keluarkan Sprindik Baru Eddy Hiariej, Ini Kilas Kasus Suap yang Seret Eks Wamenkumham

KPK segera terbitkan Sprindik baru Eddy Hiariej. Ini kilas balik dugaan kasus suap eks Wamenkumham dan saksi ahli tim Prabowo-Gibran di MK.

Baca Selengkapnya

Yassonna Laoly Rombak Jabatan di Kemenkumham: Reynhard Silitonga Jadi Irjen, Posisi Dirjen PAS Kosong

27 hari lalu

Yassonna Laoly Rombak Jabatan di Kemenkumham: Reynhard Silitonga Jadi Irjen, Posisi Dirjen PAS Kosong

Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly melantik 18 pejabat hasil perombakan di Kemenkumham hari ini

Baca Selengkapnya