TEMPO.CO, Mataram - Sebanyak 30 rumah rusak berat dan 103 rumah rusak ringan akibat gempa yang terjadi pukul 07.40 WIT, Senin, 1 Agustus 2016. Rumah yang rusak itu berada di delapan desa se Kecamatan Pekat Kabupaten Dompu. Pemilik rumah untuk sementara memasang terpal atau mengungsi ke rumah keluarga yang terdekat.
Sedangkan fasilitas umum yang mengalami kerusakan adalah tiga lokal ruang belajar SD Negeri 1 di Desa Pekat, ambruknya pagar sepanjang 100 meter SMPN 1 dan rusaknya satu lokal Madrasah Ibtidaiyah. Selain itu, rumah M Jamil di Desa Calabahi yang menghadap ke selatan juga mengalami kerusakan pada dinding sebelah barat dan timur. Rumah Seijudin di Desa Kadindi juga mngalami rusak karena ambruknya bagian depan rumahnya.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Dompu Imran yang tiba di Calabahi mengutip keterangan penduduk menjelaskan bahwa kerusakan tersebut akibat goyangan gempa yang turun naik. "Gempa yang terjadi ini gerakannya vertikal, turun naik bukan ke kiri dan kanan," kata Imran.
Camat Pekat Gunawan, dihubungi melalui telepon juga menyebutkan pemerintah perlu segera memberikan bantuan tanggap darurat. "Rumah penduduk perlu segera diperbaiki," ujar Gunawan. Namun ia belum bisa menyebutkan nilai kerugian bangunan yang rusak tersebut.
Lokasi terdampak gempa tersebut sekitar 120 kilometer ke kota Dompu yang memerlukan waktu tempuh sekitar dua jam perjalanan atau sekitar lima kilometer dari pusat gempa. Berdasarkan data Stasiun Geofisika Mataram, gempa terjadi pukul 07.40 WIT, lokasinya berada di 8.23 Lintang Selatan dan 117,86 Bujur Timur yaitu 63 kilometer barat laut Dompu. Kedalamannya 18 kilometer.
SUPRIYANTHO KHAFID
Berita terkait
Peneliti BRIN Identifikasi Indikator Potensi Gempa Bumi di Sumatera Paling Selatan
8 jam lalu
Pusat Riset Kebencanaan Geologi BRIN melakukan penelitian untuk mengidentifikasi indikator potensi gempa bumi di Sumatera bagian paling selatan.
Baca SelengkapnyaBima NTB Diguncang Gempa Magnitudo 4,9, Dampak Pergerakan Lempeng Indo-Australia
2 hari lalu
Gempa M4,9 di area Bima, NTB, dipicu aktivitas lempeng Indo-Australia. Tidak ada gempa susulan dan tidak berpotensi tsunami.
Baca SelengkapnyaWarga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali
2 hari lalu
BMKG mencatat 106 kali gempa di Jawa Barat pada April 2024. Dari 6 guncangan yang terasa, gempa Garut M6,2 jadi yang paling besar.
Baca SelengkapnyaBPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela
5 hari lalu
Gempa bumi M4,2 mengguncang Kabupaten Bandung dan Kabupaten Garut. BPBD Kabupaten Bandung mengecek informasi kerusakan akibat gempa.
Baca SelengkapnyaGempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan
5 hari lalu
BMKG melaporkan gempa berkekuatan M4,2 di Kabupaten Bandung. Ditengarai akibat aktivitas Sesar Garut Selatan. Tidak ada laporan kerusakan.
Baca SelengkapnyaGempa Bumi M5,5 Mengguncang Wilayah Maluku Utara, Terasa di Halmahera Barat dan Ternate
6 hari lalu
BMKG mencatat kejadian gempa bumi dengan kekuatan M5,5 di wilayah Maluku Utara. Pusat gempa di laut, dipicu deformasi batuan Lempeng Laut Maluku.
Baca SelengkapnyaIntensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana
6 hari lalu
Wilayah Garut, Cianjur, Tasikmalaya, Pangandaran dan Sukabumi memiliki sejarah kejadian gempa bumi yang sering terulang sejak tahun 1844.
Baca SelengkapnyaRekomendasi 20 Destinasi Wisata Garut, Termasuk Candi Cangkuang dan Leuwi Jurig
6 hari lalu
Garut alami gempa bumi belum lama ini. Daerah ini memiliki beragam destinasi wisata unggulan, antara lain Candi Cangkuang hingga Pantai Cijeruk.
Baca SelengkapnyaBMKG Minta Warga Waspada 5 Potensi Bencana Susulan Akibat Gempa Bumi
6 hari lalu
Gempa bumi seperti yang terjadi di Garut, menurut BMKG sering disusul dengan bencana lainnya seperti tanah longsor, pohon tumbang, bahkan tsunami.
Baca SelengkapnyaCerita Korban Gempa Garut Bertahan di Rumahnya yang Rawan Roboh
7 hari lalu
Korban gempa Garut bertahan di rumah mereka yang rawan roboh karena tidak ada tempat pengungsian.
Baca Selengkapnya