Tenangkan Keluarga Sandera WNI, Kemlu Hadirkan Eks Sandera

Reporter

Senin, 1 Agustus 2016 15:42 WIB

Keluarga ABK korban sandera Abu Sayyaf di Filipina menyampaikan petisi kepada Presiden Jokowi. TEMPO/Firman Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Perlindungan Warga Negara Indonesia Kementerian Luar Negeri Muhammad Iqbal mempertemukan keluarga awak kapal Charles 001 dengan sejumlah mantan sandera milisi Abu Sayyaf. Menurut Iqbal, upaya itu diharapkan bisa membantu keluarga sandera memahami situasi yang sedang berlangsung.

"Ada (yang bernama) Mahmud, yang dulu disandera. Dia dulu membantu komunikasi pemerintah dengan penyandera dari dalam," ujar Iqbal di kompleks Kementerian Luar Negeri, Pejambon, Jakarta, Senin, 1 Agustus 2016. Mahmud adalah salah satu awak kapal tarik Brahma 12, yang disandera di Filipina selatan, pada Maret 2016.

Mahmud dan para sandera lain bisa dibebaskan pada akhir April lalu setelah dilakukan proses negosiasi. Pengalaman Mahmud, menurut Iqbal, bisa menjadi informasi bagi keluarga awak kapal Charles 001 terkait dengan atmosfer yang dirasakan para sandera WNI. "Kita butuh orang di dalam yang lebih mengetahui situasi," tuturnya.

Kementerian pun membawa Yola, istri salah satu mantan sandera bernama Alfian. Situasi yang dialami Yola saat suaminya disandera persis dengan pengalaman Dian Megawati Ahmad, istri awak kapal Charles bernama Ismail, yang kini disandera.

Dian datang bersama empat orang lain dari Samarinda sebagai perwakilan keluarga sandera kapal Charles. Mereka tiba di Kementerian Luar Negeri, Senin pagi, ditemani sejumlah anggota Komisi Pertahanan DPR. "Pada prinsipnya, 'goal' kita semua sama, yaitu semua sandera pulang dengan selamat," ujar anggota Komisi Pertahanan, Irine Yosiana Roba Putri.

Irine menyebutkan DPR akan mendukung upaya pemerintah menyelamatkan sandera. Dia meminta pemerintah tak lalai menjaga kondisi psikologi keluarga sandera. DPR akan memastikan alur komunikasi antara pemerintah, perusahaan pemilik kapal Charles, dan keluarga sandera berjalan baik. "Ini untuk meringankan beban keluarga korban sandera."

YOHANES PASKALIS

BACA:
Kader Tak Setuju, Ahok Tetap dalam Pantauan Radar PDIP
Ahok: Tiap Calon Gubernur Bakal Bongkar Borok Lawannya

Berita terkait

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

2 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

Kementerian Luar Negeri RI membenarkan telah terjadi perkelahian sesama kelompok WNI di Korea Selatan persisnya pada 28 April 2024

Baca Selengkapnya

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

4 hari lalu

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

Biro-biro di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat tidak percaya Israel gunakan senjata dari Washington tanpa melanggar hukum internasional

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

4 hari lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

5 hari lalu

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

Taiwan kembali diguncang gempa bumi sampai dua kali pada Sabtu, 26 April 2024. Tidak ada WNI yang menjadi korban dalam musibah ini

Baca Selengkapnya

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

5 hari lalu

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

IOM merupakan organisasi internasional pertama yang menerima Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award

5 hari lalu

23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award

Sebanyak 23 individu mendapat Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award karena telah berjasa dalam upaya pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Gunakan Hak Veto Gagalkan Keanggotaan Penuh Palestina di PBB, Begini Sikap Indonesia

12 hari lalu

Amerika Serikat Gunakan Hak Veto Gagalkan Keanggotaan Penuh Palestina di PBB, Begini Sikap Indonesia

Mengapa Amerika Serikat tolak keanggotaan penuh Palestina di PBB dengan hak veto yang dimilikinya? Bagaimana sikap Indonesia?

Baca Selengkapnya

Kemlu Respons Veto AS Soal Resolusi Negara Palestina di PBB

13 hari lalu

Kemlu Respons Veto AS Soal Resolusi Negara Palestina di PBB

Kementerian Luar Negeri RI menyoroti gagalnya PBB mensahkan keanggotaan penuh Palestina.

Baca Selengkapnya

Menteri Luar Negeri Rusia dan Iran Disebut Saling Kontak Sehari sebelum Serangan Ke Israel

15 hari lalu

Menteri Luar Negeri Rusia dan Iran Disebut Saling Kontak Sehari sebelum Serangan Ke Israel

Sergey Lavrov terhubung dalam percakapan telepon dengan Iran Hossein Amirabdollahian sebelum serangan membahas situasi di Timur Tengah

Baca Selengkapnya

Reaksi Pemimpin Dunia Terbelah soal Serangan Iran Ke Israel

16 hari lalu

Reaksi Pemimpin Dunia Terbelah soal Serangan Iran Ke Israel

Serangan Iran ke Israel menuai respon berbeda para pemimpin dunia.

Baca Selengkapnya