Sebulan Disandera, Kemlu Sebut Kondisi Tujuh WNI Baik  

Reporter

Senin, 1 Agustus 2016 15:19 WIB

Keluarga ABK korban sandera Abu Sayyaf di Filipina menyampaikan petisi kepada Presiden Jokowi. TEMPO/Firman Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Perlindungan Warga Negara Indonesia Kementerian Luar Negeri Muhammad Iqbal mengatakan keluarga sudah mendapat informasi mengenai tujuh WNI yang disandera kelompok bersenjata Filipina Selatan. Kementerian menginformasikannya kepada keluarga korban penyanderaan pada pertemuan siang ini, Senin, 1 Agustus 2016.

"Kami sampaikan, keselamatan sandera adalah yang utama. Jadi langkah apa pun yang diambil akan dikalkulasikan dengan aspek keselamatan," kata Iqbal setelah bertemu keluarga korban penyanderaan di kantor Kementerian Luar Negeri di Jalan Pejambon, Jakarta Pusat.

Pertemuan ini diwakili keluarga awak kapal Charles 001 yang diculik kelompok bersenjata Filipina pada 21 Juni lalu. Seorang perwakilan keluarga sandera yang hadir dalam pertemuan adalah Dian Megawati Ahmad, istri Ismail, seorang sandera.

Dian datang didampingi anggota Dewan Perwakilan Rakyat, yakni Charles Honoris dan Irine Yosiana Roba Putri. Perwakilan perusahaan kapal Charles 001, yakni PT Rusianto Bersaudara, ikut hadir.

Dalam pertemuan ini, Iqbal menginformasikan bahwa kondisi tujuh WNI yang disandera dalam keadaan baik. Kementerian mendapat informasi itu dari pantauan berbagai pihak di Indonesia maupun dari pemerintah Filipina.

Iqbal mengatakan konsolidasi antara pemerintah, keluarga korban, perusahaan pemilik kapal, serta DPR diperlukan untuk menghindari kesimpangsiuran informasi. "Semua harus melakukan satu strategi yang sama, jadi kami perkuat komunikasi," ujar Iqbal.

Anggota Komisi Pertahanan DPR, Charles Honoris, mengatakan diskusi dengan Kementerian akan membantu meringankan beban keluarga sandera. Beban itu di antaranya kebutuhan informasi bagi keluarga para sandera. "Keluarga bebannya berat karena kerabatnya disandera di sana," tutur Charles.

Tujuh awak kapal Charles 001 disandera lebih dari sebulan oleh kelompok bersenjata yang terafiliasi dengan Abu Sayyaf. Selain mereka, ada lagi tiga WNI asal Nusa Tenggara Timur yang disandera kelompok bersenjata Filipina. Mereka disandera di perairan Lahad Datu, Malaysia, pada 9 Juli lalu.

Tiga WNI ini merupakan awak kapal ikan berbendera Malaysia. Pemerintah juga mengupayakan penyelamatan ketiganya dengan kontribusi dari perusahaan Malaysia yang menjadi pemilik kapal.

YOHANES PASKALIS

Berita terkait

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

2 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

Kementerian Luar Negeri RI membenarkan telah terjadi perkelahian sesama kelompok WNI di Korea Selatan persisnya pada 28 April 2024

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: ICC akan Proses Langkah Hukum Lebanon Melawan Israel

3 hari lalu

Top 3 Dunia: ICC akan Proses Langkah Hukum Lebanon Melawan Israel

Top 3 Dunia pada 28 April 2024, ICC akan memproses langkah hukum yang disorongkan Lebanon melawan Israel atas tuduhan kejahatan perang.

Baca Selengkapnya

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

4 hari lalu

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

Biro-biro di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat tidak percaya Israel gunakan senjata dari Washington tanpa melanggar hukum internasional

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

4 hari lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Israel Gelar Unjuk Rasa Usai Hamas Rils Video Sandera

4 hari lalu

Ribuan Warga Israel Gelar Unjuk Rasa Usai Hamas Rils Video Sandera

Ribuan warga Israel menuntut dilakukannya pemilhan umum dini dan meminta agar sandera dibebaskan menyusul video yang dilansir Hamas.

Baca Selengkapnya

Hamas Kesal Diminta Bebaskan Sandera, tapi Genosida pada Warga Sipil Gaza Diabaikan

5 hari lalu

Hamas Kesal Diminta Bebaskan Sandera, tapi Genosida pada Warga Sipil Gaza Diabaikan

Hamas bingung ditekan untuk membebaskan sandera warga negara Israel, namun dunia tampak tutup mata pada genosidan di Gaza.

Baca Selengkapnya

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

5 hari lalu

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

Taiwan kembali diguncang gempa bumi sampai dua kali pada Sabtu, 26 April 2024. Tidak ada WNI yang menjadi korban dalam musibah ini

Baca Selengkapnya

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

5 hari lalu

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

IOM merupakan organisasi internasional pertama yang menerima Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award

5 hari lalu

23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award

Sebanyak 23 individu mendapat Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award karena telah berjasa dalam upaya pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Kepala Intelijen Mesir Pimpin Delegasi ke Israel, Khawatir Serangan Darat ke Rafah

5 hari lalu

Kepala Intelijen Mesir Pimpin Delegasi ke Israel, Khawatir Serangan Darat ke Rafah

Rencana serangan Israel ke Kota Rafah di Gaza yang berbatasan dengan Mesir dapat menimbulkan bencana bagi stabilitas regional

Baca Selengkapnya