Kisah Cindy, Mahasiswi Penjual Jengkol untuk Mengisi Liburan  

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Senin, 1 Agustus 2016 14:42 WIB

Jengkol. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat

TEMPO.CO, Bengkulu - Cindy Puspa Argarini memilih menghabiskan masa liburan panjang kuliahnya dengan berjualan jengkol. Ternyata melambungnya harga jengkol hingga Rp 50 ribu per kilogram menjadi salah satu penyebab mahasiswi Jurusan Bahasa Inggris Universitas Muhammadiyah Bengkulu itu rela menghabiskan masa liburan di kampungnya di Desa Ulu Talo, Seluma.

"Ayah saya punya banyak pohon jengkol, harga sedang mahal. Sayang kalau tak ada yang memanen," kata Cindy di rumahnya, Senin, 1 Agustus 2016. Cindy mengaku sebelumnya ia tak pernah tertarik memanen dan menjual jengkol. Namun kali ini ia merasa sangat sayang jika melewatkan masa panen raya di tengah harga jengkol yang melangit.

Gadis 21 tahun tersebut mengaku meraup hampir Rp 5 juta dari hasil menjual jengkol. Jengkol di kebun ayahnya itu sebenarnya, menurut Cindy, tidak sengaja ditanam. Pohon berbau khas tersebut tumbuh sendiri di kebun karet ayahnya. Jumlahnya pun tidak banyak, hanya 15 batang. Sebagian baru berbuah tahun ini sehingga hasil panennya belum terlalu banyak.

Biasanya mereka tak pernah menjual jengkol itu. Kebanyakan buah tersebut untuk dikonsumsi sendiri atau dibagikan kepada tetangga dan sanak famili di desa dan Kota Bengkulu. Masyarakat desa pun belum menjadikan komoditas lokal ini sebagai sumber mata pencaharian. Mayoritas mereka petani karet dan kelapa sawit.

"Menurut saya, jengkol dan petai adalah komoditas yang bisa dikembangkan secara serius, bukan sebagai tanaman selingan belaka, karena nilai ekonominya cukup menjanjikan," ujar Cindy. Cindy mengaku tidak malu berjualan jengkol. Justru dia bangga selama liburan bisa membantu ayahnya dan menghasilkan uang.

Berdasarkan pantauan, saat ini harga jengkol di pasaran masih tinggi. Meski masuk masa panen, harga jengkol Rp 36 ribu per kg. "Ini mulai turun, sepekan lalu harganya Rp 50 ribu per kg," tutur Juni, pedagang di Pasar Panorama, Kota Bengkulu. Ia mengaku harga jengkol bertahan cukup lama pada kisaran Rp 50-60 ribu per kg sejak Lebaran lalu.

Selain karena faktor kelangkaan, tingginya harga komoditas yang tergolong dalam suku polong-polongan itu juga karena tingginya permintaan dari masyarakat. "Walaupun mahal, mereka tetap mau membeli, makanya harga jengkol tetap tinggi," ucap Juni.

Tak hanya jengkol, petai pun masih menjadi barang mahal, mengalahkan harga ayam potong. Satu papan petai saat ini dihargai Rp 7.000, sementara seikat yang berisi lima papan dibanderol Rp 30 ribu. "Tadi niatnya mau beli, tapi tahu harganya semahal itu enggak jadi. Mending beli tahu Rp 7.000 sudah dapat sekantong," kata Sri, pembeli di pasar tersebut.

PHESI ESTER JULIKAWATI

BACA JUGA
Fethullah Gulen Siap Digantung Jika Tuduhan Erdogan Terbukti
Ahok: Tiap Calon Gubernur Bakal Bongkar Borok Lawannya



Berita terkait

KPU Sebut Dialog Anies Baswedan di Universitas Hazairin Bengkulu Langgar Aturan

8 Januari 2024

KPU Sebut Dialog Anies Baswedan di Universitas Hazairin Bengkulu Langgar Aturan

KPU Kota Bengkulu memutuskan dialog yang digelar Anies Baswedan di Universitas Hazairin melanggar aturan karena ditemukan atribut kampanye.

Baca Selengkapnya

Pantai Panjang Bengkulu Bakal Ditata seperti Bali

19 Agustus 2023

Pantai Panjang Bengkulu Bakal Ditata seperti Bali

Saat ini wisata Pantai Panjang Bengkulu dinilai kurang menarik minat wisatawan karena tidak tertata.

Baca Selengkapnya

123 Bakal Caleg Bengkulu Dinyatakan Tidak Memenuhi Syarat Administrasi

3 Agustus 2023

123 Bakal Caleg Bengkulu Dinyatakan Tidak Memenuhi Syarat Administrasi

Penyampaian pasti dari bakal caleg yang memenuhi syarat dan tidak memenuhi syarat akan disampaikan pada 4-6 Agustus 2023.

Baca Selengkapnya

Tangerang Tertarik Program Sedekah 2 Ribu Bengkulu

22 November 2022

Tangerang Tertarik Program Sedekah 2 Ribu Bengkulu

Program tersebut diapresiasi karena bersentuhan dengan masyarakat.

Baca Selengkapnya

4 Kasus Kematian karena Covid-19 Hari Ini, Masyarakat Diminta tak Lengah

1 Juni 2022

4 Kasus Kematian karena Covid-19 Hari Ini, Masyarakat Diminta tak Lengah

Tambahan kasus harian Covid-19 mencapai 368 orang. Provinsi yang menjadi penyumbang tambahan kasus terbanyak DKI Jakarta, 164 kasus.

Baca Selengkapnya

Bengkulu Punya Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak

24 Februari 2022

Bengkulu Punya Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak

Rumah Sakit Bersalin Ibu dan Anak Tino Galo dihadirkan oleh Wali Kota Helmi Hasan untuk melayani ibu dan anak.

Baca Selengkapnya

Gempa Terkini Terjadi di Bengkulu dan Banda, Berikut Data BMKG

20 Juni 2021

Gempa Terkini Terjadi di Bengkulu dan Banda, Berikut Data BMKG

Kota Bengkulu kembali bergoyang pada Minggu subuh, 20 Juni 2021. Dengan gempa terkini, sudah empat kali dalam sepuluh hari.

Baca Selengkapnya

Info Gempa Terkini BMKG: Kota Bengkulu, Manokwari, dan Ternate

17 Juni 2021

Info Gempa Terkini BMKG: Kota Bengkulu, Manokwari, dan Ternate

BMKG mencatat gempa terkini yang bisa dirasakan di wilayah Indonesia terjadi di Kota Bengkulu.

Baca Selengkapnya

3 Fase Kenaikan Permintaan yang Bakal Pengaruhi Harga Pangan Saat Ramadan

15 Maret 2021

3 Fase Kenaikan Permintaan yang Bakal Pengaruhi Harga Pangan Saat Ramadan

Setidaknya terdapat tiga fase kenaikan permintaan selama momen Ramadan dan Idul Fitri yang bakal mempengaruhi pergerakan harga pangan.

Baca Selengkapnya

Gempa Terkini, Kota Bengkulu dan Seluma Bergetar Lagi Sore Ini

5 Februari 2021

Gempa Terkini, Kota Bengkulu dan Seluma Bergetar Lagi Sore Ini

Gempa terkini tak mengguncang sekuat Sabtu sore lalu.

Baca Selengkapnya