Rusuh Tanjungbalai, 12 Orang Jadi Tersangka  

Reporter

Senin, 1 Agustus 2016 13:56 WIB

Dua wihara dan lima kelenteng yang terletak di wilayah Tanjung Balai, Medan, Sumatera Utara, dibakar oleh sekelompok massa 29 Juli 2016 (Foto: Istimewa)

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Komisaris Besar Martinus Sitompul mengatakan jumlah tersangka terkait dengan kerusuhan di Kota Tanjungbalai, Sumatera Utara, kini menjadi 12 orang. "Empat tersangka dalam kasus perusakan, delapan tersangka terlibat kasus penjarahan," kata Martin di Markas Besar Polri, Jakarta Selatan, Senin, 1 Agustus 2016.

Delapan tersangka penjarah itu adalah remaja. Usia mereka dari 16 hingga 21 tahun. Sedangkan tersangka perusakan adalah dua remaja dan dua orang berusia 27 tahun.

Martin masih menunggu hasil pemeriksaan polisi mengenai peran pelaku perusakan, apakah mereka yang menggerakkan, mendorong kerusuhan, atau melakukan perusakan itu. Menurut dia, jumlah tersangka kerusuhan Tanjungbalai bisa jadi bertambah, mengingat kerusuhan terjadi di sepuluh tempat.

Martin menjelaskan, hasil sementara pemeriksaan menyebutkan cara pelaku memprovokasi melalui pesan di media sosial Facebook. "Mereka sudah bernegosiasi (untuk damai), tapi ada sekelompok orang yang mengorganisasi massa dan orang berkumpul," ujar Martin.

Ia mengatakan polisi sudah mendata pesan-pesan atau status di media sosial. "Sedang didalami," tutur Martin. Dia menjelaskan, situasi di Tanjungbalai kini kondusif dan masyarakat sudah beraktivitas.

Pemerintah melakukan upaya pemulihan di samping penegakan hukum. Untuk upaya pencegahan, personel Polri ditempatkan di Tanjungbalai. Upaya pemulihan, kata Martin, melibatkan Polri dan TNI. Mereka membersihkan sisa-sisa barang yang dibakar massa pada Jumat malam, 29 Juli lalu.

Dalam kejadian tersebut, massa membakar barang-barang di dua wihara dan lima klenteng. Kericuhan ini diduga karena masyarakat salah paham dengan perkataan seseorang dari etnis Cina. Padahal sebelumnya kasus salah paham tersebut sudah diselesaikan secara lokal oleh kedua pihak.

Lalu tersiar pesan lewat media sosial yang menyebutkan bahwa masjid dilarang memperdengarkan azan. Pesan berantai itulah yang akhirnya menyulut kemarahan umat Islam di Tanjungbalai.

REZKI ALVIONITASARI

Berita terkait

Ibu Kota Haiti Chaos: Crazy Rich dan Toko Dirampok, Mayat Bergelimpangan di Jalanan

43 hari lalu

Ibu Kota Haiti Chaos: Crazy Rich dan Toko Dirampok, Mayat Bergelimpangan di Jalanan

Haiti dilanda kerusuhan setelah geng kriminal menguasai negara ini dan memaksa perdana menteri Ariel Henry mundur.

Baca Selengkapnya

Bawaslu RI Ungkap Potensi Kerawanan Pilkada 2024, Kerusuhan Selalu Ada

47 hari lalu

Bawaslu RI Ungkap Potensi Kerawanan Pilkada 2024, Kerusuhan Selalu Ada

Bawaslu RI menyebut potensi kerawanan Pilkada 2024 dikarenakan persaingan yang sangat tinggi antarcalon kepala daerah.

Baca Selengkapnya

Situasi Makin Kacau, Geng Kriminal Haiti Ancam Perang Saudara Jika PM Tak Mundur

54 hari lalu

Situasi Makin Kacau, Geng Kriminal Haiti Ancam Perang Saudara Jika PM Tak Mundur

Haiti dikuasai geng kriminal yang mengancam akan melakukan pembantaian massal jika Perdana Menteri Ariel Henry tak mundur dari jabatannya.

Baca Selengkapnya

34 Terdakwa Kerusuhan Aksi Bela Rempang Dituntut Beragam, Dari 3 Bulan Sampai 10 Bulan

58 hari lalu

34 Terdakwa Kerusuhan Aksi Bela Rempang Dituntut Beragam, Dari 3 Bulan Sampai 10 Bulan

Kerusuhan di Pulau Rempang antara warga dan aparat pecah pada 7 Agustus 2023. Warga menolak pengukuran lahan yang dilakukan pemerintah

Baca Selengkapnya

Perang Suku di Papua Nugini Tewaskan 64 Orang, Mayat-mayat Tergeletak di Jalanan

19 Februari 2024

Perang Suku di Papua Nugini Tewaskan 64 Orang, Mayat-mayat Tergeletak di Jalanan

Papua Nugini dilanda perang suku terbesar dalam sejarah. PM Australia ikut resah.

Baca Selengkapnya

Ketidaksetaraan Jadi Pemicu Kerusuhan Sampit 2001

18 Februari 2024

Ketidaksetaraan Jadi Pemicu Kerusuhan Sampit 2001

Apa pemicu kerusuhan Sampit? Kondisi ekonomi yang sulit dan ketidaksetaraan dalam distribusi sumber daya memperburuk ketegangan antara kedua komunitas

Baca Selengkapnya

Kilas Balik 23 Tahun Tragedi Kerusuhan Sampit Kalimantan Tengah

18 Februari 2024

Kilas Balik 23 Tahun Tragedi Kerusuhan Sampit Kalimantan Tengah

Kerusuhan Sampit ini menyebabkan lebih dari 500 orang meninggal dengan lebih dari 100.000 penduduk Madura kehilangan tempat tinggal di Kalimantan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Di Mata Media Asing: Penculik, Pemicu Kerusuhan Hingga Menang Berkat Jokowi

17 Februari 2024

Prabowo Di Mata Media Asing: Penculik, Pemicu Kerusuhan Hingga Menang Berkat Jokowi

Media asing Al Jazeera berikan penilaian terhadap Prabowo yang menang pemilu 2024 hasil quick count

Baca Selengkapnya

Pilpres 2024, Ini 3 Hal yang Bisa Menyebabkan Pemilu Ditunda

13 Februari 2024

Pilpres 2024, Ini 3 Hal yang Bisa Menyebabkan Pemilu Ditunda

Penetapan tanggal pemilu melibatkan proses diskusi yang panjang antara KPU, pemerintah, dan DPR. Bahkan, proses tersebut dapat memakan waktu hingga satu tahun.

Baca Selengkapnya

Migran Tewas Gantung Diri Picu Protes Berujung Kerusuhan di Italia

6 Februari 2024

Migran Tewas Gantung Diri Picu Protes Berujung Kerusuhan di Italia

Unjuk rasa di pusat repatriasi bagi migran di Roma, Italia, berubah menjadi kerusuhan setelah

Baca Selengkapnya