Sandera WNI Diancam Dibunuh, Keluarga Mengadu ke Kemlu

Reporter

Senin, 1 Agustus 2016 12:58 WIB

Dirjen PWNI Kementerian Luar Negeri menemui keluarga para WNI anak buah kapal Charles 001, dan perwakilan PT Rusianto Bersaudara di gedung PWNI, Jakarta, 1 Gustus 2016. TEMPO/Yohanes Paskalis

TEMPO.CO, Jakarta - Perwakilan keluarga yang disandera kelompok bersenjata di Filipina Selatan mendatangi kantor Kementerian Luar Negeri hari ini, Senin, 1 Agustus 2016. Mereka adalah keluarga dan kerabat awak kapal Charles 001 milik PR Rusianto Bersaudara. Mereka tiba di Kementerian pada pukul 10.00.

Keluarga WNI korban penyanderaan ini mengadu ke Kementerian dengan didampingi dua anggota Komisi Pertahanan DPR, yaitu Charles Honoris dan Irine Yosiana Roba Putri. Mereka bertemu Direktur Jenderal Perlindungan Muhammad Iqbal. Sampai siang ini, pertemuan tersebut masih berlangsung.

Kedatangan mereka ini karena para penyandera mengancam akan mengeksekusi para sandera awak kapal Charles 001 jika tebusan tidak dipenuhi. Pada 21 Juni lalu, kelompok bersenjata di Filipina Selatan menyandera tujuh awak kapal Charles 001 di perairan Filipina. Lalu terjadi lagi penyanderaan terhadap tiga WNI di perairan Malaysia pada 8 Juli lalu.

Dian Megawati Ahmad, istri Ismail, salah satu awak kapal Charles 001 yang disandera, mengaku ditelepon oleh kelompok penyandera. Si penelepon mengancam akan membunuh para sandera jika tebusan tidak segera dipenuhi. Mereka pun meminta agar Dian mengabari pemerintah Indonesia dan media massa nasional terkait dengan ancaman tersebut.

Sebelumnya, juru bicara Kementerian Luar Negeri, Arrmanatha Nasir, mengatakan pemerintah masih akan mengkonfirmasi kabar soal ancaman via telepon yang datang dari kelompok penyandera, Al Habsy Misaya, kepada keluarga korban penyanderaan. Kelompok tersebut mengancam akan mengeksekusi para sandera bila tebusan tak juga dibayar.

"Kami dengar isu itu. Kemlu sedang meminta konfirmasi soal kabar itu ke pihak keluarga dan akan membawa mereka ke Jakarta untuk ditanyai lebih detail,” kata Arrmanatha, pekan lalu.

YOHANES PASKALIS

Berita terkait

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

2 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

Kementerian Luar Negeri RI membenarkan telah terjadi perkelahian sesama kelompok WNI di Korea Selatan persisnya pada 28 April 2024

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: ICC akan Proses Langkah Hukum Lebanon Melawan Israel

3 hari lalu

Top 3 Dunia: ICC akan Proses Langkah Hukum Lebanon Melawan Israel

Top 3 Dunia pada 28 April 2024, ICC akan memproses langkah hukum yang disorongkan Lebanon melawan Israel atas tuduhan kejahatan perang.

Baca Selengkapnya

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

4 hari lalu

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

Biro-biro di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat tidak percaya Israel gunakan senjata dari Washington tanpa melanggar hukum internasional

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

4 hari lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Israel Gelar Unjuk Rasa Usai Hamas Rils Video Sandera

4 hari lalu

Ribuan Warga Israel Gelar Unjuk Rasa Usai Hamas Rils Video Sandera

Ribuan warga Israel menuntut dilakukannya pemilhan umum dini dan meminta agar sandera dibebaskan menyusul video yang dilansir Hamas.

Baca Selengkapnya

Hamas Kesal Diminta Bebaskan Sandera, tapi Genosida pada Warga Sipil Gaza Diabaikan

5 hari lalu

Hamas Kesal Diminta Bebaskan Sandera, tapi Genosida pada Warga Sipil Gaza Diabaikan

Hamas bingung ditekan untuk membebaskan sandera warga negara Israel, namun dunia tampak tutup mata pada genosidan di Gaza.

Baca Selengkapnya

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

5 hari lalu

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

Taiwan kembali diguncang gempa bumi sampai dua kali pada Sabtu, 26 April 2024. Tidak ada WNI yang menjadi korban dalam musibah ini

Baca Selengkapnya

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

5 hari lalu

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

IOM merupakan organisasi internasional pertama yang menerima Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award

5 hari lalu

23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award

Sebanyak 23 individu mendapat Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award karena telah berjasa dalam upaya pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Kepala Intelijen Mesir Pimpin Delegasi ke Israel, Khawatir Serangan Darat ke Rafah

5 hari lalu

Kepala Intelijen Mesir Pimpin Delegasi ke Israel, Khawatir Serangan Darat ke Rafah

Rencana serangan Israel ke Kota Rafah di Gaza yang berbatasan dengan Mesir dapat menimbulkan bencana bagi stabilitas regional

Baca Selengkapnya