Koalisi Menilai Hukuman Mati 4 Terpidana Banyak Kejanggalan  

Reporter

Editor

Erwin prima

Minggu, 31 Juli 2016 16:40 WIB

Pengawalan empat jenazah terpidana mati saat keluar dari Pulau Nusakambangan, di Cilacap, Jawa Tengah, 29 Juli 2016. Selain Freddy yang merupakan WNI, tiga terpidana lainnya berasal dari Nigeria. REUTERS/Darren Whiteside

TEMPO.CO, Jakarta - Koalisi Menolak Hukuman Mati menilai ada banyak kejanggalan pada pelaksanaan hukuman mati gelombang III terpidana narkotika. Kesalahan prosedur dan pelanggaran hukum juga diduga dilakukan pemerintah.

Kepala Divisi Pembela Hak Sipil Politik Komisi untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (Kontras) Putri Kanesia menilai pelaksanaan eksekusi mati gelombang III sangat main-main.

Eksekusi mati dilakukan pada Jumat dinihari, 29 Juli 2016. Empat terpidana mati yang dieksekusi adalah Freddy Budiman, Seck Osmane, Michael Titus Igweh, dan Humprey Ejike. Sedangkan sepuluh terpidana lain belum jadi dieksekusi.

"Jaksa Agung mengatakan mereka akan dieksekusi pada waktu yang tidak ditentukan," kata Putri di kantor Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia di Jakarta, Ahad, 31 Juli 2016. Menurut dia, ini adalah pelanggaran hak atas informasi dan kepastian hukum.

Putri mengatakan seharusnya semua terpidana mati memiliki waktu untuk melakukan upaya hukum yang tersisa. Namun, upaya itu bisa terhambat disebabkan menjelang putusan eksekusi, pemerintah tidak jelas menyebutkan siapa saja yang masuk daftar eksekusi.

Bahkan, lanjut Putri, empat terpidana yang akhirnya dihukum mati itu tidak mendapatkan waktu yang cukup untuk mempersiapkan diri. Seharusnya ada waktu 3 x 24 jam setelah pemberitahuan bahwa yang bersangkutan akan dihukum mati. Nyatanya, waktu yang diberikan hanya sekitar 60 jam.

Putri mempertanyakan kenapa pemerintah sangat terburu-buru mengeksekusi keempatnya. Menurut Putri, mereka mendapat pemberitahuan pada Selasa malam, 26 Juli 2016. "Mestinya mereka dieksekusi Jumat malam," katanya.

Rohaniwan dari Yayasan Gita Eklesia, Karina Dalega, mengatakan bahwa eksekusi mati kali ini tak seperti biasanya. Ia hanya diberi waktu sebentar untuk menjemput 'anaknya', Seck Osmane, dari ruang isolasi menuju lokasi eksekusi. Menurut dia, seharusnya rohaniwan bertugas untuk mengajak terpidana mengobrol sebelum eksekusi dilaksanakan. "Ini saya hanya disuruh menjemput lalu menyerahkan dia ke polisi," ucapnya.

Karina pun mempunyai tanda tanya besar terkait dengan hukuman mati kepada empat orang terpilih. Ia mengatakan Osmane sudah mengajukan grasi sebagaimana terpidana lain. Namun, hingga Osmane mati, putusan grasi itu tak juga diberikan.

MAYA AYU PUSPITASARI

Berita terkait

AS Prihatin atas Rekaman Eksekusi Israel di RS Al Shifa, Tapi Kecam Hamas

30 hari lalu

AS Prihatin atas Rekaman Eksekusi Israel di RS Al Shifa, Tapi Kecam Hamas

Pasukan Israel pada Senin mundur dari kompleks rumah sakit terbesar Al Shifa di Gaza itu setelah pengepungan selama dua pekan terakhir.

Baca Selengkapnya

30 Warga Palestina yang Ditahan Israel Ditemukan Tewas Diborgol di Sekolah Gaza

1 Februari 2024

30 Warga Palestina yang Ditahan Israel Ditemukan Tewas Diborgol di Sekolah Gaza

Israel menolak memberikan informasi tentang nasib warga Palestina yang ditahan di Gaza, kata LSM lokal

Baca Selengkapnya

Iran Eksekusi Mati Demonstran Mahsa Amini, Dituduh Tabrak Polisi Hingga Tewas

23 Januari 2024

Iran Eksekusi Mati Demonstran Mahsa Amini, Dituduh Tabrak Polisi Hingga Tewas

Iran mengeksekusi mati Mohammad Ghobadlou, 23 tahun, seorang demonstran protes Mahsa Amini atas tuduhan pembunuhan polisi

Baca Selengkapnya

19 Warga Sipil Laki-laki di Gaza Dieksekusi Mati Tentara Israel

21 Januari 2024

19 Warga Sipil Laki-laki di Gaza Dieksekusi Mati Tentara Israel

Keterangan saksi mata mengungkap setidaknya 19 laki-laki dalam sebuah gedung rumah susun dieksekusi mati tentara Israel.

Baca Selengkapnya

PBB Desak Israel Selidiki Tuduhan Tentaranya Eksekusi Mati 11 Pria Palestina Tak Bersenjata di Gaza

21 Desember 2023

PBB Desak Israel Selidiki Tuduhan Tentaranya Eksekusi Mati 11 Pria Palestina Tak Bersenjata di Gaza

Komisaris Tinggi PBB untuk HAM menyebut eksekusi mati belasan pria Palestina itu 'menimbulkan kekhawatiran dilakukannya kejahatan perang' di Gaza

Baca Selengkapnya

Iran Klaim Telah Mengeksekusi Agen Mossad

18 Desember 2023

Iran Klaim Telah Mengeksekusi Agen Mossad

Kantor berita resmi IRNA melaporkan bahwa seorang agen dinas intelijen Mossad Israel dieksekusi di provinsi Sistan-Baluchestan di tenggara Iran.

Baca Selengkapnya

10 Tahun Lalu Kim Jong Un Eksekusi Mati Paman Sendiri Jang Song-thaek dengan Cara Sadis

12 Desember 2023

10 Tahun Lalu Kim Jong Un Eksekusi Mati Paman Sendiri Jang Song-thaek dengan Cara Sadis

Paman Kim Jong Un, Jang Song Thaek dieksekusi mati sepuluh tahun lalu dengan cara sadis. Bagaimana cerita eksekusi itu?

Baca Selengkapnya

Kyiv Tuduh Pasukan Rusia Eksekusi Tentara Ukraina yang Sudah Menyerah

3 Desember 2023

Kyiv Tuduh Pasukan Rusia Eksekusi Tentara Ukraina yang Sudah Menyerah

Kyiv menuduh Rusia melakukan kejahatan perang setelah video yang beredar menunjukkan dua tentara Ukraina ditembak saat sudah menyerah.

Baca Selengkapnya

Pasca G30S, Ini Operasi Kalong Penangkapan Tokoh PKI DN Aidit, Brigjen Soepardjo hingga Letkol Untung

10 Oktober 2023

Pasca G30S, Ini Operasi Kalong Penangkapan Tokoh PKI DN Aidit, Brigjen Soepardjo hingga Letkol Untung

Usai G30S yang gagal total, kemudian peristiwa tokoh PKI DN Aidit, Brigjen Soepardjo hingga Letkol Untung.

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Eksekusi Mati Dua Tentara, Dituduh Berkhianat kepada Negara

14 September 2023

Arab Saudi Eksekusi Mati Dua Tentara, Dituduh Berkhianat kepada Negara

Kementerian Pertahanan Arab Saudi mengeksekusi dua tentara yang didakwa berkhianat

Baca Selengkapnya