Kerusuhan Reda, Kapolri Tito Puji Forum Umat Beragama

Reporter

Editor

Budi Riza

Sabtu, 30 Juli 2016 19:36 WIB

Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian (tengah) menjawab pertanyaan media terkait penembakan teroris kelompok Santoso di Jakarta, 19 Juli 2016. ANTARA/Yudhi Mahatma

TEMPO.CO, Medan - Kapolri Jenderal Tito Karnavian meminta masyarakat mewaspadai berbagai isu negatif yang disebarkan melalui media sosial. Cara ini diduga untuk memancing kerusuhan sosial seperti yang terjadi di Kota Tanjung Balai, Sumatera Utara, pada Jumat malam, 29 Juli 2016.

Setelah berdialog dengan tokoh agama dan Forum Kerukunan Umat Beragama di Markas Polda Sumatera Utara di Medan, Sabtu, 30 Juli 2016, Tito mengatakan kerusuhan di Tanjung Balai itu merupakan kesalahpahaman antartetangga. Namun kesalahpahaman tersebut diunggah di media sosial, yang disertai isu negatif yang dapat menyulut kerusuhan.

Kapolri meminta masyarakat tetap tenang dan tidak terprovokasi, terutama oleh isu-isu negatif yang disebarkan melalui media sosial. Dia juga berjanji akan mencari orang yang menyebarkan isu negatif melalui media sosial, yang diduga menjadi pemicu kerusuhan di Tanjung Balai itu.

Ketika ditanya tentang adanya kelompok yang diduga memprovokasi atau bertanggung jawab atas kerusuhan itu, mantan Kapolda Metro Jaya tersebut berharap masyarakat tidak berspekulasi tentang isu negatif.

Dia juga menegaskan bahwa pemerintah daerah, Polri, TNI, dan tokoh beragama di daerah lain telah sepakat menenangkan masyarakat, termasuk melokalisasi masalah agar tidak merembet ke daerah lain.

Mengenai kerusuhan itu, kata Kapolri, pihaknya telah berdiskusi dengan tokoh agama dan unsur Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) di Sumatera Utara. Dalam diskusi itu, Kapolri menyampaikan apresiasi kepada FKUB Sumatera Utara yang bergerak dengan cepat menyelesaikan masalah yang terjadi.

Situasi di Tanjung Balai telah terkendali, apalagi Kapolda Sumatera Utara Irjen Raden Budi Winarso, yang dibantu unsur TNI, turun langsung ke Tanjung Balai. "Berikan waktu kepada kapolda, pangdam, dan FKUB menyelesaikan masalah," tuturnya.

Dia berharap masyarakat Sumatera Utara mampu mempertahankan kerukunan dan kekompakan yang sudah ada.

ANTARA

Berita terkait

Ibu Kota Haiti Chaos: Crazy Rich dan Toko Dirampok, Mayat Bergelimpangan di Jalanan

44 hari lalu

Ibu Kota Haiti Chaos: Crazy Rich dan Toko Dirampok, Mayat Bergelimpangan di Jalanan

Haiti dilanda kerusuhan setelah geng kriminal menguasai negara ini dan memaksa perdana menteri Ariel Henry mundur.

Baca Selengkapnya

Bawaslu RI Ungkap Potensi Kerawanan Pilkada 2024, Kerusuhan Selalu Ada

47 hari lalu

Bawaslu RI Ungkap Potensi Kerawanan Pilkada 2024, Kerusuhan Selalu Ada

Bawaslu RI menyebut potensi kerawanan Pilkada 2024 dikarenakan persaingan yang sangat tinggi antarcalon kepala daerah.

Baca Selengkapnya

Situasi Makin Kacau, Geng Kriminal Haiti Ancam Perang Saudara Jika PM Tak Mundur

54 hari lalu

Situasi Makin Kacau, Geng Kriminal Haiti Ancam Perang Saudara Jika PM Tak Mundur

Haiti dikuasai geng kriminal yang mengancam akan melakukan pembantaian massal jika Perdana Menteri Ariel Henry tak mundur dari jabatannya.

Baca Selengkapnya

34 Terdakwa Kerusuhan Aksi Bela Rempang Dituntut Beragam, Dari 3 Bulan Sampai 10 Bulan

58 hari lalu

34 Terdakwa Kerusuhan Aksi Bela Rempang Dituntut Beragam, Dari 3 Bulan Sampai 10 Bulan

Kerusuhan di Pulau Rempang antara warga dan aparat pecah pada 7 Agustus 2023. Warga menolak pengukuran lahan yang dilakukan pemerintah

Baca Selengkapnya

Perang Suku di Papua Nugini Tewaskan 64 Orang, Mayat-mayat Tergeletak di Jalanan

19 Februari 2024

Perang Suku di Papua Nugini Tewaskan 64 Orang, Mayat-mayat Tergeletak di Jalanan

Papua Nugini dilanda perang suku terbesar dalam sejarah. PM Australia ikut resah.

Baca Selengkapnya

Ketidaksetaraan Jadi Pemicu Kerusuhan Sampit 2001

18 Februari 2024

Ketidaksetaraan Jadi Pemicu Kerusuhan Sampit 2001

Apa pemicu kerusuhan Sampit? Kondisi ekonomi yang sulit dan ketidaksetaraan dalam distribusi sumber daya memperburuk ketegangan antara kedua komunitas

Baca Selengkapnya

Kilas Balik 23 Tahun Tragedi Kerusuhan Sampit Kalimantan Tengah

18 Februari 2024

Kilas Balik 23 Tahun Tragedi Kerusuhan Sampit Kalimantan Tengah

Kerusuhan Sampit ini menyebabkan lebih dari 500 orang meninggal dengan lebih dari 100.000 penduduk Madura kehilangan tempat tinggal di Kalimantan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Di Mata Media Asing: Penculik, Pemicu Kerusuhan Hingga Menang Berkat Jokowi

17 Februari 2024

Prabowo Di Mata Media Asing: Penculik, Pemicu Kerusuhan Hingga Menang Berkat Jokowi

Media asing Al Jazeera berikan penilaian terhadap Prabowo yang menang pemilu 2024 hasil quick count

Baca Selengkapnya

Pilpres 2024, Ini 3 Hal yang Bisa Menyebabkan Pemilu Ditunda

13 Februari 2024

Pilpres 2024, Ini 3 Hal yang Bisa Menyebabkan Pemilu Ditunda

Penetapan tanggal pemilu melibatkan proses diskusi yang panjang antara KPU, pemerintah, dan DPR. Bahkan, proses tersebut dapat memakan waktu hingga satu tahun.

Baca Selengkapnya

Migran Tewas Gantung Diri Picu Protes Berujung Kerusuhan di Italia

6 Februari 2024

Migran Tewas Gantung Diri Picu Protes Berujung Kerusuhan di Italia

Unjuk rasa di pusat repatriasi bagi migran di Roma, Italia, berubah menjadi kerusuhan setelah

Baca Selengkapnya