Maju Lewat Partai, Ahok: Saya Tetap Butuh Teman Ahok

Reporter

Editor

Suseno TNR

Kamis, 28 Juli 2016 10:03 WIB

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, berpidato saat Halal Bihalal di Markas Teman Ahok, Pejaten, Jakarta, 27 Juli 2016. Ahok mengaku hal tersebut sudah ia lihat setelah melihat dukungan dari tiga partai politik yang datang, yakni Partai NasDem, Hanura, dan Golkar. TEMPO/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO, Jakarta – Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama memastikan akan menggunakan partai politik sebagai kendaraannya dalam pemilihan kepala daerah DKI 2017. Namun pria yang bisa disapa Ahok itu menegaskan, tidak bakal mengabaikan para pendukungnya yang telah menyerahkan KTP agar ia bisa maju lewat jalur perseorangan. Apalagi jumlah KTP yang dikumpulkan lewat Teman Ahok sudah mencapai angka satu juta.

Baca: Ahok Pilih Jalur Partai, Pendukung: Kayak Orang Haus Jabatan

Menurut Ahok, pengumpulan KTP yang dilakukan Teman Ahok tidak sia-sia. Dia berencana melibatkan relawan dan orang yang telah menyerahkan KTP dalam pemenangannya. "Saya tetap butuh Teman Ahok. Kami bisa lempar ke satu juta pendukung, siapa mau jadi saksi di TPS (tempat pemungutan suara)? Kan, mesti dilatih," kata Ahok di Graha Pejaten, Rabu malam, 27 Juli 2016.

Baca: Kenapa Ahok Akhirnya Pilih Jalur Partai di Pilkada DKI?


Ahok berujar, tim pemenangan ini akan memfasilitasi para saksi tersebut, mulai soal pelatihan hingga biaya konsumsi dan transportasi. Sementara itu, untuk kampanye nanti, Ahok berencana membuat budaya baru dalam perpolitikan di Indonesia. "Kami mau buat sebuah budaya baru. Jadi, kalau mau mendukung calon itu, harus gotong-royong atau urunan, Rp 10 ribu atau Rp 50 ribu," ucapnya.

Baca: Pilih Jalur Partai, Habiburokhman Klaim Menang Lawan Ahok


Nantinya, tutur Ahok, tim suksesnya akan saling berkoordinasi untuk membantu pengawasan dan pengumpulan dana. Tim sukses itu terdiri atas relawan Teman Ahok dan anggota partai pendukung mantan Bupati Belitung Timur itu. Dengan budaya baru ini, diharapkan pasangan calon kepala daerah tidak perlu mengeluarkan banyak biaya untuk kampanye.

Setelah menetapkan nama pasangan calon dan mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU), tim sukses Ahok bakal membuat akun rekening baru guna menampung dana sumbangan dari masyarakat. Cara ini akan dicoba Ahok untuk meminimalkan biaya yang keluar, baik itu dari pasangan calon maupun partai pengusung.

"Kami mau uji coba, supaya demokrasi kita makin baik. Apalagi partai politik ini sangat reformis mendukung seperti ini. Konsep lama sudah kita lupakan. Kita menyongsong iklim demokrasi yang baru," katanya.

LARISSA HUDA




Berita terkait

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

3 hari lalu

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

Bulan lalu, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta mengajukan penonaktifan terhadap 92.493 NIK warga Jakarta ke Kemendagri.

Baca Selengkapnya

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

3 hari lalu

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

Mantan Gubernur DKI Jakarta Ahok mengatakan konsep tempat parkir bawah tanah Monas ini sempat masuk gagasannya.

Baca Selengkapnya

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

6 hari lalu

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

Sejumlah nama bakal calon gubernur di Pilkada 2024 sudah mulai bermunculan, termasuk 4 wajah lama ini. Siapa saja mereka?

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

7 hari lalu

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

9 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

12 hari lalu

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

41 hari lalu

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.

Baca Selengkapnya

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

41 hari lalu

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

Berikut sederet kasus penistaan agama yang dijatuhkan vonis untuk Ahok, Arya Wedakarna, dan terakhir Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun.

Baca Selengkapnya

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

55 hari lalu

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

Ma'ruf Amin berusia 81 tahun pada 11 Maret ini. Berikut perjalanan politiknya hingga menjadi wapres, sempat pula berseteru dengan Ahok.

Baca Selengkapnya

Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

59 hari lalu

Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

Ramai di media sosial soal Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang disebut diberhentikan sepihak oleh Pemprov DKI Jakarta. Apa beda KJMU dan KJP Plus?

Baca Selengkapnya