Kesehatan Anak Modal Hadapi Bonus Demografi

Reporter

Rabu, 27 Juli 2016 23:03 WIB

Menteri Kesehatan, Nila Farid Moeloek (tengah), mengunjungi Pasar Modern Serpong, Tangerang Selatan, 10 April 2016. Sidak tersebut merupakan rangkaian memperingati hari Kesehatan Sedunia. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat.

TEMPO.CO, Jakarta -Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek mengatakan diperlukan komitmen bersama dalam mengawasi kesehatan anak. Hal ini demi mewujudkan generasi berkualitas dalam menyambut bonus demografi pada 2020 – 2030 mendatang. Ledakkan jumlah penduduk usia 0-18 tahun saat ini pada 20-30 tahun kedepan dianggap sebuah kesempatan bagi Indonesia dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan kemajuan bangsa.

“Mereka menjadi kelompok yang menentukan apakah bonus demografi akan menjadi berkah atau bencana,” kata Nila saat membuka Dialog Nasional Kurang Gizi terselubung Menuai Generasi Hilang di Kantor Kementerian Kesehatan, Rabu 27 Juli 2016.

Menurut Nila, faktor penghambat dalam bidang kesehatan adalah masalah gizi. Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013, kasus kurang gizi pada balita berada pada angka 19,6 persen, sementara kasus gizi lebih mencapai 11,9 persen. Masalah ini dilatarbelakangi oleh beberapa faktor seperti konsumsi makanan, penyakit infeksi, pola asuh, serta ketersediaan pangan.

Untuk itu, melalui Peraturan presiden No. 42 Tahun 2013, dibangun sebuah Gerakan Nasional Percepatan Perbaikan gizi yang berupaya membantu masyarakat dalam memberi asupan gizi untuk ibu dan anak pada 1000 hari pertama sejak tumbuhnya janin.

“Anak mewakili segmen masyarakat yang paling rentan terhadap resiko penyakit maupun kematian,” katanya. Ia pun mengingatkan bahwa anak adalah tanggug jawab bersama.

Pada perigatakan Hari Keluarga Nasional lalu, Presiden Joko Widodo mengatakan Saat Indonesia menghadapi bonus demografi, rata-rata usia masyarakat paling banyak antara 19-30 tahun. Sisanya adalah masyarakat berusia dibawah 15 tahun atau di atas 65 tahun. Untuk menghadapi momentum tersebut, Jokowi berpendapat perlu dipersiapkan pembangunan yang berfokus meningkatkan kualitas manusia. “Salah satunya dengan menjaga kesehatan anak sejak dalam kandungan,” kata Nila.

FAUZY DZULFIQAR (MAGANG)


Berita terkait

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

4 hari lalu

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

Tautan phishing itu berisi permintaan verifikasi data kesehatan pada SATUSEHAT.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

6 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

6 hari lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

9 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

12 hari lalu

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

Kementerian Kesehatan membantu warga terdampak Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara dengan penyediaan masker.

Baca Selengkapnya

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

12 hari lalu

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes mengirimkan tim khusus ke area banjir Musi Rawas Utara. Salah satu tugasnya untuk antisipasi penyakit pasca banjir.

Baca Selengkapnya

Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

22 hari lalu

Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

Kementerian Kesehatan mencatat hipertensi menjadi penyakit yang paling banyak ditemui di Pos Kesehatan Mudik Idulfitri 1445 H/2024 M.

Baca Selengkapnya

Mahmoud Abbas Menuntut Israel Secepatnya Tarik Pasukan dari Jalur Gaza

36 hari lalu

Mahmoud Abbas Menuntut Israel Secepatnya Tarik Pasukan dari Jalur Gaza

Mahmoud Abbas menuntut agar Israel secepatnya dan sepenuhnya menarik pasukan dari Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

39 hari lalu

3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

Wamenkes mengatakan perlunya fokus dalam tiga langkah penanganan penyakit ginjal kronis. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

40 hari lalu

Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

Banyak rumah sakit penuh sehingga pasien tidak tertampung. Masyarakat miskin kesulitan akses pelayanan kesehatan.

Baca Selengkapnya