Sejumlah personil Brimob menaiki kendaraan untuk memburu kelompok Santoso di Desa Sedoa, Lore Utara, Poso, Sulawesi Tengah, 24 Maret 2016. Aparat gabungan TNI-Polri terus memburu kelompok teroris pimpinan Santoso yang kian terdesak di pegunungan Poso dalam operasi keamanan bersandi Tinombala 2016. ANTARA FOTO
TEMPO.CO, Jakarta - Seorang anggota Tentara Nasional Indonesia, Sersan Dua Muhammad Ilman, tewas dengan luka tembak di kepala karena menjadi korban salah sasaran Satuan Brimob Tinombala. Peristiwa yang terjadi Rabu, 27 Juli 2016, sekitar pukul 12.30 Wita tersebut, bermula saat Satuan Brimob menembak tujuh orang tak dikenal di Desa Towu, Kecamatan Poso Pesisir Utara, Kabupaten Poso.
"Ya benar, insiden salah lirik sasaran tersebut terjadi," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Markas besar Kepolisian Republik Indonesia Komisaris Besar Martinus Sitompul lewat pesan pendek, Rabu.
Belakangan, baru diketahui bahwa yang ditembaki ialah Satuan Tugas 1 Intelijen Tinombala, yang sedang melakukan pengintaian terkait dengan penimbunan senjata api di sekitar tower Desa Towu. Insiden bermula saat ada informasi dari masyarakat yang melaporkan ada tujuh orang tak dikenal kepada posko keamanan. Tim yang bertugas langsung menghampiri mereka dan terjadi penembakan. "Penembakannya seperti apa, tunggu hasil investigasi, ya," ucap Martinus.
Martinus menuturkan saat ini tim Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) serta Kepala Korps Brimob sedang berangkat menuju lokasi untuk memimpin pemeriksaan terhadap anggota Brimob. "Situasi tetap terkendali. Kapolda Sulawesi tenggara dan Komandan Korem terus melakukan koordinasi," tuturnya.
Adapun tim satuan tugas yang terkait dengan insiden siang tadi, kata Martinus, ditarik kembali menuju Palu. Sedangkan jenazah Muhammad Ilman sudah berada di Rumah Sakit Umum Daerah Poso pukul 13.35 Wita.