Kapolda Sumatera Barat Bantah Polisi Tendang Warga hingga Tewas

Reporter

Editor

Budi Riza

Rabu, 27 Juli 2016 11:21 WIB

Ilustrasi. TEMPO/Fahmi Ali

TEMPO.CO, Padang - Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Barat Brigjen Basarudin membantah kabar adanya anggota Kepolisian Resor Sijunjung yang menendang seorang warga saat razia di depan kantor Polres Sijunjung, Senin malam, 25 Juli 2016. Penduduk yang menjadi korban penendangan itu dikabarkan meninggal dunia. "Dia tewas bukan karena ditendang," ujarnya, Selasa malam, 26 Juli 2016.

Awalnya, ucap Basarudin, anggota Satuan Lalu Lintas Polres Sijunjung menggelar razia di depan kantor Polres. Kemudian ada pengendara yang diketahui masih berumur 15 tahun tidak mengenakan helm. Pengendara itu ketakutan dan berusaha menghindari razia. Namun sepeda motornya naik ke atas trotoar dan jatuh. Kepala pengendara itu terbentur trotoar. Polisi justru membantu pengendara itu dengan membawanya ke rumah sakit. "Rabu dinihari, dia meninggal di rumah sakit," tuturnya.

Basarudin mengatakan polisi tetap menyelidiki insiden ini. Dia menurunkan tim Propam ke Sijunjung. Jika nanti anggotanya terbukti lalai dalam menjalankan tugas, dia bakal memberi sanksi tegas.

Akibat kasus itu, kantor Polres Sijunjung dilempari batu dan benda-benda lain oleh masyarakat. Mereka juga merusak pos jaga lalu lintas milik polisi yang terletak di persimpangan. "Polres dilempari. Tapi massa tidak sampai seribuan, hanya 75-100 orang," ucap Basarudin.

Basarudin menegaskan, pihaknya memang mengirim anggota Brimob untuk membantu pengamanan. Namun dia membantah polisi menyemprotkan gas air mata ke arah massa. "Kapolres telah mengunjungi rumah korban untuk memberi pemahaman," katanya.

Basarudin menduga aksi anarkistis warga ini karena ulah provokator yang kena tilang. Mereka memanfaatkan insiden itu untuk melampiaskan kemarahan dengan menyerang kantor Polres.

Sebelumnya, Sekretaris Pemuda Nagari Muaro Sijunjung Hasbi Hanif menuturkan unjuk rasa di depan Polres diikuti seribuan warga yang berasal dari lima nagari di Kabupaten Sijunjung. Mereka berasal dari Nagari Muaro, Padang Laweh, Padang Laweh Selatan, Tanjung Ampalu, dan Nagari Sijunjung. "Ada sekitar 1.500 orang dari lima nagari," ucapnya.

Menurut Hasbi, masyarakat menuntut Polres bertanggung jawab atas meninggalnya salah seorang warga Nagari Muaro yang diduga akibat ditendang polisi saat razia. Mereka juga meminta polisi melakukan razia sesuai dengan aturan yang berlaku.

ANDRI EL FARUQI




Berita terkait

Harimau Sumatera Terlihat di Kabupaten Sijunjung, Warga Sempat Memotretnya

6 Oktober 2023

Harimau Sumatera Terlihat di Kabupaten Sijunjung, Warga Sempat Memotretnya

Masyarakat Nagari Solok Ambah, Kabupaten Sijunjung melaporkan adanya harimau Sumatera di kebun karet miliknya.

Baca Selengkapnya

Bunga Bangkai Ditemukan Mekar di Kabupaten Sijunjung Sumatera Barat

4 Juli 2023

Bunga Bangkai Ditemukan Mekar di Kabupaten Sijunjung Sumatera Barat

Warga Kabupaten Sijunjung Sumatera Barat menemukan bunga bangkai berjenis Amorphophallus titanum mekar di pekarangannya.

Baca Selengkapnya

Marak Pemudik Nekad, Polisi Jaga Ketat Perbatasan dengan Riau

24 Mei 2020

Marak Pemudik Nekad, Polisi Jaga Ketat Perbatasan dengan Riau

Ratusan mobil pemudik asal Riau menembus brikade Polda Sumbar di Kabupaten Sijunjung.

Baca Selengkapnya

Perayaan Natal di Kabupaten Sijunjung Tetap Berlangsung

25 Desember 2019

Perayaan Natal di Kabupaten Sijunjung Tetap Berlangsung

Perayaan Natal dan ibadah misa dikabarkan tetap berlangsung di Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat, Rabu, 25 Desember 2019.

Baca Selengkapnya

Ibadah Natal di Dharmasraya dan Sijunjung Dipindah ke Sawahlunto

22 Desember 2019

Ibadah Natal di Dharmasraya dan Sijunjung Dipindah ke Sawahlunto

Ibadah Natal secara berjamaah mesti dilakukan di gereja, tidak boleh di rumah pribadi umat Kristiani. Sudah berlangsung sekitar 14 tahun.

Baca Selengkapnya

Bentrokan Maut Empat Lawang, 4 Polisi Ditusuk

1 Agustus 2019

Bentrokan Maut Empat Lawang, 4 Polisi Ditusuk

Tim Polda Sumatera Selatan masih memburu provokator bentrokan warga vs polisi.

Baca Selengkapnya

Polisi Tetapkan Penjual Besi Banci sebagai Tersangka

2 Januari 2018

Polisi Tetapkan Penjual Besi Banci sebagai Tersangka

Besi yang tidak memenuhi persyaratan Standar Nasional Indonesia sering disebut besi banci.

Baca Selengkapnya

Warga Pulau Pari Terlibat Bentrok dengan Polisi

20 November 2017

Warga Pulau Pari Terlibat Bentrok dengan Polisi

Ony menduga penyegelan yang berujung bentrok tersebut dilakukan atas pengaduan Pintarso Adijanto.

Baca Selengkapnya

Polda Sumatera Barat Telusuri Terduga Teroris Bandung

17 Agustus 2017

Polda Sumatera Barat Telusuri Terduga Teroris Bandung

Polda Sumatera Barat melacak warga asal Kabupaten Solok yang ditangkap di Bandung pada Selasa lalu lantaran diduga terkait Jamaah Ansharud Daulah.

Baca Selengkapnya

17 Agustus 2017, Polda Sumatera Barat Gelar Zikir Kebangsaan

17 Agustus 2017

17 Agustus 2017, Polda Sumatera Barat Gelar Zikir Kebangsaan

Polda Sumatera Barat menggelar zikir kebangsaan untuk memeriahkan perayaan 17 Agustus 2017.

Baca Selengkapnya