Korban Vaksin Palsu Mengadu ke Komnas Perlindungan Anak  

Reporter

Editor

Zed abidien

Senin, 25 Juli 2016 15:00 WIB

Orang tua pasien korban vaksin palsu keluhkan pelayanan di posko pengaduan RS Harapan Bunda, Jakarta Timur, 17 Juli 2016. Tempo/Azis

TEMPO.CO, Jakarta - Kasus vaksin palsu mendorong Aliansi Orang Tua Korban Vaksin Palsu RS Harapan Bunda menemui Komnas Perlindungan Anak. Para orang tua menyatakan kasus ini membuat anak-anaknya menjadi korban malpraktek.

Lorensia, salah satu orang tua, menceritakan di depan kantor Komnas Perlindungan Anak tentang anaknya yang menerima vaksin palsu di RS Harapan Bunda pada Maret lalu. Ia melakukan pembayaran secara pribadi melalui suster di sana untuk mendapat vaksin BCG. Anak Lorensia disuntik vaksin BCG oleh dr Indra di pahanya. Sepekan kemudian ada benjolan di selangkangan sebelah kanan. Beberapa bulan setelah itu benjolan tersebut pecah dan mengeluarkan nanah.

Lorensia akhirnya pindah ke beberapa dokter lain, termasuk dr Yenny. "Dr Yenny bilang ini salah penyuntikan terlalu dalam. Komposisi dosis obat terlalu tinggi, tidak kuat anaknya," ujar Lorensia di kantor Komnas Perlindungan Anak, Jalan T.B. Simatupang, Jakarta, Senin, 25 Juli 2016. "Ini termasuk malpraktek, lho," lanjutnya.

Komnas Perlindungan Anak menyatakan setuju permasalahan ini tergolong malpraktek. Komnas berjanji akan menindaklanjuti permasalahan vaksin palsu karena efeknya bisa terjadi untuk jangka panjang anak-anak di masa depan.

Untuk itu, Komnas mengajak para orang tua bekerja sama mengumpulkan data-data anak mereka yang mendapatkan vaksin palsu beserta efeknya. "Butuh database berapa banyak korban yang tergabung dalam aliansi ini. Sudah sejauh mana advokasi bisa diberikan," kata Sekretaris Jenderal Komnas Perlindungan Anak Dhanang Sasongko.

AUZI AMAZIA

Berita terkait

Kak Seto Inginkan Satgas Perlindungan Anak Sampai Tingkat RT

28 Agustus 2021

Kak Seto Inginkan Satgas Perlindungan Anak Sampai Tingkat RT

Melihat tingkat kekerasan terhadap anak terus meningkat, Kak Seto menginginkan Indonesia memiliki Satgas Perlindungan Anak hingga tingkat RT.

Baca Selengkapnya

Aduannya soal Anjay Dijawab Komnas Anak, Lutfi Agizal: Alhamdulillah

29 Agustus 2020

Aduannya soal Anjay Dijawab Komnas Anak, Lutfi Agizal: Alhamdulillah

Laporan Lutfi Agizal soal kata anjay akhirnya dijawab Komnas Perlindungan Anak pada Sabtu, 29 Agustus 2020, lewat rilis resmi mereka.

Baca Selengkapnya

Ingin Advokasi Anak Tahanan Rusuh 22 Mei, KPA Akan Usahakan Ini

24 Juli 2019

Ingin Advokasi Anak Tahanan Rusuh 22 Mei, KPA Akan Usahakan Ini

Komnas Perlindungan Anak berkonsentrasi ingin membebaskan anak yang disangka melakukan tindakan melanggar hukum.

Baca Selengkapnya

Zaskia Adya Mecca Kesal Anaknya Jadi Korban Vaksin Palsu

30 Januari 2018

Zaskia Adya Mecca Kesal Anaknya Jadi Korban Vaksin Palsu

Pemain film Zaskia Adya Mecca mengaku anak ketiganya juga menjadi korban vaksin palsu.

Baca Selengkapnya

Cek 39 Obat Tradisional Mengandung Bahan Kimia Obat Versi BPOM

12 Desember 2017

Cek 39 Obat Tradisional Mengandung Bahan Kimia Obat Versi BPOM

Desember 2016 hingga November 2017, BPOM menemukan 39 obat tradisional dengan bahan kimia obat. Versi BPOM, 28 dari 39 produk tidak memiliki izin edar

Baca Selengkapnya

Produsen Vaksin Palsu Divonis 4 Tahun Bui dalam Pencucian Uang

16 November 2017

Produsen Vaksin Palsu Divonis 4 Tahun Bui dalam Pencucian Uang

Pengadilan juga merampas harta senilai Rp 1,2 miliar milik kedua produsen vaksin palsu, berupa rumah, tanah, dan kendaraan bermotor.

Baca Selengkapnya

Aksi Memelas Suami-Istri Pembuat Vaksin Palsu di Depan Hakim

25 Oktober 2017

Aksi Memelas Suami-Istri Pembuat Vaksin Palsu di Depan Hakim

Jaksa meyakini aset tanah dan bangunan milik kedua terdakwa dihasilkan dari bisnis vaksin palsu.

Baca Selengkapnya

Suami-Istri Produsen Vaksin Palsu Dituntut 6 Tahun Penjara

18 Oktober 2017

Suami-Istri Produsen Vaksin Palsu Dituntut 6 Tahun Penjara

Suami-istri produsen vaksin palsu, Hidayat dan Rita, dituntut penjara enam tahun dan diminta mengembalikan aset bernilai miliaran rupiah.

Baca Selengkapnya

Kata Penggugat Setelah Sidang kasus Vaksin Palsu Ditunda 3 Pekan

18 Oktober 2017

Kata Penggugat Setelah Sidang kasus Vaksin Palsu Ditunda 3 Pekan

Penggugat kecewa sidang perdana kasus vaksin palsu ditunda tiga pekan lamanya.

Baca Selengkapnya

Sidang Vaksin Palsu dengan Sederet Tergugat Digelar Hari Ini

18 Oktober 2017

Sidang Vaksin Palsu dengan Sederet Tergugat Digelar Hari Ini

Setahun berlalu, sidang perdana kasus vaksin palsu dengan sederet tergugat digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Jakarta, Jakarta, hari ini.

Baca Selengkapnya