TEMPO.CO, Depok - Mantan Presiden Bacharuddin Jusuf Habibie turut memperhatikan kebijakan pengampunan pajak (tax amnesty), yang diberlakukan pemerintah sejak 18 Juli 2016. Menurut dia, pengampunan pajak merupakan langkah jangka pendek yang tidak bisa terus dilakukan.
"Pengampunan pajak itu merupakan program jangka pendek. Yang harus diperhatikan adalah upaya untuk membuka peluang usaha yang merata untuk menghasilkan pajak," katanya dalam acara diskusi dan halalbihalal dalam rangka Pemilu Raya Ikatan Alumni Universitas Indonesia (Pemira Iluni UI) di Pusat Studi Jepang Universitas Indonesia, Sabtu, 23 Juli 2016.
Dia mengatakan Indonesia harus berpikir untuk menekan impor karena, jika pemerintah terus mengimpor, sulit untuk menciptakan lapangan pekerjaan yang merata.
Pajak, kata dia, hanya bisa diambil dari orang yang bekerja. Sedangkan bagi orang yang menganggur, pemerintah tidak bisa mengambil iuran pajak. "Kalau kebijakan penyelesaian pajak dengan pengampunan 1001 macam pajak, oke. Tapi itu jangka pendek," ujarnya.
Habibie juga mengatakan dia merasa miris melihat Indonesia mengimpor pesawat terbang. Padahal industri pesawat terbang Indonesia bisa memproduksi sendiri. Menurut dia, jika dalam waktu lima tahun industri pesawat terbang Indonesia tidak bangkit, sulit untuk berharap industri itu berjaya kembali.
"Kalau lima tahun tidak bangkit, sampai kiamat industri dirgantara Indonesia akan terpuruk," tuturnya.
Pemerintah menerapkan program amnesti pajak sejak 18 Juli 2016. Para wajib pajak yang belum melaporkan aset kekayaannya bisa mengikuti program pemutihan itu hingga Maret 2017. Semakin cepat mendaftar, semakin murah uang tebusan yang harus dibayar.
IMAM HAMDI
Berita terkait
KPK Yakin Rafael Alun akan Divonis Bersalah dalam Sidang Putusan Tipikor Hari Ini
4 Januari 2024
KPK meyakini PN Jakpus akan menyatakan bersalah terdakwa eks pejabat Ditjen Pajak Kemenkeu Rafael Alun Trisambodo dalam pembacaan vonis.
Baca SelengkapnyaRafael Alun Ungkit Jasa ke Negara Agar Dibebaskan, IM57: Jangan Kaburkan Tindakan Koruptif
3 Januari 2024
Ketua IM57+ Institute M Praswad Nugraha mengatakan jasa Rafael Alun sebagai abdi negara sudah terbayar melalui gaji dan fasilitas.
Baca SelengkapnyaGanjar Kritik Sistem Perpajakan: Ruwet, Mestinya Diurus Lembaga di Bawah Presiden
12 Desember 2023
Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo mengusulkan supaya pajak diurus oleh lembaga yang langsung di bawah presiden.
Baca SelengkapnyaStrategi Ganjar Genjot Pajak: Jangan Berburu di Kebun Binatang, Jangan Mancing di Kolam
12 Desember 2023
Calon presiden nomor urut tiga, Ganjar Pranowo, mengkritik implementasi sistem perpajakan di Indonesia yang menurutnya masih rumit.
Baca SelengkapnyaTerpopuler: Kementerian ESDM soal Kebocoran Dokumen, Rincian Biaya Renovasi Stadion Piala Dunia U-20
8 April 2023
Kementerian ESDM angkat bicara soal ramainya pemberitaan soal bocornya dokumen penyelidikan Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK.
Baca SelengkapnyaTerkini: Pelaporan Program Tax Amnesty Diperpanjang, Teten Minta Data Penjual Pakaian Bekas Impor
7 April 2023
Ditjen Pajak merelaksasi batas waktu penyampaian laporan realisasi repatriasi dan/atau investasi wajib pajak dalam rangka program tax amnesty.
Baca SelengkapnyaDitjen Pajak Perpanjang Waktu Pelaporan Program Tax Amnesty hingga 31 Mei, Ini Alasannya
7 April 2023
Ditjen Pajak Kemenkeu merelaksasi batas waktu penyampaian laporan realisasi repatriasi dan/atau investasi wajib pajak dalam rangka Program Pengungkapan Sukarela (PPS) atau tax amnesty hingga 31 Mei.
Baca SelengkapnyaKemenkeu Rilis Sukuk Seri PBS035 untuk Peserta Tax Amnesty, Ini Besaran Imbal Hasilnya
1 Maret 2023
Keuangan (Kemenkeu) menerbitkan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau sukuk negara seri PBS035 sebesar Rp156,522 miliar.
Baca SelengkapnyaStaf Khusus Sri Mulyani Jelaskan Alasan Tidak Ada Lagi Tax Amnesty
31 Juli 2022
Yustinus Prastowo menegaskan pemerintah tidak akan lagi mengadakan program pengampunan pajak atau tax amnesty.
Baca SelengkapnyaNegara Asal Deklarasi dan Repatriasi Harta, Sri Mulyani: Pertama dan Mayoritas Tetap di Singapura
2 Juli 2022
Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, terdapat 15 negara asal deklarasi dan repatriasi harta bersih yang mengikuti program pengungkapan sukarela (PPS)
Baca Selengkapnya