Survei SMRC: Mayoritas Pendukung PDIP Pilih Ahok

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Jumat, 22 Juli 2016 07:00 WIB

Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) bersalaman dengan Megawati Soekarnoputri saat menghadiri acara peluncuran buku "Megawati dalam Catatan Wartawan: Menangis & Tertawa Bersama Rakyat" di gedung Arsip Nasional, Jakarta, 23 Maret 2016. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Program Saiful Mujani Research and Colsunting (SMRC), Sirojudin Abbas, mengatakan mayoritas pendukung PDIP masih mengharapkan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok untuk menjadi gubernur DKI Jakarta.

Dari jumlah pemilih PDI Perjuangan sebesar 25,6 persen, sebanyak 81 suara menginginkan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok untuk menjadi Gubernur Jakarta kembali. "Ini menunjukan pendukung PDIP ingin Ahok jadi gubernur lagi," kata Sirojudin, kemarin.

Nama Ahok mengungguli empat nama calon lain yang masuk dalam survei yaitu Tri Rismaharini, Yusril Ihza Mahendra, Sandiaga Uno, dan Sjafrie Sjamsoeddin dengan masing-masing tingkat keterpilihan sebanyak 7 suara, 6 suara, 2 suara, dan 1 suara.

Baca juga: Ahok Butuh Setahun, Sjafrie Jumatan Sejam Dapat 7 Persen

Hal yang sama pun terjadi pada pendukung Gerindra, sebanyak 37 pendukung Gerindra memilih Ahok. Sedangkan 32 orang memilih nama Yusril Ihza Mahendra. "Ini menarik karena dulu Ahok juga berasal dari Gerindra," kata Sirojudin.

Tapi, nama Ahok anjlok di kalangan pendukung partai berbasis Islam seperti PKS dan PPP. Pendukung PPP, lebih banyak memilih nama Yusril Ihza Mahendra ketimbang Ahok. Sebanyak 39 suara memilih Yusril sedangkan Ahok hanya mendapat 28 suara. Nama Ahok juga surut di kalangan pendukung PKS. Ahok dipilih oleh 25 suara sedangkan Yusril 34 suara. "Tapi tak signifikan. Isu SARA tidak memengaruhi dukungan kepada Ahok," ujar Sirojudin.

Dalam survei, sebanyak 48 persen responden menyatakan tidak setuju jika pemimpin umat islam harus berasal dari agama islam juga. Sedangkan yang setuju sebanyak 29 persen. Sisanya sangat setuju, sangat tidak setuju, dan setuju masing-masinh 12 persen, 2 persen, dan 8 persen.

Elektabilitas Ahok pun dinilai masih tetap tinggi meski nantinya beralih ke jalur partai politik. Sebanyak 58, 5 persen menjawab setuju tetap memilih jika Ahok melipir ke PDI Perjuangan tanpa dukungan Teman Ahok. Sedangkan 28,3 persen tidak akan memilih Ahok jika beralih ke parpol PDI Perjuangan. "Pemilih tak mempersoalkan siapa yang akan mencalonkan Ahok," ujar Sirojudin.

Elektabilitas Ahok masih tinggi, kata Sirojudin, lantaran kinerja Ahok yang dianggap mumpuni oleh masyarakat Jakarta.Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan masih jadi favorit. Dalam survei yang dilakukan Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), jika pemilu dilakukan saat ini partai yang akan dipilih adalah PDI Perjuangan.

Dalam survei yang dilakukan pada 24-29 Juni 2016, responden yang memilih PDIP sebanyak 25,6 persen. Diikuti oleh Gerindra, PPP, PKS, Golkar, dan Demokrat dengan masing-masing persentase 11,4 persen, 7 persen, 6,6 persen, 5,8 persen, dan 5,1 persen.

Survei dilakukan dengan melibatkan 820 responden di wilayah Jakarta.Dari 820 responden, respond rate hanya 646 responden atau 78,8 persen sedangkan margin of error 3,9 persen.

DEVY ERNIS|AKMAL IHSAN


Berita terkait

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

10 jam lalu

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

Bulan lalu, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta mengajukan penonaktifan terhadap 92.493 NIK warga Jakarta ke Kemendagri.

Baca Selengkapnya

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

14 jam lalu

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

Mantan Gubernur DKI Jakarta Ahok mengatakan konsep tempat parkir bawah tanah Monas ini sempat masuk gagasannya.

Baca Selengkapnya

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

3 hari lalu

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

Sejumlah nama bakal calon gubernur di Pilkada 2024 sudah mulai bermunculan, termasuk 4 wajah lama ini. Siapa saja mereka?

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

4 hari lalu

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

7 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

9 hari lalu

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

38 hari lalu

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.

Baca Selengkapnya

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

38 hari lalu

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

Berikut sederet kasus penistaan agama yang dijatuhkan vonis untuk Ahok, Arya Wedakarna, dan terakhir Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun.

Baca Selengkapnya

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

53 hari lalu

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

Ma'ruf Amin berusia 81 tahun pada 11 Maret ini. Berikut perjalanan politiknya hingga menjadi wapres, sempat pula berseteru dengan Ahok.

Baca Selengkapnya

Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

56 hari lalu

Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

Ramai di media sosial soal Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang disebut diberhentikan sepihak oleh Pemprov DKI Jakarta. Apa beda KJMU dan KJP Plus?

Baca Selengkapnya